sepuluh

11 0 0
                                    

Dahyun turun dari motornya, ia memandanh ke arah rumah Moonbin. Lama-lama ia jadi sungkan.

"Bin ini beneran gapapa?? Gue ga enak tau." Ucap Dahyun. Ia berdiri mematung di depan pintu masuk rumah Moonbin.

Ingin masuk duluan sebenarnya, tapi kan yang punya rumah bukan Dahyun.

"Halah, bohong lu. Udah ayo masuk, ibu udah nungguin di dalem."

•••

"Ibuu!!! Liat nih Moonbin bawa siapa!" Panggil Moonbin sedikit teriak.

Moonbin menaruh helmnya sembarang di sofa ruang tamu rumahnya.

"Duduk dulu aja, nanti ibu juga muncul. Gue mau ke dapur dulu." Ucap Moonbin.

Baru ia ingin melangkahkan kakinya pergi menuju dapur, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Dahyun.

"Jangan tinggalin gue dong, tungguin sampe ibu lu dateng kesini. Sini duduk sebelah gue aja ya??" Dahyun sedikit memohon pada Moonbin. Bukan karena tidak mau, Dahyun takut keadaan jadi canggung nanti.

"Yee, bilang aja takut kan lu?!" Dahyun mendelik ke arah Moonbin, ia mencoba menahan emosinya.

Heran, Moonbin ini memang sangat ahli membuat kesal Dahyun.

Moonbin akhirnya menuruti keinginan Dahyun. Lagi pula ia tahu rasanya ditinggalkan berdua dengan orang yang belum terlalu dekat dengannya.

"Dahyun," Paggil Moonbin. Hanya deheman yang diberi Dahyun sebagai jawaban, sedangkan matanya tetap tertuju pada gawai kesayangannya itu.

"Gue mau cerita aja sih, gue akhir-akhir ini selalu mimpiin seseorang, orangnya tuh sama!" Dahyun menghentikan kegiatannya.

"Perempuan?" Tanya Dahyun penasaran.

"Iya, padahal gue belum lama deket sama dia." Ucap Moonbin.

Dahyun menggunakan tangan kanannya untuk menopang dagunya, seakan ia sedang berpikir. Padahal ia sudah tau jawabannya.

"Kalo menurut gue ya Bin, jadi gini, alasan orang masuk ke mimpi lu itu kalo ga orangnya kangen sama lu, yang kedua lu ada sesuatu sama itu orang." Ucap Dahyun, ia hanya menduga-duga sejujurnya.

Moonbin terdiam sejenak, ia melihati Dahyun dengan fokus.

"Gue biasa aja sih, tapi kok lu dateng terus ke mimpi gue?"

Akhirnya setelah beberapa menit mereka menunggu, Ibu yang tadinya entah dimana, tiba-tiba saja muncul dari dapur.

"Dahyun!! Kamu dateng lagi, seneng banget tante, akhirnya ada temen ngobrol lagi tante!" Ucap Ibu senang.

Ia memeluk Dahyun, seakan Dahyun adalah anaknya sendiri.

"Hehe, Dahyun juga seneng kok tan." Ucap Dahyun, tidak lupa dengan senyum malu-malu di wajahnya.

"Udah nih? Gue boleh ke dapur?" Tanya Moonbin pada Dahyun.

"Bareng aja Bin, Ibu udah masak banyak. Abang kamu ga dateng-dateng dari tadi, Ibu mau ke atas dulu ya, ganti baju. Kalian ke dapur duluan aja ya!" Ucap Ibu, lalu berlari kecil ke arah kamarnya untuk berganti baju.

In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang