🚩2

40.1K 2.4K 105
                                    

"Kita mau kemana, Ver?"Tesha melirik takut sekeliling nya, lorong yang mereka lalui sangat gelap, hanya ada beberapa obor di sisi lorong.

"Nggak usah banyak bacot bisa?mending Lo diem sebelum gue bikin Lo gak bisa ngomong, selamanya."Tesha meneguk ludah nya kasar, padahal ia baru saja bertanya, di mana letak banyak bacot nya?

"Kenapa diem?bisu Lo?"Pertanyaan Veron membuat Tesha mendengus.

Hendak membuka suara, namun teringat oleh ancaman Veron baru-baru ini.

"Nggak usah banyak bacot bisa?mending Lo diem sebelum gue bikin Lo gak bisa ngomong, selamanya."

Tesha merogoh saku rok nya, namun tidak menemukan ponsel pemilik tubuh ini. Akhir nya, Ia mendekat ke arah Veron.

"Mau ngapain Lo, Hah?! Pelecehan bangsat!"Veron menepis tangan Tesha yang dengan tanpa dosa nya hendak memasukan tangan nya ke saku celana Veron.

"Ngomong!"Titah pemuda itu.

"Kan kata Veron jangan banyak bacot kalau nggak mau di bikin diem selama nya. Jadi Tesha nyari hp buat ngetik tapi hp punya Tesha gak ada, Maka nya mau ngambil hp Veron."

"Dasar cewek idiot!"

"Apa-apaan?!Gue pinter ya!"Tesha jelas tak terima dengan ucapan Veron barusan.

"Cih, Pinter?Yakin?"Tanya Veron meremehkan.

"Yakin lah!"

"Buktiin, Puasin gue kalau bisa."Veron berujar, Senyum miring terukir di bibir nya.

"Itu tes kepintaran dari mana!"

_____________

"Ini tempat apa?"Perjalanan mereka yang di penuhi kegelapan berakhir di sebuah ruangan aneh bagi Tesha.

"Tempat peristirahatan terakhir Lo."Jawaban Veron membuat Tesha merinding.

"H-hah?"Tesha jelas kaget, Apa Veron mau menduda secepat ini?

"Udah, gak usah banyak tanya. Tugas Lo cuma diem, Gue mau kasih Lo hadiah."Veron mulai melangkahkan kaki nya, menelusuri ruangan luas itu.

Merasakan tak ada langkah kaki di belakang nya, Veron menoleh.

"Ngapain Lo diem di situ?! Ikutin gue!"

"Kata Veron tadi tugas Tesha cuma diem, Yaudah Tesha diem aja."

"Goblok!"

"Bukan diem itu yang gue maksud sayang, yang diem itu mulut Lo. Understand babe?"

"Harus nya jawaban Lo iya, kalau nggak kepala Lo bakal pisah dari leher Lo! Paham?"

"Paham."Tesha menjawab sembari mengangguk pelan, Veron mengerikan!Baru sehari, Ia rasa nya sudah sangat tersiksa apalagi ke depan nya?!

"Em.. hadiah nya apa?"Tanya Tesha, Sedari awal, Ia sangat penasaran dengan hadiah yang di maksud Veron, Seperti nya, Hadiah itu sangat spesial sehingga ia di bawa ke ruangan khusus ini.

Dan lagi, bukan nya Veron mau memberi Tesha hukuman?apa pria itu lupa dan beralih memberi nya hadiah? Ternyata Veron masih memiliki hati yang baik, Pikir Tesha.

"Look at this, finally I managed to collect the head of your family, but my collection is not complete because your head is not there."Tunjuk Veron pada sebuah lemari di belakang Tesha.

Reflek Tesha menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Veron, Ia seketika bergetar hebat. Di sana, berjejer sekitar 14 kepala manusia dengan mata melotot ke arah nya.

"ARGH!!"

________________

"Gue kira Lo mati."Veron melirik sekilas Tesha yang nampak duduk terdiam di atas kasur nya.

Sekarang, untuk sekedar menjawab ucapan Veron saja, Rasa nya ia tidak berani. Mengingat jejeran beberapa kepala yang di lihat nya belum lama ini.

"Beneran bisu, Heh?"Veron menatap nya menyeringai, Tesha senam jantung seketika.

"N-nggak kok, C-cuma gue pusing a-aja."Sahut perempuan itu.

"Gak usah, pura-pura sakit. 2 hari yang lalu Lo jatuh dari tangga aja gak papa."Ucapan Veron membuat Tesha melotot, Yang benar saja?

"Siap-siap, Ada acara keluarga. Lo jangan buat masalah, Atau kepala Lo bakal gabung sama Kepala yang tadi. Understand, My wife?"Sekarang, Apapun yang Veron lakukan dan katakan, terasa menyeramkan bagi Tesha.

"I-iya."

_______________

Tesha berjalan menuruni tangga dengan perasaan tak karuan.

"Duh, Kalau gue bikin salah tanpa sengaja bakal di penggal juga?"

"Oh, Tesha. Di mana Veron?"Ketika sampai di bawah, Tesha langsung di todong pertanyaan oleh Ibu mertua nya.

"D-dia.."Jujur saja, Sekarang Tesha bahkan takut salah bicara. Memang sialan Veron.

"Kenapa Ma?"Itu suara Veron, Tesha merasa lega mendengar nya.

"Kalian cepat lah pergi, Jangan sampai terlambat."Estrella, Ibu dari Veron itu berujar lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Denger kan?Gak usah lelet!"Tesha hanya diam dan mulai mengikuti langkah Veron, Ia terus merapalkan dalam hati nya.

"Ingat, Jangan asal ngomong, Kepala gue yang jadi taruhan!"

_______________

Di sinilah sekarang Tesha, Semobil dengan suami yang ia duga kembaran susu SGM.

Mereka berkendara cukup lama, Veron menghentikan mobil nya. Tesha jelas merasa bingung, apa mereka sudah sampai?tapi kenapa berhenti di jembatan?apa mungkin acara nya juga di kolong jembatan?

"Ah!"Kaget Tesha, Ketika surai Brunette nya di tarik kasar oleh suami SGM nya itu.

"Apa-apaan sih?Leave me!"Ia berusaha melepaskan tarikan di Surai nya.

"Bener-bener SGM. Gak ada angin, Gak ada hujan, Main jambak aja."Batin Tesha.

"Gue ingetin sama Lo, Selama di sana Lo jangan banyak tingkah. Paham?Lo harus paham kalau masih sayang sama nyawa Lo, Pratesha."Kecam Veron.

"Dan jangan coba-coba deketin Eziel, Dia punya gue!"Mendengar itu, Pratesha yang sibuk meringis seketika terdiam. Veron gay?!

______________

Next?Vote+komen.

Became Wife Of Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang