Coba tebak, sebahagia apa Siena ketika Loey mengajaknya date malam ini? Tentu saja jawabannya sangat-sangat senang. Siena bahkan sudah ribut mengacak isi lemarinya demi mencari dress yang menurutnya cantik untuk dipakai nanti malam.
Satu tahun menjadi pacar seorang Loeyandra, ini adalah yang pertama kalinya Loey mengajak Siena jalan. Sebelum-sebelumnya Loey begitu sibuk dengan urusannya yang tidak perlu, bagi Siena.
Dan untuk first date mereka, Siena sangat antusias. Serta berusaha menampilkan penampilan terbaiknya untuk itu.
Ketika jam dinding menunjukan pukul 19:11, Siena sudah stanby di depan pagar rumahnya untuk menunggu kedatangan Loey yang akan menjemputnya.
5 menit berlalu, Siena masih menunggunya.
10 menit...
20 menit...
Siena tetap mempertahankan senyumannya, meski kakinya terasa pegal sekarang. Siena berpikir, mungkin Loey ada sedikit kendala hingga telat menjemputnya.
Siena berpikir positif.
Suara notifikasi dari ponselnya terdengar, ternyata ada pesan masuk. Siena segera mengeceknya, itu dari Loey.
From: Loey♡
| Siena, maaf
| Kamu bisa kan pergi duluan?
| Aku gak bisa jemput kamu karena
ada halangan
| Maaf ya, sayang
| (share location)Huhh...
Siena menghela napasnya pelan. Baiklah, sepertinya ia membutuhkan taxi sekarang.
Sekitar 8 menit, taxi yang Siena tumpangi telah sampai ditujuan. Restoran Ragezo dan tempat duduk nomor 24 adalah tujuan Siena.
Gadis itu sudah duduk manis di atas kursi. Hidangan pembuka juga sudah tersaji di atas meja. Sepertinya Loey sudah menyiapkan semuanya.
Siena tersenyum, menyadari jika Loey sudah berusaha untuk ini. Siena terus memperhatikan pintu masuk Restoran, menunggu kedatangan pacarnya.
Namun ini sudah lebih dari 10 menit setelah kedatangannya, Loey belum juga muncul.
Pukul 20:04, Siena masih menunggu.
Pukul 20:22, Siena mulai memakan hidangan pembukanya sendirian.
Pukul 20:34, Loey mengiriminya pesan singkat yang menyuruhnya untuk menunggu sebentar lagi.
Oke, Siena akan menunggunya.
Pukul 21:22, Siena masih berpikir positif.
Pukul 21:33, sebuah pesan teks masuk.From: Winy
| Nungguin Loey ya?
| Loey gak akan datang, mending lo pulang
| Selamat menikmati date gagal kalianPesan dari Winy membuat Siena berpikir jika Loey ada bersama Winy. Tapi Siena tetap menunggu, hati kecilnya menyuruh untuk menunggu sebentar lagi. Pikirnya, Loey tidak akan mengingkari janjinya. Dan dia pasti akan datang.
Sampai jam dinding besar di Restoran menunjukan pukul 23:31. Loey belum juga menampakan dirinya. Sudah jam sebelas lebih tigapuluhsatu malam, dan Siena dengan bodohnya tetap duduk menunggu kedatangan Loey.
Dengan perasaan sesak, Siena bangkit dari duduknya. Berjalan dengan wajah yang menampilkan raut cerah, padahal aslinya tidak secerah itu.
Sebentar, katanya.
Tapi Siena menunggu lebih dari sebentar.
Winy, Winy, Winy. Prioritas Loey adalah Winy, bukan dirinya. Siena tersenyum miris, menyadari kebodohannya. Jarinya bergerak menghubungi nomor ponsel Loey.
Tuutt....
Panggilan tersambung. Suara Loey yang berat menyapa.
"Siena." Panggil Loey dari sana.
Siena menutup matanya sejenak, rasa sakitnya bertambah mendengar suara itu. "Iya, Loey. Aku masih disini, nunggu kamu datang. Tapi kayaknya kamu lagi sama Winy ya? Yaudah, gak apa-apa. Aku pulang sekarang aja ya, Loey."
Loey dari sana tertegun, mendengar nada bicara Siena yang terdengar tersedat-sedat dan bergetar.
Sial, Loey mengumpati dirinya.
"Sayang, a-aku kesana sekarang." Dia meraih jaketnya.
"Gak perlu, udah malam. Sebaiknya kamu pulang kerumahmu dan istirahat."
Tut!
Siena mematikan panggilannya, membiarkan Loey yang kembali mengumpat. Tanpa basa-basi Loey berlari menuruni tangga. Keluar dari rumah Winy meski gadis itu melarang.
Mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, Loey bergumam berharap Siena masih di sana. Dan ya, Loey bersyukur menemukan Siena yang berjalan sendirian dimalam hari.
Melihat itu, hatinya berdenyut nyeri.
Loey melepaskan helmnya dan berjalan cepat menghampiri Siena yang sudah menghentikan langkahnya. Pipi gadis itu basah karena air mata, dan matanya memerah terus mengeluarkan krystal bening.
"Siena..." Panggilnya parau, penuh rasa bersalah dan sesak mengelilinginya.
"Sayang, aku—"
"Aku mundur, Loey. Aku... aku udah gak bisa, aku gak bisa terus bertahan jadi nomor dua. Aku sadar, kalau selama ini kamu gak senang sama hubungan kita ini."
"Enggak, kamu salah paham. Kasih aku kesempatan satu kali lagi. Aku janji aku bakal berusaha dan—"
"Udah kali yang keberapa aku kasih kamu kesempatan? Kamu selalu gini, kamu selalu menomorduakan aku. Kalau kamu gak senang sama hubungan kita, kenapa kamu terus ngepertahanin ini semua? Disuruh sama siapa kamu bisa nurut gini?"
"Coba hitung, udah berapa lama aku nungguin kamu di sana? Aku nebalin wajah di depan orang-orang, demi nunggu kedatangan kamu yang belum pasti itu. Aku capek, Loey. Aku udah gak bisa, aku gak sekuat yang kamu bayangkan..."
Loey memejamkan matanya, tidak sanggup melihat wajah Siena yang berhasil melukai hatinya. Dan semua perkataannya itu membuat Loey sesak bukan main.
"Aku minta waktu kamu cuma sebentar, Loey. Tapi kamu gak pernah bisa ngasih itu ke aku. Sebentar Loey, sebentar. Kenapa gak bisa? Kamu ngabisin waktu lebih dari sebentar bahkan seharian sama Winy. Yang jadi pacar kamu itu aku apa Winy?"
Loey diam, tenggorokannya terasa tercekat. Ingin membalas perkataan Siena dan tetap membuat gadis itu berada di sampingnya. Tapi itu tidak bisa.
Hingga satu kata dari mulut Sienanya keluar, membuat Loey merasakan jika dunianya runtuh saat itu juga.
Siena mundur, Siena sudah lelah.
Sebentar, Loey mengumpat.
***
end
12/5/22BTW, INI TUH DRAF LAMA BGTT.
Sempet publish di write.as, mau dibuang tapi sayang wkwk.terimakasih atas waktunya dan terimakasih sudah berkenan untuk membaca karyaku yg ambradul ini😂
Tolong krisannya ya teman-teman, tysm😗Loey dan Siena