1

33 4 5
                                    

"Kampret !!!"
Teriakan itu terdengar keras memenuhi lorong-lorong pasar yang mulai sepi, hanya ada beberapa pedagang yang tengah merapikan dagangannya.

Gadis dengan rambut panjang terikat itu terus berlari mengejar laki-laki yang berada sedikit jauh didepannya. Gadis itu berbelok bermaksud memotong jalan. Akhirnya dia berhenti tepat menghadang laki-laki itu.

"Balikin tasnya !"
"Lu mau ini ???, ambil sendiri"
"Sialan ni orang ya"

Gadis dan laki-laki itu terlibat perkelahian, pertahanan keduanya sama-sama kuat. Barang-barang dipasar terlempar kesana kemari berserakan. Gadis itu memutar tangan dan menendang kaki lawannya sampai terduduk tak bergerak.

"Masih berani loe ???"
"Am..ampun.. ampun !"
"Balikin tas gua"
"I..ini"
"Pergi loe, kalau gua masih liat loe..., mati loe !!!"
"Ampun.."

Laki-laki itu berlari menjauhi sang gadis yang tampak membersihkan tasnya yang kotor.

Mentari sudah terbenam sepenuhnya, adzan maghrib telah berkumandang. Bergema sampai sudut-sudut kota. Seorang gadis berjalan mendekati sebuah rumah, setelah sampai didepan pintu, gadis itu mengetuk pintu dan mengucapkan salam

"(Tok tok tok) Assalammualaikum !" sapanya
"Waalaikumussalam, sebentar" terdengar sahutan dari dalam. Pintu terbuka, seorang ibu berjilbab coklat menyembur dari dalam rumah. Ibu itu sangat cantik dengan gamis abuabunya.

"El !"
"Bu (menyalami tangan ibu itu)"
"Kamu kok baru sampe ?"
"Biasa bu, dijalan macet"
"Yasudah, cepet bersih-bersih, abis itu solat terus  makan"
"Iya, kalau gitu El ke kamar ya"
"Iya".

Gadis itu masuk meninggalkan sang ibu yang masih berdiri diambang pintu. Namanya Elisya Arifa Anugrah, gadis tomboi nan cantik, seorang mahasiswa yang menginjak semester akhir. Dia adalah mahasiswa dari salah satu universitas di Jakarta.

Elisya selesai dengan kegiatannya, keluar dari kamarnya dan menghampiri sang ibu yang sudah duduk dimeja makan.

"Tadi ayah telfon"
"Ayah bilang apa ?"
"Ayah bilang bulan ini ayah gak bisa pulang. Tapi, mudah-mudahan bulan depan ayah bisa pulang"
"Aamiin"
"El !"
"Iya bu ?"
"Bibir kamu kenapa ?"
"Ini.. tadi waktu jam olahraga di kampus, El jatuh bu"
"Bener itu karna jatuh ?"
"Iya bu"
"Bukan karna berantem kan ???"
"Bu..bukan lah, ini beneran jatuh bu"
"Yaudah, nanti abis ini obatin pake obat merah"
"Iya bu"

Bu Hafsah, atau Ibunya Elisya memang selalu khawatir pada anak semata wayangnya ini. Elisya emang dikenal anak yang bandel untuk masalah berantem. Watak keras turunan dari ayahnya membuat Elisya kadang sulit mengontrol emosi. Makadari ibu, bu Hafsah harus terus memberi arahan dan peringatan untuk Elisya.

❀❀❀

Mentari sudah menampakkan seluruh dirinya, memancarkan sinarnya yang menembus ruang-ruang kecil. Burung dan ayam saling bersahutan masih berusaha membangunkan para makhluk hidup yang masih nyaman dengan tidurnya.

Sebuah pondok pesantren tampak ramai oleh para santri yang sedang bekerja bakti. Pesantren itu terlihat indah dengan pemandangan alam yang masih asri. Semua santri bergotong royong memberihkan lingkungan pesantren.

"Gus Umar !"
"Iya Mir, ada apa ??"
"Plastik sampahnya masih ada ndak gus ?"
"Ada, minta aja di Adel ya"
"Baik gus"

Santriwan itu meninggalkan laki-laki yang dia panggil gus tadi. Namanya Umar Wahid Wiguna, dia adalah putra kedua KH. Wahid Wiguna pemilik dari pesantren itu. Para santri mengenalnya dengan sebutan gus Umar.

Jam menunjukkan pukul 11.45. Kerja bakti santri selesai, para santri diberi waktu istirahat dan siap-siap solat berjamaah di masjid pesantren.

❀❀❀

Universitas Cakrawala, salah satu universitas yang sudah tidak asing ditelinga masyarakat. Elisya berjalan menyusuri koridor kampus, tampaknya mahasiswa yang lain sudah berkutat dengan materi perkuliahan mereka masing-masing. Seorang gadis berpakaian sopan mengenakan hijab hitam berjalan menghampiri Elisya.

"El !" panggil gadis itu
"Ra, gua kira belum sampe" Jawab Elisya
"Udah, dari tadi saya nungguin kamu tau"
"Ya sorry, kek gak tau jalanan Jakarta aja"
"Kamu dianter siapa ?"
"Sama supir"
"Ouh... tunggu, sejak kapan kamu punya supir El ?"
"Supir angkot"
"Yeee, saya kira supir pribadi, gimana sih"
"Wee, yang bilang supir pribadi siapa coba ?"
"Ya... kan tadi juga kirain"
"Yaudah masuk kelas yuk ! ntar telat dimarahin mrs Yuke Angelina Marcella yang paling cantik manis baik sejagat raya Indonesia merdeka"
"Kamu El, yaudah yuk !".

Dua gadis itu berjalan menuju ruang kelas mereka masing-masing.

❀❀❀

Jam sudah menunjukkan pukul 15.35, adzan ashar sudah berkumandangan, Elisya dan sahabat baiknya Kanara berjalan beriringan menuju mushalla kampus. Mereka berdua memilih solat ashar terlebih dahulu sebelum menghabiskan waktu mengisi perut mereka di kantin dan pulang.

Setelah selesai, Elisya dan Kanara bergegas menuju kantin kampus, agaknya cacing-cacing  diperut mereka sudah berunjuk rasa dan mengamuk meronta-ronta. Setelah sampai dikantin, mereka memesan makanan dan menunggu dengan santai.

"El !"
"Hmmm ???"
"Lulus nanti kamu udah ada planning buat ngelamar kerja dimana ??"
"Lulus kuliah gua mau nikah Ra"
"Ih El, saya gak lagi becanda tau"
"Hahaha, iya-iya. Gua belum tau, mau ngelamar kerja dimana"
"Sama El saya juga masih bingung"
"Dahlah, kerja itu nomor dua, yang sekarang harus dipikirin itu, skripsi loe emang bakal lulus ??, udah mikirin kerja aja"
"Bismillah, pasti lulus, kalau dikerjainnya serius"
"Gua paling males kalau suru mikir, apalagi ngerjain skripsi gini"
"Males terus kapan suksesnya ?"
"Kapan-kapan"
"Kamu tu El, becanda mulu"
"Hidup jangan kebanyakan dibawa serius Ra, ntar cepet tua"
"Ya tapikan becanda juga ada waktunya Elisya"
"Iye-iye"

Tengah asik mengobrol, seorang mahasiswa menghampiri mereka. Penampilannya masih kalem-kalem ala maba, kayaknya dia adalah adik tingkat Elisya dan Kanara.

"Misi kak !" sapa mahasiswa itu
"Iya kenapa ??" jawab Kanara dan Elisya
"Kak El, loe dicariin bang Andre, katanya mau mulai latihan jam berapa ???"
"Astaga !"
"El !!!"
"Eh iya lupa. Astagfirullahhaladzim, gua lupa. Loe bilang sama bang Andre, bentar lagi gua kelapangan"
"Ouh oke deh, kalau gitu gua duluan ya"
"Oke"

Mahasiswa itu berjalan menjauh, meninggalkan Elisya yang mulai terburu-buru menghabiskan makanan yang dipesannya tadi. Elisya makan kayak Rossi yang lagi dikejar pedrosa, tanpa ada rem, meskipun ada belokan, sampe-sampe dia keselek.

"Ya Allah. El, makannya pelan-pelan dong"
"Uhuk uhuk, buru-buru Ra"
"Ya tapi yang namanya makan harus pelan-pelan, nih minum"
"(Glek glek glek) Alhamdulillah"
"Pelan-pelan makanya"
"Iya Ra iya, tapi kan gua ditungguin"
"Ridwa juga pasti bilang kok kamu lagi makan, jadi gak usah terburu-buru"
"Iya bu, iya"

Elisya melanjutkan aktifitasnya, menyantap makanannya. Kali ini dia menyantap makanannya secara perlahan, takut keselek ditenggorokan yang sama.

Universitas Cakrawala memiliki cukup banyak UKM, termasuk dibidang olahraga, hampir semua cabang olahraga masuk dalam UKM Universitas ini. Elisya mengikuti dua UKM olahraga, sepak bola putri, dan seni beladiri. Hari ini dia punya jadwal latihan seni beladiri. Sebenarnya Elisya sudah cukup lama mengikuti beladiri ini, sehingga, ketika pertama kali masuk kampus, dia sudah jadi senior tingkat untuk maba angkatannya. Dan sekarang dia sudah menjadi senior pelatih mendampingi Andre yang sudah ditunjuk oleh Dekan kampus untuk menjadi pelatih.

"Assalammualaikum" sapa Elisya ketika sampai dilapangan
"Waalaikumussalam" jawab mereka
"Sorry ya bang, gua telat, baru kelar kelas tadi, terus gua mampir makan dulu dikantin"
"Iya santai aja, gua juga belum lama kok datengnya. Tadi ada kelas juga"
"Iya bang"
"Yaudah, langsung loe pimpin streching dulu ya"
"Oke siap"

Latihan dimulai, Elisya memimpin pemanasan junior-juniornya, sedangkan Kanara menunggunya di pinggir lapangan.

TUNTUN AKU MENUJU SYURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang