chapter 11

1.4K 77 6
                                    

Sebenarnya saya nggak mau lanjut untuk saat ini. Tapi mengingat seseorang teman yang besok berulang tahun-teman baik seperjuang pencinta yaoi- saya menghadiahkan ini untuknya.

Klik back klo ga mau komplikasi.

(0-0/

         Akira benar-benar mengutuk keadaan tubuhnya yang makin lama semakin memburuk. Dan yang paling bencinya bau manis yang keluar dari pria sampah yang kini sedang berpose manis di depan kamera.

Entah ide gila apa yang merasuki kedua otak manusia berkelamim perempuan untuk mendapatkan uang, Akira seperti dijual tubuhnya sebagai model dadakan untuk berpose mengerikan.

Dan entah kenapa ia setuju-setuju saja untuk memeluk dan menyentuh pria berkacamata dengan pakaian perempuan manis itu.

Tunggu-

Pria kelewat sampah itu tidak manis. Tidak. Tidak. Tidak.

"Aku ingin mereka berfoto-an saling tindih." Seorang wanita berambut panjang dengan senyum lebar mengerikan meminta.

Apa katanya ?

Akira mengutuk tubuhnya untuk ke sepuluh kalinya.  Ia benar-benar benci dengan tubuhnya yang tak menolak untuk menyentuh pria dibawahnya. Untuk menindih pria yang berprofesi sebagai budaknya yang kini wajahnya merah manis menoleh kesamping karena malu.

Wanita itu berteriak histeris sambil mengambil moment yang tak boleh terlewatkan. Setelah itu menyerahkan berlembar uang ke pada wanita yang mempunyai ide gila itu.

Dan sesi foto selesai, Tubuh Akira semakin menjadi-jadi. Tubuhnya panas dan semakin panas. Napasnya mulai tersenggal karena sesak. Dan pria itu- pria sampah dengan bau manis menggiurkan-sial, mendekatinya.

"Akira-san kau tidak apa-apa ?"

Sudah cukup. Ia sudah tak tahan. Salahkan semuanya pada dua hari sebelum tanggal itu. Tanggal lahirnya. Sungguh-ia masih umur 16 tahun belum cukup umur untuk mendapatkan yang seperti ini.

Tanpa izin dari yang punya tubuh, Tangan akira menarik pria itu dan membawanya ketempat sepi kemudian mendorongnya. Pria itu merintih tapi Akira tak mempedulikanya. Akira menindihnya seperti pada pose terakhir saat proses pengambilan gambar tadi.

Mendekati lehernya sedikit mengendus-insting. Aromanya benar-benar membuat otak tak bisa berkolaborasi dengan otot,tulang dan syaraf yang membuat dirinya bergerak tak sesuai dengan apa yang diperintahkanya.

Menjulurkan lidah Akira mulai menjilat perlahan menyicip rasa. Pria dibawahnya melenguh tak sanggup berontak. Menjilat lagi untuk memperjelas rasa, dengan giginya ia mengigit kulit itu kemudian menghisapnya.

"Ngggh-akh...sa-sakit-akira...hentikan"

Melupakan segalanya dan menyerahkan semuanya pada keinginan tubuh tangan nya memasuki rok biru maid manis yang dipakai pria dibawahnya, meraba, merasakan lembutnya. Pria itu mengeluh kelewat erotis.

"Anghh-apa-aph...akira ! Kumohon...hentikan..."

(///n///)

Rikuto tak bisa percaya apa yang dilihatnya sungguh nyata. Pria yang kini menggeryangi tubuhnya gila adalah pria bernama Akira-pria yang jelas-jelas alergi dengannya- pria yang menganggap dirinya akan terserang virus mematikan bila menyentuhnya, Pria yang sangat membenci dirinya.

Dan hal kedua yang membuat dirinya tak percaya dengan apa yang dilihatnya adalah sepasang telinga kucing dan ekor yang kini terdapat di tubuh sang majikan. Tangan Akira kini meraba pinggangnya

"Akira-san.....Hentikan !"

Akira berhenti kemudian memandang wajah rikuto yang memerah dengan nafas tersenggal-senggal. Matanya membesar, sontak ia merubah posisinya kemudian berlari menjauh

my sweet wolf slave (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang