Sudah dari siang ia duduk di meja kerja yang khusus dibuat Xiaoting untuknya, Yujin yang kini tinggal bersama Xiaoting di apartemennya sudah kembali bekerja di perusahaan keluarganya. Sebulan yang lalu, Appa mereka memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan perusahaan kepada anak-anaknya. Tentu hal ini membuat Yujin semakin sibuk.
Ia masih larut dengan pekerjaannya saat tiba-tiba ada yang meletakan segelas susu di atas meja. Yujin tak perlu menoleh ke belakang untuk tahu siapa yang meletakannya.
"Makasih sayang." Ucapnya masih sambil menatap laptopnya.
Ia kemudian merasakan bibir kekasihnya itu mendarat di pipinya.
"Sudah malam, tidur yuk, teruskan besok saja perkerjaannya. " Ucap Xiaoting.
Yujin kemudian membalikan badannya menghadap kekasihnya, ia kemudian memberikan senyum paling manisnya pada gadis di hadapannya.
"Kamu sudah pulang? Bagaimana dengan meetingnya?" Tanya Yujin.
"Mereka ingin aku cepat kembali, rupanya petisi untuk memboikotku tidak terlalu didengar karena sepertinya masih banyak yang justru mendukungku." Jawab Xiaoting.
"Syukurlah.." Jawab Yujin lega. "Kapan kamu akan kembali?" Tanyanya lagi.
"secepatnya, badanku sudah kaku karena tidak lama digerakan." Jawabnya.
Yujin kemudian memegang wajah Xiaoting dengan satu tangannya.
"Aku ikut senang, mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar." Ucapnya sambil tersenyum.
Xiaoting kemudian mengangguk. Ia lalu mencium kening tunangannya itu.
"Can't do this without you." Ucapnya.
"Sepertinya takdir sedang berpihak pada kita. Kamu tahu, tadi Tiffany Eonnie menelepon, ia memberi kabar bahwa Taeyeon Eonnie mendapat tawaran untuk rekaman di US.." Ucap Yujin.
"Benarkah? She deserve it, She has a great voice, banyak orang yang pasti menantikan comeback nya." Jawab Xiaoting.
"Sometimes I think that all of this is too good to be true. " Ucap Yujin lagi.
"there is no such thing as ' too good to be true', We call it fate." Jawab Xiaoting.
"Kamu benar." Jawab Yujin singkat.
"Ayo istirahat." Ajak Xiaoting lagi.
"Sebentar lagi ya, aku hanya perlu mereviu laporan ini sekali lagi." Jawab Yujin sambil menunjuk laptopnya. "Kamu tidur duluan saja." Ucapnya lagi.
Xiaoting kemudian mengambil kursi yang ada di dekatnya, ia kemudian menempatkan kursi itu di sebelah kursi Yujin dan kemudian duduk disebelahnya
"Aku temani kamu ya. Percuma aku tidak akan bisa tidur kalau tidak ada kamu." Ucap Xiaoting yang kemudian merebahkan kepalanya di bahu Yujin.
Yujin hanya tersenyum mendengar ucapan tunangannya itu.
Ia kemudian kembali fokus dengan laptopnya. Setelah beberapa lama ia merasakan bahunya semakin berat, setelah itu ia menoleh ke samping, pacar cantiknya itu sudah tertidur di bahunya.
Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Keras kepala." Ucapnya sambil tersenyum. Ia kemudian meneruskan pekerjaannya, mengetik pelan-pelan agar tak membangunkan gadis yang ia cintai itu.
***
" Aku rasa warna ini akan cocok sebagai latarnya, sepertinya aku akan memilih warna ini. " Ucap Yujin kepada wanita di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE
FanfictionKehadiran Xiaoting dalam hidup Yujin sungguh berarti singnifikan dalam hidupnya. Gadis China itu mampu membuka mata Yujin untuk melihat dunia lebih luas lagi. Kehadiran Yujin dalam hidup Xiaoting seperti penyegar di kehidupan Xiaoting, Yujin seperti...