MAZE - CHAPTER 01

73 6 1
                                    

Jangan lupa vote and coment guys❤️

Happy reading!

.
.
.
.
.

LOS ANGELES, MARET 2019.

Hwang jaemin,pria berumur 25 tahun baru saja sampai di perusahaannya. Ia disambut baik oleh bodyguard dan ajudan yang ia percaya . Pria itu membungkuk hormat dan mengikuti jaemin sampai ke ruang pribadi nya.

Pemuda itu bernama nam tae-il, pemuda yang lebih muda satu tahun darinya. Bahkan, jaemin sendiri lebih menghargainya sebagai saudara.

Jaemin memasuki ruangan pribadi nya dan membuka laptopnya melihat pergerakan saham pada perusahaan nya. Matanya yang sangat serius memandangi beberapa file dan pekerjaan lainnya. Tiba- tiba suara ketukan pintu dari luar

Tok! tok!

"Masuk." Jawab nya, pintu terbuka sedikit dan menampakan wujud tae-il. Ia melangkah masuk sambil membawa beberapa berkas- berkas penting dan meletakkan nya di meja kerja jaemin.

"Beberapa bulan ini, perusahaan sudah banyak mengalami kemajuan"

"BRAVOO"

"Aku harap kita bisa lebih maju lagi dan mendapatkan banyak lagi proyek yang bagus lagi.."

"Ya, tentu saja. itu semua membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi perusahaan yang bergerak dalam industri, maka dari itu kita harus tetap maju." Jawab jaemin selesai membaca salah satu berkas yang diberikan jaehyun.

"Kau benar, kita sekarang memiliki banyak investor untuk proyek- proyek berikutnya.."

"Ya"

Sesaat kemudian, keadaan menjadi hening. Tak satu pun dari mereka membahas pekerjaan lagi.

Jam istirahat sedang berlangsung. kedua pria muda ini memilih memesan teh hijau dan menikmati suasana balkon perusahaan.

Hari semakin sore dan menuju malam, jaemin diantar oleh sopir pribadi menuju mansion miliknya.

Sesampainya di mansion, jaemin disambut para bodyguard dan pelayan.

"Papa..." Teriak anak kecil berlari menyusuri tangga atas menuju kebawah.

" hati- hati sayang ! Nanti kamu jatuhh!" peringat sang ibu yang juga mengekor dari belakang.

Gadis kecil itu tak menghiraukan dan langsung memeluk kaki sang ayah dengan gemasnya. Tak butuh waktu lama jaemin mengangkat tubuh anaknya dan menggendong nya sambil tersenyum.

"Apa kau merindukan papa?" Tanyanya, gadis itu hanya mengangguk lucu. Jaemin tersenyum dan mencium pipi putrinya yang masih balita itu.

Tak lama yu hyuri, wanita cantik dan istrinya pun menyambut nya dengan hangat.

"Selama datang kembali" ucapnya, jaemin hanya tersenyum.

Dimeja makan para pelayan menghidangkan makan malam, sangat mewah tertata dengan rapi. Keluarga kecil itu menikmati makan malam itu dengan tenang.

Tak banyak bicara, jaemin menyelesaikan makan malamnya dan bergegas ke kamar. merebahkan diri di kasur king size bed kamar miliknya.

Tak lama, hyuri datang dan tidur disampingnya nya, "bagaimana hari mu selama kau ke Inggris?" Tanyanya.

"Tak banyak yang spesial, dan juga kerja sama untuk proyek di sana semakin baik."
Ujarnya dibalas senyum kecil hyuri.

"Oh iya, mamah mengundang kita untuk makan malam beberapa hari ke depan di Korea sekalian membahas pekerjaan juga."

"Jadi aku harap kau ada waktu luang untuk ke sana..."

Hening sejenak.

"Um, aku akan memikirkan nya. Baiklah, aku lelah aku ingin tidur. selamat malam," ucapnya mengecup kening istrinya.
.

.

.

.

Pukul 23.00

Jaemin yang tidak bisa memejamkan mata nya, lalu bangkit meninggalkan kasurnya dan melihat istrinya tertidur pulas.

Ia segera menuju ruang kerjanya, duduk bangku kerja nya, menghela nafas panjang.

Ia sangat lelah hari ini, ditambah ia kembali pulang dari beberapa negara penting yang menjadi klien nya
Rasanya badan nya terasa remuk semua.

Namun,Tak disengaja tangannya menyenggol beberapa kertas, ia sontak mengambilnya dan memerhatikan beberapa surat itu.
ia sedikit lupa, kapan ia menaruh beberapa sampah di mejanya?
jarinya dengan lentik memilah beberapa surat- akhirnya sampai pada sebuah surat yang seseorang tulis untuknya.

Isi Surat itu sudah mulai memudar, ia memisahkan antara surat surat lain dengan itu. Ia lalu membukanya namun, sayang tinta yang tertulis sudah memudar akibat termakan waktu dan udara di ruangan itu cukup lembab.

Ia membuka surat itu, dan membacanya perlahan. Hatinya sedikit terenyuh saat melihat nama seseorang yang telah menuliskan surat itu, Shin Ryujin.

Bersambung

See you next chapter 📖 bye👋

MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang