prolog.

2K 204 11
                                    

Lee Jeno, rela lepaskan segala pekerjaan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno, rela lepaskan segala pekerjaan nya. Menarik diri dari meja tempat dimana ia bisa lupakan segala hal yang sejauh ini ia rasa mulai tak benar.

Laki-laki itu menanti nya di depan sana. Mungkin malam ini Jeno akan kembali meminjam kan bahu nya, atau mungkin peluk nya.

Telapak kaki nya mengambil langkah teratur, menuju kusen pintu yang ia yakini tengah menghalangi tubuh ringkih sosok itu di depan. Entah malam ini, akan seperti apalagi figur nya. Namun satu harap pasti, Jeno tak mau dapati luka lain yang gores tubuh laki-laki itu. Cukup dengan hatinya saja yang seperti nya kembali diberantaki.

Tubuh nya persis di didekap erat. Kepala itu dengan ringan dijatuhkan pada perpotongan lehernya. Satu tindakan pertama yang Jeno lakukan adalah dengan melakukan hal yang sama. Menjanjikan ketenangan yang laki-laki itu cari. Pereda dari rasa sakit terbaik yang mungkin saja kembali laki-laki ini terima.

Beberapa waktu sampai sesegukan tadi perlahan berganti dengan deru nafas berat yang teratur. Jeno beralih tawarkan rangkulan, bawa tubuh yang telah redup semangat itu untuk duduk di atas sofa.

"Tunggu sebentar, biar aku ambilkan air."

Enggan dilepas, tangan nya lekas di tarik kembali. Jeno lantas mengerti, kembali duduk di samping laki-laki itu, bawa tubuh itu untuk beri sandaran pada bahunya.

"Jen, apakah melempar kan jus ke arah laki-laki itu adalah suatu hal yang salah?"

Na Jaemin, ketika akhirnya ia mau mendongak membawa wajah nya untuk bisa Jeno lihat, satu hal pasti yang baru saja Jeno sadari kini—adalah pipi kanan laki-laki itu yang entah sejak kapan telah memerah kebiruan.

"Jaemin."

Jeno sungguh tidak berniat membuat Jaemin meringis sebab sapuan tangan nya pada permukaan lembut yang sudah dijejali tangan kasar itu.

"Dia menampar mu lagi?"

Air mata terlihat kembali turun dari balik kelopak mata Jaemin yang telah bengkak.

"Sakit Jen, rasanya sakit sekali.."

tbc

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DekapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang