Bab 2

158 19 10
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak ya adek -adek dan kakak, Tolong suport terus, akun baru aku...

Gadis berambut kuning itu menatap, rumah mewah di depannya, rambut pirang panjangnya dia ikat rapi, tanpa  menyisakan anak rambut, udah beberapa kali dia menekan bel itu tapi tak ada  yang keluar satu pun, kalau bukan karna kebutuhan  yang mendesak dan tergiur  dengan gaji besarnya iya tak sudi untuk mengemis pekerjaan, Hampir 12 jam dia menunggu tapi  tak ada satupun makhluk idiot sombong  yang menampakan dirinya dengan gerutuan pada Menma yang menyarankan dia kerja di sana, Akhirnya  dia menyerah dan memutuskan pulang, sampai ada mobil yang berhenti  di depan rumah megah itu .

"Nona, apakah anda yang mau melamar pekerjaan di sini? "tanya si pria bermasker dengan wajah tanpa dosanya 

"Nona, apakah anda yang mau melamar pekerjaan di sini? "tanya si pria bermasker dengan wajah tanpa dosanya 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anda salah alamat, saya hanya pengemis yang numpang nuduh di sini. "sinisnya kesal, pria itu tertawa pelan ,kemudian dia  berkata.

"Anda kami terima  kerja di sini karna,anda memenuhi syarat yang kami butuhkan. "jawabnya masih kalem. Meskipun dia sudah melihat reaksi gadis itu se akan ingin memakannya hidup -hidup.

"Syarat, ''...

Jadi selama 12 jam ini dia hanya  buang - buang waktu, walaupun  gajinya gede, seakan menebak   pikiran si pirang yang sudag bertanduk  .

"Maaf saya, tidak jadi melamar kerja di sini, syarat yang benar-benar membuang waktu orang. "ketus Naruto, dia kesal setengah  mati kemudian dia beranjak pergi, tapi langkah nya terhenti  saat.

"Kami akan memberikan uang muka di awal asal anda berminat bekerja untuk kami. "

"Uang muka di awal. "

Jarang -jarang ada yang menmperkerjakan dan ada uang mukanya di awal, apakah dia harus menerimanya? Apa  lagi setelah si pria misterius itu menyebutkan nominal uang yang tak sedikit, jiwa-jiwa matrenya menjerit, dia menerimanya dengan lapang dada, dan tak lagi memikirkan resiko yang akan dia hadapi kedepannya.

*******

Perempuan berambut pirang itu hanya menatap datar pekerjanya, dia kira pekerjaan akan normal, tapi nyatanya hadeh dia harus membereskan kekacauan yang di buat oleh tuan rumahnya, pantesan gajinya gede, dia kalau benar -benar  sudah tak tahan jika kontraknya sudah selesai dia ingin segera pergi dari tempat yang seperti neraka itu.

Ya gimana ya, tugasnya itu menangkapi tikus -tikus besar di gudang rumahnya, kecil kecil sih tapi banyak banget, entah ulah iseng siapa yang pasti ia geli sendiri, di mana -mana ada perangkap tikus itu bertebaran di mana-mana.

Katanya orang kaya, kok hobi banget ternak tikus, Iya yang mengurusnya sendiri sering panas dingin sampai beberapa saat kemudia dia baru tau, kalau tuan - tuan  mudanya itu  punya peliharaan hewan yang jauh dari kata normal.

My Maid Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang