Panas pun rasa kebas kini tak terelakkan, menjalar di setiap bagian pipi nya yang baru saja di layangi tangan kasar itu lagi. Di dalam sana, hati nya sakit sekali. Merasa begitu kecewa sebab sang kekasih telah melanggar janji.
Sungguh, bukan inginnya berbuat hal serendah itu. Jaemin hanya tidak bisa menahan diri nya terlalu lama.
Tidak ada lagi yang bisa ia pikirkan selain pergi dari sana, menahan sesak di dadanya yang begitu menyakitkan. Minho, laki-laki itu bahkan tak punya niatan sedikit pun untuk mengejar nya.
Jaemin hanya terus berlari, mengikuti entah kemana langkah membawa nya pergi. Membelah kerumunan orang-orang yang berlalu lalang, dia bahkan sudah tidak peduli berapa banyak bahu yang sudah ia tabrak.
Letih, perasaan itu membuat nya berhenti. Membiarkan dirinya yang terdiam dengan keadaan yang begitu kacau. Meratapi nasib percintaan nya yang sangat melelahkan.
Kenapa? pertanyaan itu menjadi satu satunya kata yang terus terputar di otak nya. Apakah salah, menjatuhkan hati pada Minho yang memang sedari awal tidak punya perasaan kepada nya.
Jaemin tahu dengan sangat, konsekuensi yang akan ia dapatkan ketika ia mencintai laki-laki itu. Renjun juga sudah berkali-kali mengingatkan nya, menanyai kesungguhan hati nya.
Ingat, keputusasaannya terhadap Minho kala itu membuat nya nekat menyatakan perasaannya. Betapa suka cita memenuhi hati nya, saat tanpa di duga laki-laki itu secara sukarela menerima perasaan nya.
Benar, Minho punya paras yang rupawan. Laki-laki pelit senyum itu begitu tampan, tapi bukan itu yang jadi sebab jatuh nya.
Jaemin hanya jatuh cinta, begitu saja. Tidak peduli dengan sikap kelam yang laki-laki itu punya.
Apakah salah? memiliki harap jika suatu saat nanti Minho bisa melihat ke arah nya dengan satu langkah dekat yang ia punya. Untuk dua minggu hubungan mereka saat Jaemin tahu sebab di balik sifat brengsek kekasih nya itu.
Ia tahu setiap kali telapak tangan itu melayang di pipi nya, Jaemin bisa lihat getar pada manik kelam yang menatap nya datar. Seolah laki-laki itu baru saja tersadar telah melakukan kesalahan.
Latar belakang keluarga, keras nya sifat sang Ayah jadi sebab di balik perangai nya.
Jaemin hanya ingin memperbaiki, berharap bisa menjadi seseorang yang bisa memulihkan luka di hati kekasih nya.
Lalu hari ini, sabar nya cukup sudah. Kecewa nya telah sampai diambang batas. Tidak seharusnya Jaemin kembali menutup mata, sebab sedari awal Minho nyata nya telah memilih sendiri malaikat nya.
Sakit.
Setelah hancur begini, Jaemin baru bisa benar-benar rasakan perih nya. Sadar, betapa selama ini dirinya tampak begitu menyedihkan.
Jaemin sadar, jika keberadaan nya hanyalah sebagai dorongan, seperti hal nya nasib mantan kekasih laki-laki itu sebelum nya. Minho menerima nya hanya agar Han Jisung tidak lagi berusaha keras menolak soal perasaan laki-laki itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap
Fanfiction𝒐𝒏 𝒉𝒐𝒍𝒅 / Jaemin akan selalu pulang ketempat dimana ia bisa berteduh. Sebab tahu bahwa Jeno akan selalu berada di sana, menawarkan bahu serta dekap untuk nya sampai hujan reda. © softjaeboo | bxb | romance | 18 | songfic | hurt/comport start...