‧₊˚ ຯ SEVEN [ END ]

1.5K 152 0
                                    

HARI ini sepertinya kesibukan di Bonten meningkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI ini sepertinya kesibukan di Bonten meningkat. Sejak Bonten menjadi buronan, hari ini adalah yang terparah. Banyak yang berdatangan menemui setiap anggota eksekutif bahkan bawahan mereka untuk berlomba-lomba membunuh bos besar Bonten.

Nah, inilah yang membuat eksekutif Bonten menjadi sibuk. Menerima laporan ke sana kemari, eksekutif Bonten harus mempertahankan setiap wilayahnya.

"Sialan! Semua ini gara-gara polisi bodoh bernama L yang menaikan harga buronan kita menjadi tidak masuk akal!"

Haruchiyo tidak menyukai ini. Walaupun ia membunuh banyak orang, tetapi mereka belum ia siksa sama saja tidak sah menurut Haruchiyo.

"Ha ha! Tak apa bukan? Apalagi sekarang kau bisa lebih aktif, ups- hahaha!"

Perkataan Ran membuat Haruchiyo meledak bahkan katana miliknya ikut terlempar ke arah Ran.

"Woh-woh! Tenang Sanzu hehe."

Bukannya diam, mereka berdua malah kejar-kejaran seperti tom & jerry.

"Um ... apa kita harus menghentikannya, tuan Rindou?" tanya (m/n) yang sebenarnya tidak peduli. Begitu juga Rindou yang tak peduli dengan kakaknya yang meminta pertolongan padanya dengan alay.

"Haah ... tidak perlu."

Rindou menarik tangan (m/n) dan menggenggamnya.

"Eh?"

(M/n) kebingungan.

"Kenapa? Kau tidak nyaman?"

Rindou malah semakin mengeratkan genggaman tangannya.

(M/n) tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Apa tuan Rindou kedinginan? Tangan anda terasa dingin hi hi."

Rindou mengacak-acak surai hitam (m/n) karena gemas dengan suara (m/n) yang imut.

"Iya, tanganmu hangat dan aku menyukainya."

Rindou tersenyum lembut pada (m/n).

Menyadari (m/n) di sentuh-sentuh oleh Rindou, Haruchiyo tidak lagi mengejar Ran. Dirinya malah menjadi marah dan segera menarik (m/n) dari Rindou dengan kasar.

Rindou menatap bingung dan sedikit tertawa kecil saat melihat Haruchiyo membawa (m/n) dengan menyeretnya, sedangkan wajah (m/n) sepertinya masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

Buk!

Haruchiyo mengkabedon (m/n) dan hal ini membuat (m/n) terkejut.

"Aku sedang bekerja dan kau malah bermesraan dengan Rindou, huh?!"

Haruchiyo semakin mendekatkan wajahnya ke wajah (m/n).

"Bekerja? Padahal kau hanya kejar-kejaran dengan tuan Ran," batin (m/n) bersweatdrop dan malas.

Haruchiyo menarik dagu (m/n) agar maniknya bisa berpapasan dengan manik hitam (m/n).

"Apa ... apa hubunganmu dengan Rindou? Kalian tidak berpacaran 'kan? Jangan dekat-dekat dengannya!"

𝐋𝐀𝐕𝐀𝐍𝐃𝐔𝐋𝐀 sanzu haruchiyo ! male r.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang