[follow dulu baru baca]
••••
"Gue bakal cari siapa dalang di balik pembunuh orangtua gue." Alya
"Jangan pernah tangan kotor lo nyentuh cewek gue."
"Lo penghianat!!!."
"Ingat darah harus dibayar dengan darah"
_________________________________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
Sebuah sinar cahaya matahari yang terbit dari arah timur menyinari sebuah kamar seorang gadis yang masih bergelud dengan kasurnya yang empuk, gadis itu adalah Alya. Tidur dengan tenang dengan gaya tengkurap seperti orang yang tidak memiliki beban. Disaat saat tenang itu tiba-tiba...
Brak!
Seorang pemuda datang mendorong paksa pintu kamar Alya"Lah! Nih bocah masih molor di kasur!" Pemuda itu menarik paksa selimut Alya.
"ALYA!!, BANGUN WOII!!"
Alya refleks terbangun mendengar suara teriakan tersebut. "Maju lo sini jangan kabur lo!!" Karna terbawa mimpi ia terbangun dengan gaya siap ingin meninju seseorang.
Kerasukan reog nih anak
Plak
Pemuda itu menampar pelan pipi Alya agar tersadar dari mimpinya. "Duh!" Alya dengan muka bantal nya membuka malas matanya menetralkan penglihatan nya yang tertuju pada seorang pemuda yang berusia 20 tahun dengan berdecak pinggang seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya.
"Sakit tau bang El," Alya mengusap pipinya yang sudah di tampar.
"Padahal nih ya, tadi Alya mau nangkap maling yang udah nyolong kolor bang El." Lanjutnya.
"Eh cil, lo ngga liat apa udah jam berapa? Lo nggak ke sekolah?" Pemuda bernama Elbara itu kembali bersuara.
Alya mengacak acak rambutnya karna kesal. Ia meraih benda pipih di atas nakas meja di samping kasurnya.
"Emang udah jam bera-" omongan nya terpotong saat menghidupkan benda pipih tersebut.
"Astajim! Udah jam 06.35, GUE TERLAMBAT." Alya kembali berteriak dengan menekan kata 'terlambat', dengan cepat ia bangkit dari kasur dan berlari ke arah kamar mandi untuk bersikap-siap ke sekolah.
Elbara yang melihat kelakuan adek nya itu hanya menggelengkan kepala melihat sifat malas adek nya yang tidak pernah berubah.
••••
"Huft, untung aja," Alya bergumam, bersyukur karna tidak terlambat datang.
Ia di antar oleh Elbara menggunakan motornya. Elbara tadinya menolak untuk mengantar Alya tapi dengan godaan Alya mengatakan "Alya bakal traktir Abang susu ultra seminggu." Terpaksa ia harus menerimanya. Siapa sih yang ngga mau di traktir susu ultra seminggu?