🔥 ALASKAR - BAGIAN DUA PULUH TUJUH🔥

1.8K 155 1
                                    

Hai semua, apa kabar? Semoga sehat selalu. Maaf ya, akhir-akhir ini aku jarang update karena kesibukan aku di dunia nyata. Semoga kalian masih menunggu dan sabar :D

Ada beberapa peraturan yang harus di ikuti sebelum baca cerita ini ya :

1. Vote dan komentar setiap paragraf nya.

2. Share cerita ini keteman-teman kamu. Boleh share juga ke semua media sosial seperti Tiktok, Facebook, Twitter dan Instagram. Karena semakin banyak yang baca semakin semangat aku update cepet.

Untuk kamu yang lagi sakit, semoga cepat sembuh. Untuk kamu yang sehat, semoga dijauhkan dari segala penyakit. Amiin.

Terakhir, selamat membaca sayangku!  🧡🧡

Terakhir, selamat membaca sayangku!  🧡🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALASKAR – BAGIAN DUA PULUH TUJUH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALASKAR – BAGIAN DUA PULUH TUJUH

Di dalam ruangan tahanan yang begitu sempit, gelap dan hanya lampu remang-remang. Seorang laki-laki muda dan tampan tersebut sedang melakukan olahraga push up sehingga nampak menonjol otot-otot tangan kekarnya.

Laki-laki itu—Juna. Sebulan ia dinyatakan bersalah kini Juna di bebaskan secara tiba-tiba. Siapa lagi kalau bukan sang ayah angkat membebaskan anak seperti Juna—anak dungu tak tahu malu. Ayah Juna membayar besar agar Juna di bebaskan dan ya keluarga Juna sedang memain-mainkan hukum. Apalagi Ayah Juna adalah seorang hakim tertinggi di Indonesia. Maka tak aneh jika anaknya dibebaskan toh bisa lihat sendiri kan, Uang bisa membayar segalanya.

Juna menyudahi kegiatannya, Ia bangkit melangkah kakinya mendekat ke papan panjang. Juna memandang foto Alaskar dan Nabila bergantian penuh dendam. Ini tidak bisa dibiarkan terjadi. Ia akan merebut kembali Nabila lalu Alaskar akan mati ditangan nya sendiri.

“Gue udah bilang ke lo Alaskar. Lo masih ada hutang nyawa sama gue!” Setelah itu Juna meremas foto Alaskar kuat-kuat hingga terbentuknya seperti bola. Juna pun tersenyum licik. “Tunggu pembalasan gue, Alaskar!”

***

Satu persatu Zecob memasukan bola basket kedalam ring. Tatapan nya nampak fokus namun beda dengan pikirannya. Enam hari semenjak Izzal menjauh dan menjaga jarak. Izzal sama sekali tak pernah memberi kabar. Zecob khawatir, apakah yang laki-laki itu katakan benar, Lantas kalau Izzal tak menjauhinya karena apa.

Alaskar, Do You Like Blood? (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang