Jangaan lupa tinggalin jejak tetap semangat suport sistemnya ya gaes. (Mampir di Fizzo dan good novel, dengan akun Nanaimutt)
Naruto tersentak bukan main, ada apa dengan bosnya, yang tiba-tiba menatapnya layaknya serigala buas yang menemukan mangsanya.
"Jadi, mau praktekan di mana,kamu mau melihat 'barang 'itu langsung bukan. "
Naruto menolak dengan kasar dia mendorong si tuannya untuk menjauh.
"Tidak, aku masih perawan, "ujarnya sambil menyilangkan tangan di dadanya.
Si tuan muda berdehem dia menahan tawanya, dengan tanpa dosanya dia mengambil koper dan menyuruh Naruto memasukan celan dalam yang iya pandangi itu ketempat semulanya.
Sedangkan Naruto menahan malu, bisa-bisanya dia ke gr an seperti itu.
"Bereskan berapa helai pakaian mu, ikut saya dinas keluar kota. " perintahnya sambil berjalan keluar.
"Tapi tuan saya bukanlah sekertaris anda, "ujar Naruto.
"Saya butuh yang melayani saya bukan sekertaris, cepat!" perintahnya dengan tegas.
"Nanti saya kasih bonus gajinya. "Tambh sang tuan muda yang membuat Naruto semangat 45.
Naruto langsung bersemangat sampai kena cibiran sang tuan muda.
"Dengar bonus aja langsung semangat. "Celetuk Itachi.
Naruto yang mendengar komentar menohok dari majikannya itu hanya tertawa kecil, maklum dia tulang rusuk kalau gak matre bukan cewek, eh bukan maksudnya dia tulang punggung keluarganya di rumahnya masih ada dua bocil yang butuh uang untuk melanjutkan pendidikan mereka, dan seorang pemuda yang pemalas.
Kalau ada bonus lebih gede tantangan apapun, pasti akan dia taklukan.
Meskipun di suruh buat jalan kaki pun ke rumahnya yang penting ada bonuss.
Dan setelah Berkemas beberapa menit, akhirnya Naruto ikut tanpa berpikir apa -apa lagi atau berpikir buruk kedepannya, setelah mendengar kata bonus otaknya seakan di cuci dan tidak berpikir bahaya apa yang akan menimpanya.
Secara bos mudanya itu bukan orang yang suka ngasih bonus tanpa ada kerjaan kasar di dalamnya, misalnya di suruh nangkap babi buat makanan ularnya.
Naruto berdehem pelan menghampiri bosnya, kemudian si bos menyuruh Naruto masuk mobil pegawai lainnya, alias pengawalnya dia sih pengen kenyang naik mobil mewah sendiri emang pelit bin pedekit.
Udah pelit sok ganteng pula ,sok sokan berspek artis korea yang mulusnya luar dalam.
Naruto yang penasaran kenapa dia di ajak ke pekerjaan bosnya, malah di jawab nyebelin oleh si pria bermasker dan berambut ubanan itu.
"Oy tuan hatake, kenapa aku di ajak ke pekerjaan kali ini? "Naruto sedikit kepo, bukan sedikit sih tapi segudang ke kepoan.
Tidak langsung di jawab oleh tangan kanan kepercayaan Uchiha itu.
Naruto yang gemas karna di cuekin akhirnya berdecih pelan, dan memilih melihat jalan.
Tanpa sadar si masker tersenyum kecil di balik maskernya.
"Mungkin mau di tumbalin ke musuh. "balas salah satu anak buah yang sesama klan uchiha, Setelah bicara begitu pria itu tertawa renyah.
"tumbalin. "otak lemot Naruto mulai berjalan lagi.
Setelah sadar Naruto mendelik kesel tapi iya juga pasrah jika benar -benar mau di tumbalin ber arti tugasnya sebagai kepala keluarga selesai.
Perjalanan mereka tiga puluh menit menuju bandara, setelah itu di lanjutkan dengan menaiki pesawat pribadi, Naruto yang se umur -umur baru menaiki pesawat hanya ber wah wah ria menikmati pemandangannya.
Dia terkagum-kagum melihat pemandangan indah dari pesawat jendela.
Itachi yang melihat itu hanya meliriknya sekilas lalu menyindirnya .
"Matamu sampai mau keluar melihat pemandangan yang biasa seperti itu. ''
Naruto langsung melirik ke arah Itachi dan berkata.
" Saya bukan tuan muda, yang tiap waktunya bisa naik pesawat pribadi seperti ini. "Balas Naruto agak ketus, namun masih dalam sipat wajarnya .
" Dasar kampungan''komentar Sinis dari Itachi.
Naruto bodo amat dan tak mau meladeni lagi perkataan mereka. Dia sudah sebal dengan sikap tuan muda yang suka main seenaknya padanya
Setelah beberapa jam menaiki pesawat pribadi, akhirnya sampai di kota Yang akan di tempati Itachi dan yang lainnya, yup Amegakure, kota Hujan yang misterius.
Meskipun Naruto bukan orang kaya, tapi dia tahu kota ini, kota gelap yang banyak kejahatan di dalamnya, gila pantesan bonusnya tinggi orang di bawa ketempat berbahaya begini.
Mau protes, tapi ingat poin perjanjian,kalau dia protes semua uang gajinya akan hangus, dan dia tidak akan di kasih apa-apa selain capeknya saja, benar-benar orang yang licik.
Dulu dia tak mempertimbangkannya sebelum masuk ke sini, ternyata di balik gajinya yang besar, ada misi khusus yang telah menunggunya di depan mata.
Naruto mengikuti langkah Itachi dan yang lainnya, ketika memasuki sebuah manshion yang lebih besar dari pada manshion yang biasanya dia tinggali.
"Wah ada anak baru! ''Tiba-tiba segerombolan pria berwajah aneh menghampiri Itachi dan yang lainnya.
Naruto yang melihat nya jadi mual, bisa ketebak lah pekerjaan mereka juga apa, terlihat dari penampilan nya, atau mungkin bisa lebih parah lagi.
" Kamu siapa? "Tanya lelaki berwajah Aneh.
" Sales wajan, apa anda perlu tahu wajan seperti apa yang bagus! "Balas Naruto ketus. Itachi yang mendengar itu hanya menahan senyumnya .
" Siapa yang bawa-bawa sales kesini coba! "Geram lelaki aneh itu, dia hendak mengusir keberadaan Naruto, tapi di berhentikan oleh Itachi sendiri.
" Dia punya ku, gak usah di usir nanti ada gunanya dia! "Ucapan dari Itachi membuat Naruto salah Fokus, apa lagi sama kata punya.
" Ehem-ehem, "lelaki aneh itu berdehem pelan, kemudian dia menatap ke arah Naruto, dan melihat nya dari atas ke bawah seperti tengah menelisik barang berharga.
" Apa yang di lihat, dasar lelaki mesum! ''
KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
FanfictionNaruto butuh uang dan dia sedang butuh pekerjaan yang menjanjikan untuk menjamin hidupnya,tapi malah di pertemukan dengan manusia macam tuannya,berbentuk manusia tapi berhati..