Kolaborasi antara:
rarapi_diamond & rosez_yy
Bagian kedua dari one shoot:
Cute Couple by IntanShfira
Cast tambahan: Shin Ryunjin as Prima.***
Chandra Alegra dan Rosie Aurellie. Kedua orang itu sudah menikah. Menikah muda lebih tepatnya.
Saat Rosie memasuki semester dua dan Chandra sudah lulus kuliah, Chandra dengan kemantapan hatinya langsung meminang Rosie menjadi istrinya.
Diusia pernikahan mereka yang ketiga bulan, Rosie mengandung anak perempuan, yang kini sudah berusia 16 tahun.
Prima Ayara Denallie, namanya. Prima tumbuh menjadi gadis cantik, baik, dan -agak nakal sih sebenarnya.
Kelakuan Chandra yang sering keluar masuk BK saat semasa SMA itu menurun pada Prima. Rosie yang tengah mengandung anak keduanya pun sempat stres karna anaknya ini tomboy sekali.
Saat ini, Rosie sedang berbaring dikasurnya sepulang dari sekolahan Prima. Rosie dan Chandra tadi dipanggil oleh salah satu guru disekolah Prima.
Seperti biasa, Prima membuat ulah. Menonjok anak perempuan sebayanya hingga anak perempuan itu hampir saja pingsan.
Sepulang dari sana, Rosie langsung tepar. Membiarkan Chandra memarahi Prima. Tak tau saja Rosie ini kalau Chandra sama saja seperti Prima.
Dikamar Prima, Chandra tampak sedang menceramahi anak gadisnya.
"Mommy kamu, dia drop lagi." Katanya.
"Kamu gak kasian sama Mommy kamu? Kasian, Mommy itu lagi hamil adik kamu. Kamu buat stres Mommy terus deh. Udah Daddy bilangkan, kalau nonjok anak orang itu pelan aja, Prima." Chandra frustasi sendiri.
Prima menunduk. "Maaf, Daddy... Prima janji deh gak akan gitu lagi. Lagian tadi dia-nya ngatain temen sekelas aku, aku gak suka. Temen sekelas aku kan anak nya baik, jadi aku lawan aja orang yang ngatain kalau dia itu bisu."
Chandra menghela nafas pelan, kemudian beranjak pergi dari kamar bernuansa warna merah muda itu.
Seperginya Sang Ayah, Prima berjalan kearah pintu. Mengintip dahulu. Tapi terkejut saat Chandra juga tampak masih disana.
"Kak, tapi tadi kamu menangkan?" tanya Chandra sedikit berbisik.
Prima tersenyum, dan mengangguk. "Menang dong Dad, anak Daddy gitu loh." Jawabnya sembari mengibaskan rambut pendeknya.
Chandra tersenyum bangga. Satu tangannya terangkat membentuk sebuah simbol jempol. "Bagus, itu anak Daddy. Lanjutkan bakat kamu, tapi kamu harus ingat ya jangan mukulnya terlalu kenceng."
Prima memasang pose hormat. "Siap yang mulia!"
Chandra terkekeh, tangannya mengacak gemas rambut Prima. "Sana tidur siang."
Prima mengangguk. Memang, Anak dan Ayah sama saja. Benar-benar definisi dari 'Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
***