"PRESDIR BARU KITA baru bisa datang saat rapat reorganisasi nanti. Aku sudah mengirimkan beberapa berkasnya padamu." Adalah pesan singkat yang terima Naruto malam tadi.
Perusahaan Kirin merupakan perusahaan elektronik terbesar di Kota Villey, wilayah yang menjadi ibu kota negara Eropa Serikat. Sebagai sebuah perusahaan terbesar, Kirin mempunyai sumber daya manusia yang unggul. Mereka selalu mengutamakan kompetensi dan potensi, sebuah basis yang melatarbelakangi peraturan mengenai pekerja kantor yang harus merupakan kelompok alpha dan beta. Syarat untuk menjadi pemimpin perusahaan jauh lebih ketat lagi. Pasalnya, mereka harus merupakan seorang alpha, sebuah kategori gender yang dianggap paling unggul dan agung.
Naruto, yang aslinya seorang omega, merasa lelah bekerja di bawah kepemimpinan seorang alpha. Dia memang sudah bekerja di perusahaan ini selama kurang lebih lima tahun. Namun, mengetahui bahwa dia akan kembali dihadapkan dengan seorang pemimpin baru—yang pastinya berstatus sebagai alpha—sangatlah tidak menyenangkan.
Menjadi asisten eksekutif tidaklah mudah. Selain memerlukan keuletan, kecekatan, dan ketelitian, dia juga memerlukan kesabaran. Aspek terakhir ini diperlukan karena kebanyakan alpha memiliki sikap dan perilaku buruk. Naruto sudah belajar untuk menoleransi sikap-sikap eksentrik bos lamanya. Perutnya langsung mual saat memikirkan tentang dia yang harus kembali belajar menoleransi sikap bos baru ini.
Jika bukan karena profesi asisten eksekutif yang terbilang mewah dan elitis, dia takkan mau bekerja di bawah perintah orang lain seperti ini. Naruto perlu membuktikan kemampuannya pada keluarga sang ayah. Dia membutuhkan jabatan ini sebagai batu loncatan.
Mengangguk yakin pada refleksi dirinya sendiri, Naruto segera memasukkan ponsel dan pil inhibitor ke dalam tas. Dia menyambar kontak mobil untuk berangkat ke kantor.
Rapat reorganisasi akan dilaksanakan pagi ini. Dia tidak boleh memberi kesan buruk pada atasan yang akan memimpinnya selama beberapa tahun ke depan.
oOo
Begitu sampai di kantor, Naruto langsung dihampiri oleh Anko, Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan Produk perusahaan mereka. Kemunculannya yang tidak biasa menciptakan kerutan samar di dahi Naruto.
"Ada apa?" tanyanya langsung. "Aku belum terlambat, 'kan?" tambahnya, ingin memastikan.
Anko menggeleng.
"Belum, kau belum terlambat." Dia menarik bangku kecil yang tersedia di pojok ruangan, kemudian duduk di samping Naruto. "Aku cuma ingin tanya. Apakah kau sudah melihat presdir baru kita?"
Naruto ikut duduk menghadap kolega kerjanya.
"Aku hanya membaca CV-nya sekilas." Dia menelengkan kepala. "Ada masalah?"
"Mungkin," balasnya spontan. "Pagi ini aku dan yang lain sempat membicarakannya, tanpa Asuma, tentu saja."
"Mh-hm?" pancing Naruto.
"Presdir baru kita adalah pendiri dan pemilik Crimson Inc., perusahaan fintech tercanggih yang sekarang sedang melejit."
Naruto mengangguk.
"Aku sudah membaca CV-nya."
"Dan kau santai-santai saja?" timpal Anko.
"Memangnya aku harus bagaimana?" Naruto balik bertanya. "Perusahaan kita adalah perusahaan besar. Sudah sepantasnya kita mendapatkan bos baru dengan kualifikasi tinggi."
Anko menghela napas panjang.
"Aku mengerti. Masalahnya ... Crimson terkenal dengan seleksi karyawan yang sangat ketat. Satu kesalahan kecil akan langsung mengakibatkan pemecatan. Tuan Shin masih cukup ramah pada kita, meski dia sering menyebabkan kontroversi. Sepupu Tuan Shin ini benar-benar ekstrem." Anko memijat pelipisnya. "Sejak terlibat masalah pribadi itu, Tuan Shin memperlambat semua progress produk terbaru kita. Aku akan mati kalau tiba-tiba mendapatkan deadline mendadak untuk finalisasi semua produk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated String (Fanfiction)
Fanfiction[ R-18 ] Menjadi perempuan sudah cukup sulit, apalagi menjadi perempuan yang juga merupakan omega. Tatanan dunia baru telah menghilangkan klasifikasi jenis kelamin. Kini gender seseorang dikelompokkan menjadi alpha, beta, dan omega. Naruto Uzumaki...