Hari telah berganti, hari Rabu. Langit yang cerah tidak begitu berartu bagiku. Entah kenapa rasanya ada yang berbeda, ada yang mengganjal. Ah masa karena kemarin? Tidak mungkin.
Aku menjalankan motorku ke arah sekolah.
"Tiiin"
Aku menghentikan motorku mendadak setelah mendengar suara klakson mobil yang kencang. Hampit merusak telingaku.
"Gimana sih! Kalau mengendarai motor pakai mata! Digunakan matamu!" Marah seorang bapak tua dari dalam mobil.
Aku menunduk mengucap maaf, itu salahku. Tidak fokus, dan hampir menabrak. Jika ibu tahu mungkin aku akan diomeli 24 jam penuh.
Sesampainya di sekolah aku langsung duduk di bangkuku, masih kosong. Baru ada aku di kelas ini.
Waktu masuk juga masih lama.
"Mending gue tidur aja." Aku menidurkan kepalaku ke meja. Ini bukan posisi tidur yang enak, tapi karena ini di sekolah jadi mau tidak mau. Aku yakin leherku akan pegal saat bangun nanti.
•••
"Bin! Kamu kenapa sering bengong sih?" Tanya seseorang. Ia membangunkanku.
Mataku burem, berusaha memfokuskan penglihatanku. Di depanku ada seseorang, suaranya masih sama dengan yang kemarin.
"Dahyun?" Sapaku bingung. Tunggu, sedang apa Dahyun ada di ruang kelasku? Bukannya kita beda sekolah?
"Iyaa?" Ucapnya bingung.
"Lu ngapain disini?" Tanyaku bingung. Aku melihat sekeliling, masih sepi? Memang ini jam berapa?Aku meraba kantongku, mencoba menemukan handphoneku. Tunggu! Handphoneku mana? Aku mulai panik mencari handphoneku.
"Kamu nyari apa Bin?" Tanya Dahyun.
"Handphone gue, hilang." Ucapku panik, aku berjalan kesana-sini, mengecek berulang kali isi tasku maupun jaket."Kamu bilang kamu lupa bawa kan?" Ucap Dahyun bingung dengan kelakuanku.
"Tapi-" Ucapanku terpotong. Pusing di kepalaku kembali, pengelihatanku juga menjadi kabur.
Aku menahan diriku dengan tanganku yang menahan di salah satu meja.
"Duduk Bin!" Dahyun bantu menggiringku ke tempat duduk, mukanga terlihat sangat panik.
Aku berusaha menidurkan kepalaku ke atas meja untuk meredakan pusing niatnya. Tapi tanpa sadar mataku tertutup, dan kesadaranku hilang perlahan.
•••
"Bin! Woi!! Bangun!!" Teriak seseorang persis ke depan telingaku.
Mataku terbuka kaget. Aku melihat sekeliling, semua bangku telah terisi. Teman-teman sudah datang. Apa selama itu aku tidur?
Aku melihat ke arah Seungkwan. Tersangka yang sudah meneriaki aku saat aku tidur.
"Bisa ga usah teriak?" Tanyaku sini padanya.
Seungkwan masih dengan muka paniknya yang membuatku bingung. Teman-teman di kelasku juga, mereka menatapku dengan muka panik.
"Ada apa sih?" Tanyaku bingung sekali lagi pada Seungkwan.
"Lo tidur kayak orang mati! Kayak kemarin! Kalo sakit bilang Bin! Dari awal masuk sampe udah ramai gini belum bangun juga!" Jelas Seungkwan panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Dream
FanfictionSetiap mimpiki selalu di datangi oleh seoranv perempuan. Tidak jelas siapa, yang aku tau suaranya lembut. Setiap ingin memimpikan dia, kepalaku selalu pusing. Aneh. Sebenarnya aku ini kenapa? Siapa perempuan itu? Akan ada hubungan kah aku dengannya?