Semilir angin berhembus menerpa dedaunan, pohon-pohon bergoyang menikmati alunan angin bak suara musik yang merdu. Malam ini langit tampak lebih gelap dari biasanya, namun setitikpun air hujan tidak berniat untuk turun.
Sebuah mobil sedan hitam memberi klakson didepan sebuah rumah yang tampak mewah. Seorang security membuka gerbang, dan sedikit menunduk saat mobil lewat untuk menyapa. Sang pemilik mobil memasukan mobilnya ke garasi. Setelah terparkir rapi, pemilik mobil itu turun, dan meninggalkan garasi, tak lupa ia kunci garasi itu.
Jam menunjukkan pukul 23.30 wib, waktu yang sudah larut membuat suasana sekitaran sepi. Hanya ada beberapa orang bapak yang sedang melaksanakan tugas ronda.
Pemilik mobil tadi mengetuk pintu sembari mengucapkan salam. Tak lama, seorang wanita paruh baya keluar menyambut ketukan pintu dan salam itu.
"Umar !, ma syaa Allah. Kapan kamu sampe ?" ujar wanita itu
"Baru aja mi"
"Ya ampun, yaudah yuk, masuk"
"Iya mi"Mereka masuk dan mendapati seorang bapak yang masih asik dengan acara televisi yang dia tonton.
"Assalammualaikum"
"Waalaikumussalam, Mar !"
"Bi, abi sehat ?"
"Alhamdulillah, kamu gimana ?"
"Sehat bi"
"Kamu pulang kok gak ngabarin ?"
"Heheh"
"Izaal mana ?, gak ikut ?"
"Mas Izaal gk ikut, dia bilang masih banyak kerjaan. Umar sengaja ke Jakarta, soalnya kangen sama Umi sama Abi"
"Umi sama Abi juga kangen sma kalian"
"Adel mana mi ?"
"Udah tidur, katanya besok dia ada kelas pagi banget"
"Ouh, yaudah Umar ke kamar dulu ya, simpen tas"
"Iya, sekalian istirahat sudah malam"
"Iya mi, oh ya, besok kalau Umar belum keluar kamar jangan bilang Umar pulang ke Adel ya"
"Kenapa ?"
"Gak apa-apa bi, pengen ngasih kejutan aja"
"Owallah, nggeh. Yowes kamu istirahat"
"Iya bi, yaudah Umar ke kamar ya"
"Iya".❀❀❀
Kampu Utama Cakrawala.
Elisya, Refan, Jojo, Reza dan Dirga tampak sedang asik di bangku kantin. Mereka berlima tampak terus memperhatikan dadu yang berputar di layar hp milik Dirga. Ya, mereka berlima lagi maen ludo 😌. Biasalah obat gabut untuk mahasiswa-mahasiswa yang tertekan oleh mata kuliah."Weyyy, maen serobot-serobot aja lu. Liat, giliran warna kuning, bagian gua tu" ujar Dirga
"Sory Tay, gua kira warna oren itu" jawab Jojo
"Butek mata loe"
"Udeh, ngapa jadi ribut si, buruan jalan"
"Iye El iye"Masih asik dengan permainan mereka, Kanara datang dan menghampiri mereka. Ditangannya ada beberapa buku.
"El, mau pulang sekarang ?" tanya Kanara
"Eh Ra, dah beres loe ?"
"Udah"
"Yaudah yok balik. Gua balik duluan ya"
"Dih kok gitu, Ra jangan dulu balik ngapa"
"Dih, ya suka-suka saya, kan saya pengennya pulang"
"Loe mah kagak solid sama sohib"
"Glek, ini udah siang menjelang sore, bentar lagi jam 3 terus ashar"
"Ya kan bisa solat disini Ra"
"Dih si Oglek maksa bet si lu"
"Tau loe Glek, Kanara sma Elisya mau balik ya biarin. Bentar lagi juga kita-kita balik"
"Gua kan masuk bentar lagi"
"Siapa suru kelas siang wlee"
"Sue lu pada ya"
"Hahahah"
"Dahlah, gua sama Nara balik ya"
"Hati-hati Ra, El"
"Oke. Assalammualaikum"
"Waalaikumussalam".Disisi lain, tampak Adella dan Caca berjalan perlahan menuju gerbang sembari mengobrol. Dari kejauhan, seseorang melambaykan tangannya ke arah Adella dan Caca.
"Itu siapa Del ?"
"Entah, tapi kayak kenal"Adella terus memperhatikan orang yang melambaykan tangannya itu. Seketika dia ingat siapa orang itu dan bergegas menghampirinya.
"Kak Umar !, Assalammualaikum kak"
"Waalaikumussalam"
"Kakak kapan pulang, kok Adel gak tau ?"
"Dari semalem kakak udah dirumah, kamunya aja yang tidurnya cepet banget"
"Heheheh"
"Kamu apa kabar Dek ?"
"Baik kok, Alhamdulillah, kakak gimana ?"
"Alhamdulillah baik juga"
"Del, larimu cepet banget"
"Eh Ca, maaf ya"
"Iya, eh, assalammualaikum kak Umar"
"Waalaikumussalam, kamu apa kabar Ca"
"Alhamdulillah sehat, tapi agak engap gara-gara ngejar Adel"
"Heheh, maaf ya Ca"
"Lain kali jangan gitu lagi"
"Iya kak"Masih dalam suasana melepas rindu antara adik dan kakak, tiba-tiba momen itu rusak gara-gara datang hama. Helena dan kedua sohib kentalnya datang, dan seperti biasa, Helena seneng banget ngebully Adella dan Caca.
"Eh ada ninja hatori. Wait sejak kapan ninja hatori punya cowok yang ganteng banget"
"Jaga mulut kamu ya Hel"
"Apa loe cupu"
"Helena mohon maaf, saya gak mau debat sama kamu"
"Tapi gue gak bisa deh kayaknya kalau gak ngebully loe"
"Kalian kan mahasiswa, diajarkan tatakrama, kenapa tidak di pakai ?"
"Abang ganteng. Abang mening diem aja, gak usah ikut campur"
"Adella itu adik saya, adik kandung saya, jadi wajib buat saya untuk ikut campur"
"Ouhh kakaknya, pantes sama-sama rese"Elisya dan Kanara yang tengah berjalan sembari berbincang melihat kejadian itu. Mereka mengurungkan niat mereka untuk pulang dan menghampiri perkumpulan itu.
"Helena jag.."
"Apa ?, loe mau ngomong apa ?. udah deh ya anak cupu mening diem aja"
"Punya kuasa apa loe sampe nyuru orang buat diem ?" Tanya Elisya yang sudah sampai ditempat mereka
"Hel, ada kak Elisya, balik aja yuk, ntar malah urusan sama Dekan"
"Eh loe gak usah ikut campur ya, jangan mentang-mentang loe anggota BEM, trus loe ikut campur semua urusan mahasiswa disini"
"Ckckck, loe kurang pinter ege. Justru karna gua anggota BEM, jadi gua mesti ikut campur"
"Gue gak mau berurusan sama loe ya, jadi mendingan loe pergi aja"
"Gua bakal pergi kalau loe juga pergi"
"Punya hak apa loe nyuru gua"
"Adehhh. Makanya kalau dosen lagi ngajar, loe perhatiin. Gua punya hak besar dikampus ini. Gua yakin loe masih inget jabatan gua di kepengurusan BEM itu apa. Dan asal loe tau BEM itu adalah wakil dari rektor, dekan, dan para dosen buat ngurusin manusia-manusia kayak loe. Dan kalau loe gak pergi sekarang, siap-siap besok loe dipanggil dekan, dan jangan salahin gua kalau rektor juga turun tangan"
"Hel, udah yuk balik aja"
"Awas loe !"
"Gua jabanin !"Helena dan kedua sohibnya buru-buru meninggalkan Elisya dan yang lainnya. Adella menghampiri Elisya dan berterimakasih.
"Santai aja, kek sama siapa aja loe. Udah beres kan, gua cabut ya"
"Sekali lagi makasih ya kak"
"Oke. Ra ayo !"
"Iya"
"Kita pamit ya, Assalammualaikum"
"Waalaikumussalam"Umar tampak terdiam melihat ke arah dimana Elisya dan Kanara pergi. Adel yang menyadari sang kakak sedang melamun, diapun mulai ngecengin kakaknya itu.
"Akhem, udah jauh kak, gak keliatan lagi. Ngapain masih diliatin"
"Eh.. apa ?"
"Hahah, terpesona ya"
"Enggak kok yeee"
"Halah, gak usah bohong, bilang aja kakak terpesona sama kak Elisya"
"Namanya Elisya ?"
"Katanya gak terpesona, tapi mastiin namanya"
"Ya... nanya doank"
"Alasann"
"Aishh, yaudah pulang yuk !"
"Iyaa"Adella, Umar dan Caca meninggalkan pekarangan kampus. Umar tampak fokus menyetir, namun hati dan pikirannya masih mengingat gadis berambut panjang tadi yang tak lain adalah Elisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUNTUN AKU MENUJU SYURGA
Teen FictionPasangan terbaik, adalah dia yang bisa menuntunmu menjadi sosok yang lebih baik lagi