Chapter 3

84 1 0
                                    

Diandra - POV

Kemarin sore aku kaget banget, rupanya kakeknya Starry lah pemilik dari developer yang membangun perumahan ini, tapi aku nggak peduli sih selagi dia tidak mengganggu ku, aku tidak ambil pusing. Pagi ini aku bangun tepat waktu, aku mulai bersiap dengan seragamku dan memakai cardigan yang baru mama beli.

"Pagi, sunshine" sapa mama

"Pagi mama"

"Ayoo buruan makan nanti telat, nanti kamu test jurusan yaa?"

"Iyaa ma, hari ini testnya" jawab ku

"Yaudah, nanti kamu dianter sama pak ateng, yaa. Mama hari ini udah mulai ke kantor lagi"

"Iyaaa, ma"

Setelah aku selesai makan, aku pun mengambil tas dan pergi menuju carport dan berangkat bersama pak Ateng. Di sepanjang perjalan, pak ateng tiba-tiba bertanya

"Mas Dian, saya mau nanya"

"Nanya apa, pak?"

"Anu..kemarin mba Ami ngomong kesaya itu lutut mas biru yaa"

Sontak aku kaget, rupanya mba Ami memperhatikan lututku yaa, aku lupa seharusnya aku memakai celana panjang saja kemarin jadi mereka tidak notice, Kalau begini bisa bahaya kalau mama sampai tau.

"Ohh saya jatuh, mas"

"Mas, nggak di gangguin lagi kan disekolah?"

"N-nggak kok mas"

"Kalau ada yang gangguin mas Dian, bilang aja sama pak Ateng, nanti biar tak urus mas"

"Hahahah, nggak kok, pak"

Dahulu memang dimasa-masa SMP ku, aku sering menceritakan semua pengalaman tidak enak ku ke pak Ateng, karna beliau lah yang sering bersamaku dan mba Ami juga, dahulu juga dia yang pernah melempar Arnold dengan botol minum pas dia melihatku di ceburin ke kolam milik sekolahku. Pak Ateng sering menawarkan bantuan, tapi aku tidak mau karna itu hanya memperkeruh suasana.

"Ohh iyaa mas, kemarin malam sekitaran jam 8 gitu ada temen mas yang dateng"

"Temen? siapa yaa mas?"

"Nggak tau, mas dia bilang cuma temennya mas gitu doang

Sontak aku bingung, teman ku yang mana yang datang kerumahku malam begitu, bahkan teman-teman ku tinggal diperumahan yang jaraknya lumayan jauh dari ku. Tanpa sengaja aku melamun memikirkan siapa yang tadi malam datang kerumahku.

"Mas, sudah sampai" ucap pak ateng memecahkan lamunanku

"Ohh iyaa, pak"

"Hati-hati yaa, mas. Nanti kalau sudah mau pulang telpon saya mas"

"Iyaa, pak"

Sesampainya aku disekolah rupanya beatrice belum sampai, akhirnya aku memutuskan untuk menunggunya dilobby sekolah. Sembari menunggunya aku membuka HP ku, Tiba-tiba ada seseorang duduk disampingku, rupanya Marilyn.

"Kok lu sendirian, dra?" Tanya Marilyn

"Lagi nunggu beatrice, kalau lu?" Jawabku

"Lagi nunggu Arnold Dkk"

"Umm...yaudah aku pindah tempat yaa"

"Ehh nggak usah, disini aja temenin gua"

"Yaudah"

"Gua minta maaf yaa gara-gara kemarin" ucap Marilyn

"No...it's not your fault, nggak apa-apa kok"

"Tapi kaki lu beneran nggak kenapa-napa?"

Me and himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang