Jangan lupa vote nya
Komen sebanyak banyaknya disetiap part
Gak vote nanti saya santet
••••
/Flashback on
"Hiks mommy Daddy, Alya hiks takut...." Lirih Alya.
Gadis kecil itu duduk sendirian di dalam ruangan, menangis ketakutan. Mommy nya menyuruh nya untuk tetap tinggal di dalam ruangan itu sementara itu mommy nya harus keluar menyelamatkan Edward, Daddy Alya. Ia terus menerus menangis ketakutan karna Kinan tak kunjung kembali. Gadis itu tidak tahu bahwa mommy dan Daddy nya tewas terbunuh di luar sana dan mayatnya di bawa entah kemana.
Tiba-tiba dari arah luar seseorang mendobrak paksa pintu itu membuat nya semakin takut.
Brakk
Pintu itu terbuka menampilkan seorang pria paruh baya dengan stelan kemeja putih dan terlihat bercak darah di bagian lengan kemejanya.
"Hei, nak. Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Pria itu Mada khawatir.
Alya tidak menjawab ia masih menunduk dengan lutut yang di tekuk seperti takut dengan pria paruh baya yang berada di hadapannya.
Pria itu bisa melihat gadis di depannya ini takut akan kehadirannya.
"Nak jangan takut, om bukan orang jahat. Om cuman mau bantu kamu keluar dari sini" pria itu kembali bersuara berusaha meyakinkan gadis itu.
Alya perlahan mengangkat kepalanya melihat pria paruh baya yang berada di hadapannya.
"T-tapi mommy sama Daddy" gadis itu bersuara dengan bergetar ketakutan.
Pria it sebenarnya tahu apa yang terjadi dengan mommy dan Daddy Alya tapi ia tidak bisa langsung mengatakan nya disini karna bisa membuat gadis kecil itu semakin syok.
"Kita keluar dulu dari sini setelah itu kita cari mommy sama Daddy kamu" Alya mengangguk lemah.
Hendra langsung menggendong Alya membawanya keluar dari gedung itu karna di dalam gedung itu ada bom yang akan meledak.
Bom itu meledak menghancurkan gedung itu hingga tidak ada yang tersisa. Untung nya mereka lebih dulu sampai di luar gedung itu jika tidak mereka berdua akan tewas mengenaskan di dalam gedung itu.
Setelah kejadian itu Hendra membawa Alya untuk tinggal di rumah nya bersama dengan anaknya. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang 2 tahun lebih tua daripada Alya dia adalah Elbara Kezano Hendra. Hendra juga menceritakan ke Alya bahwa kedua orangtuanya tewas terbunuh di malam itu, mendengar itu Alya merasa sangat sedih. tapi ada Elbara yang selalu menghibur nya perlahan ia mulai melupakan kesedihannya Alya merasa senang memiliki sosok seorang Abang di hidup nya karna selama Ini Alya hanya anak tunggal yang tidak memiliki Seorang saudara. Hal itu membuat nya bertekad akan mencari siapa dalang di balik pembunuhan mommy dan Daddy nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARKA [On Going]
Mystère / Thriller[follow dulu baru baca] •••• "Gue bakal cari siapa dalang di balik pembunuh orangtua gue." Alya "Jangan pernah tangan kotor lo nyentuh cewek gue." "Lo penghianat!!!." "Ingat darah harus dibayar dengan darah" _________________________________________...