Selamat membaca~
Hari ini rencananya, Ayda dan ustadz Ali akan pergi untuk fitting baju pengantin untuk Minggu depan. Tentu saja mereka tidak berduaan di dalam mobil, tetapi mereka di temani oleh Nisa.
"Bu, Ayda pergi dulu" ucap Ayda seraya mengambil tangan ibunya untuk di kecup punggung tangannya.
"Nak Ali sudah didepan, ay?" Tanyanya
Ayda mengangguk. "Iya, sama Nisa" jelasnya
Sang ibu ber oh ria. "Yaudah, hati hati. Sampaikan saja salam ibu untuk nak Ali, dan Nisa. Ibu sepertinya tidak kuat untuk berjalan" ucapnya.
"Iya, nanti ayda sampaikan. Ya sudah ayda pergi dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" bala sang ibu yang tengah duduk berselonjoran di atas sofa.
.
.
.Didalam mobil, Ayda dan Nisa terus terusan mengobrol riang, sedangkan ustadz Ali didepan ia fokus menyetir.
Ia melirik sebentar ke arah belakang menggunakan kaca spion di depannya, entah kebetulan dari mana ayda pun menoleh ke arahnya.
Ustadz Ali yang di gel seperti itu mengalihkan pandangannya ke depan, sedangkan ayda mengacuhkan hal itu.
Beberapa menit kemudian, mobil ustadz Ali sampai didepan sebuah butik temannya ibu Ayda, yang di rekomendasikan untuk mereka.
Ayda dan Nisa keluar lebih dulu, meninggalkan Ali yang tengah memarkirkan mobilnya.
.
.
."Menurut Lo bagusan yang mana, nis?" Tanya Ayda sambil menunjuk kedua gaun muslimah yang berbeda model.
"Kalo gue sukannya yang ini, warnanya cream tapi keliatan putih, cocok sama skin tone lo" ucapnya, Ayda mengangguk. "ya kan mas?" Lanjut Ayda menoleh pada Ali.
Ali menoleh, lalu mengangguk. "Iya" ucapnya dengan wajah datar.
Ayda ber-oh. Nisa sudah bercerita tentang masnya padanya, jika calon suaminya itu adalah pria yang tertutup, dingin kepada orang yang belum lama di kenal, namun jika berhadapan dengan keluarganya, Ali adalah pria yang humble dan penuh kehangatan.
Ayda juga baru mengetahui jika pria itu adalah guru di salah satu pondok pesantren, namun dia tak mengajar di ponpes keluarganya.
Awal mula kejadian bisa seperti ini, saat itu ustadz Ali yang lelah karena habis mengendarai mobil dalam perjalanan jauh, yaitu melewati 2 provinsi.
Sekitar jam setengah satu malam, ustadz Ali sampai di kediaman keluarganya waktu itu di rumah sepi dan sepertinya semuanya pada tertidur karena harus sudah larut malam.
Ustadz Ali langsung masuk ke kamarnya, membersihkan tubuhnya setelah itu langsung tertidur karena badannya benar benar berat dan juga ngantuk.
Namun di pertengahan tidurnya, ia merasa jika guling yang ia dekap benar benar terasa hangat dan nyaman membuatnya semakin nyenyak untuk tidur.
Tak lama ia memejamkan matanya, terdengar suara wanita yang teriak sangat dekat seperti disampingnya, ia pikir itu adalah keponakannya yang tengah bermain dengan adiknya.
Saat ia membuka matanya, sangat diluar dugaan ternyata yang teriak itu adalah sosok wanita dewasa yang berada di sampingnya yang memakai baju.... Sshhh tidak, tidak.
Ia benar benar terdiam saat itu beberapa detik dan akhirnya menyadari itu ia langsung beristighfar dan beranjak dari ranjang.
Ternyata saat itu hari sudah pagi, sampai ia lupa untuk melakukan sholat malam dan sholat fardhu subuh karena tidurnya yang kalah nyenyak. Astagfirullah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK SEATAP DENGAN USTADZ?!
Teen FictionTidak ada angin dan hujan, tiba tiba ia harus menikah dengan seorang pria yang bahkan ia tak kenal dia siapa hanya karena salah masuk kamar???! Start: Jum, 13 mei 2022 End:???