#1 Awal dari masalah

240 1 0
                                    

Aku,Aretha Zelda.

Pada hari itu, di rumah ku. Keluarga kami mengadakan acara, ulang tahun adik laki-laki ku.

Keluarga ku mengadakan pesta besar-besaran, jadi kami mengundang  semua yang berhubungan dengan keluarga kami maupun bisnis kami.

Malam itu, saat acara telah berakhir. Aku menuju ke halaman belakang mencari Kevin Vellon, pacarku. Namun, apa yang aku temukan? Aku melihat ia berciuman dengan sahabatku sendiri.

Aku telah mengenal Kevin sejak kecil. Bagaimana bisa ia berkhianat? Aku kira, aku satu-satunya di hatinya. Padahal, kami telah merencanakan masa depan kami.

Saat mereka berciuman..
"Apa yang kamu lakukan Kevin?"-Sarah Alora

"Ah!? Apa maksudmu Sarah?"-Kevin

"Kamu.. kenapa menciumku?"-Sarah

"Wah, wah.. bagus sekali, ya? Ini balas budi kalian? Keren"-Aretha Zelda

"Zela, ini tidak seperti yang kamu lihat! Dia yang menarik ku! Sungguh!" Teriak Kevin

"Sarah? Bagaimana denganmu?"tanya Aretha dengan tenang.

"Tidak.. dia memaksaku.. aku kaget sekali, kamu lelaki yang menjijikkan Kevin" ucap Sarah sambil menangis.

"Kevin, ku rasa masa depan kita dibuang saja, tega sekali kamu memaksa sahabat ku! Sialan!" Teriak Aretha sambil menampar Kevin.

"Kamu lebih percaya dengannya? Hei.. kita sudah bersama sejak kecil! 13 tahun!"-Kevin

"Aku mengenal Sarah, ia pernah di lecehkan oleh orang menjijikan seperti mu, sialan"-Aretha

"Apa.. Sarah kau sialan!" Ucap Kevin yang melayangkan tangan nya untuk menampar Sarah.

Aretha langsung menangkap tangan Kevin dan langsung menarik Sarah pergi.
"Sarah, ayo pergi."-Aretha
Sarah menoleh kebelakang melihat Kevin sesaat, dan tersenyum smirk kepada Kevin.

Di kamar Aretha,.

Sarah masih menangis, ia menangis sambil memeluk sahabatnya.

"Sudah-sudah, kamu pasti sangat kaget. Aku juga kaget, teganya dia berbuat seperti itu. Aku akan memanggil kakakmu untuk mengantarkanmu pulang, ok?"

"Zela.. kamu datang terlambat... Aku sangat takut.. tapi terimakasih" ucap Sarah, terisak.

"Apapun yang kulakukan demi sahabat ku, lupakan apa yang terjadi hari ini, kepala pelayan akan datang dan mengantarmu ke depan"

Ah iya.. nama panggilanku, Zela.

Saat Sarah telah pergi, ayah dan ibu masuk ke kamarku. Mereka telah tahu apa yang terjadi.

"Anakku, kami telah tahu apa yang terjadi."-Zelda Ganendra, ayah Aretha.

"Bukankah kamu berpikir percintaan itu menjijikkan?"-Valerie Gosyah, ibu Aretha.

"Iya, benar"-Aretha

"Sayang, kamu jangan memanfaatkan Zela, kamu ini kejam sekali ya"

"Ayah, bunda, aku mau. Aku mau mengurus bisnis yang ada di Singapura"

"Hei.. anak kita tambah dewasa, kamu yakin? Ini akan sangat menyusahkan mu yang masih remaja"

"Bunda.. aku sudah 17 tahun."

"Aku ikut kemauan anak kita saja"pasrah ayah.

"Kau selalu seperti itu ayah, kamu memang sangat tidak berguna"

"Sayang, bukankah kamu berpikir masalah tadi ada yang Janggal? Untuk apa Sarah dan Kevin berada di halaman belakang? Aku sudah mendengar ceritanya dari Kevin, saat kamu menarik Sarah menuju kamarmu, ia menoleh ke Kevin dan tersenyum, kamu tidak boleh melewatkan itu"

"Ya.. aku mengenal Sarah, ia memiliki trauma"

"Semua orang memiliki topeng, sayang"

"Aku tahu, bunda.. aku akan mengurus itu setelah aku pulang dari Singapura"

"Baiklah, katakan apa yang kamu butuhkan pada ayah dan bunda ya? Tapi, urus masalah mu sendiri"

"Kamu bicara apa si? Aku tidak mengerti"-Ayah Aretha

"Aku mengerti bunda"-Aretha

"Kalian berdua memang sulit dimengerti"-Ayah

"Orang tidak berguna lebih baik diam saja"-Aretha

"Dasar kamu sialan, mau lomba berenang denganku? Hah!?"-Ayah

"Hmph- HAHAHAH, kamu ditantang ayah tuh Hahahah" ucap bunda Tertawa.

Valerie Gosyah langsung menarik suaminya keluar dari kamar itu sebelum perdebatan mulut dimulai.

Valerie kembali ke kamar anaknya.
"Kamu tak menangis sama sekali ya, hebat sekali. Kamu sangat kuat, kamu pasti bisa menyelesaikan semuanya, semangat sayang" ucap Valerie dan langsung keluar dari kamar itu.

||Paginya.. diruang makan

"Sayang, selamat pagi"-Ayah

"Pagi, kapan aku pergi ke Singapura? Bunda dimana?"-Aretha

"Bunda sedang pergi keluar, besok bagaimana?"

"Besok ke Singapura?"

"Iya, apa terlalu cepat?"

"Tidak, lebih cepat, lebih baik."

"Ayah akan mengurus semuanya, besok kamu harus sudah siap"

"Baik"

"Selamat pagi, kakak.. ayah.., hoamm~," -Auzora Ganendra.

"tidur jam berapa?"-Ayah

"Jam 3 pagi, heheh"

"Kau baru bersiap-siap untuk ke sekolah? Dasar pemalas"-Aretha

"Apaan sih"-Auzora

"Bukannya hari ini ada acara di sekolah mu? Gebetanmu akan tampil di sana kan?"-Aretha

"Ah! Iya, sial!!!!, Bibi! Tolong bawakan tasku ke mobil! Aku terlambat sialan!!"Teriak Auzora.

|Aretha menatap Auzora dengan sinis.

"Hei, sialan, tunggu!"-Aretha

"Oh iya, makasih ya kak!, Aku mencintaimu!"-Auzora

"Dasar, adik laki-laki itu mu menyusahkan"-Ayah

"Iya, sama sepertimu"

"Apa kau bilang?!"

"Tuan, nona. Kata nyona Valerie tidak di izin kan sama sekali untuk berdebat di meja makan" ucap kepala pelayan dengan nada marah

"Ya ya ya. Zela, persiapkan persiapanmu."

.
.
.
To be continued
||
........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENGGANTI.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang