( 9 )

100 11 3
                                    

Sinar menyinari mata miya, namun saat hendak membuka mata ia malah sakit mata karena melihat cahaya yang mendekati dirinya

"Silau..bikin sakit mata" ucap miya menutup kedua matanya
"Oi! Jahat betul"
y/n menjitak kepala miya
"Sakit bodoh!!"
"Terserah, cepat bangun dan mandi lalu kita sarapan"
"Ugh baiklahh dasar nenek lampir" ucap miya lalu bangkit dari kasurnya dan berjalan cepat menuju kamar mandi karena tau aura kamar tamu sudah mulai mencekam
"OIII!!! APA KAU BILANG"
Rumah y/n sedikit gaduh disini akibat ulah miya yang mengejeknya tadi

"Y/n" panggil miya yang masih duduk di sofa seenaknya
"Apa"
"Aku bosan"
"Lalu?"
"Aku pergi dulu" ucap miya yang sudah siap dengan skateboard dan berdiri di depan pintu
"kemana?!"
"Latihan lah, aku ini orang terkenal karena skill skate ku! Jadi tidak mungkin aku menunjukkan skill yang itu itu saja"
"Ya ya terserah aku tidak peduli"
"..."

Terdiam, Miya masih terdiam di depan pintu dan tidak bergerak selama beberapa menit
Hal itu membuat y/n tersadar dan bertanya padanya
"Katanya mau latihan, kok diam saja disitu?"
"Umm..a- aku baru mau berangkat kok!"
"Yasudah"

Lagi lagi, miya masih berdiri disitu selama beberapa menit tanpa bergerak
"Miya, kau itu kenapa? Kau sudah diam selama beberapa menit disitu loh!"
"..."
"Kalau ada yang ingin kau katakan, katakan saja!"
"Ikut..ikut aku, temani latihan.." gumam Miya
"Aku tidak bisa mendengar nya, katakan lebih keras"
"kubilang ikut aku latihan!"
"Ohh, tumben, baiklah, ayo"

Di sepanjang jalan menuju taman, Miya hanya terdiam dengan wajah yang merah semerah tomat, bahkan ia tidak menaiki skateboard miliknya
Y/n sangat heran dengan tingkah bocah ilang ini, dia tidak seperti biasanya yang selalu sok keren dan sombong
Kali ini miya hanya memerah dan sedikit menjauh
Nada bicara nya juga sedikit beda di beberapa situasi

"Miya? Kau baik baik saja? Apa kau sakit atau semacamnya?"
"Aku baik baik saja!"
Setelah kata kata itu y/n sadar apa yang membuat miya bertingkah aneh
Y/n tersenyum jahat lalu mendekati miya dan menggandeng tangan nya

"WOI APAAN PEGANG PEGANG"
"Loh?? Ga boleh? Masa pegang tangan kekasih sendiri ga boleh sih~"
Miya kembali memerah dan menoleh ke arah samping karena tak ingin menatap y/n
Sementara y/n hanya tertawa

Latihan kali ini pun selesai, miya dan y/n tengah berjalan pulang kali ini
"Miya, mau makan apa hari ini?"
"Ikan"
"kayaknya kamu suka banget ikan.."
"Memang"
Setelah pembicaraan singkat itu, rintik rintik hujan mulai jatuh
Y/n langsung sadar dan menarik miya menuju tempat teduh terdekat namun sialnya hujan deras menimpa mereka

Dan sampailah mereka di tempat teduh
Miya aman karena memakai hoodiez sementara y/n, baju nya basah
"Untung saja sampai! Miya, kebasahan?"
"Engga, ku pake hoodie"
"Bagus deh"

"Tapi...y/n...baju mu.."
"Ohh! Gapapa cuman dikit doang kok"
"Ga bisa.."
Miya mengeluarkan jaket cadangan yang ia bawa lalu memberikan nya pada y/n
"Ini pake, kalo lo sakit gue yang repot"
"Loh, makasih!"
Y/n hendak mengambil jaketnya namun tangannya langsung di tarik, dan sekarang Miya memeluk nya
"M- Miya??"
" Lebih baik begini saja..."
"Eh?"
"L- Lebih baik begini! Gausah ah eh ah eh, diem aja!"
"Pfft, lucu banget sih"
"BERISIK AH!"
Y/n hanya bisa tertawa melihat tingkah Miya Chinen yang terkenal berhati dingin ini

"Udah ga terlalu deres, mau lanjut kagak?" Tanya Miya
"Iya, tapi..posisi ini"
"Berisik! Udah diem aja!"

Miya menutupi badan y/n dengan Hoodie nya
Posisi mereka kira kira begini, Miya kan pakai Hoodie ya lalu y/n masuk ke dalam Hoodie Miya jadi mereka satu Hoodie

Mereka pun memutuskan untuk lanjut berjalan sampai ke rumah Y/n
Sambil...ya kalian tau sendiri
Berbincang bincang
"Btw Miya"
"Hm?"
"Kata Mion kamu dingin kayak Thomas shelby, tapi kok tiap sama aku, kamu selalu panas?"
"Apaan sih! Gajelas, rumor darimana itu"
"Ih bener, kata Mion kamu itu dingin"
"Oh..lo pengecualian"
"Lah?"
"...udah ah gausah bahas hal aneh aneh"
"Tuh, muka mu merah lagi"
"Berisik!"

Mereka pun sampai di rumah Y/n, Miya melepas Hoodie nya dan akhirnya y/n terbebas
"Ahh~ akhirnya bebas juga, btw malu ga sih sepanjang jalan diliatin orang"
"Hm.."
"Pada bilang pacaran tuh pacaran noh"
"Hm..."
"Apaansih Miya, kok hm hm hm doang"
"Y/n..kalau, gue nembak Lo, lo terima ga..?"
"Hah? Well... mungkin..."
"Kalau gitu.."

Miya memegang Kedua tangan y/n
"Gue suka sama lo, jadi mau ga lo jadi pacar gue..?"
"..."
"Y/n? Muka lo merah asli.."
"Oh- HAHAHAHAHA SORRY SORRY"
"Kamu pasti lagi bercanda kan??"
"Engga, gue serius, ngapain gue bercandaan perasaan gue anjir"
"....serius?"
"Y"
"Well...kalau aku jawab mau, gimana?"
"Gue seneng lah"
"Kalau gitu! Mau!!"
Y/n tersenyum
"Serius?"
"G"
"Duh dada gue sakit"
"Ya serius lah..."
"Oh"

Y/n tertawa, kemudian memeluk Miya
"Lucu banget sih"
"...."
"Apaansih.."


"Mission complete " bisik Mion yang memantau mereka dari semak semak
"Woi Mion ini ngapain gue jadi ikut ikutan gini" Bisik Reki
"Hah udah, kak Reki diem aja"
"Terus...aku ngapain ikut juga..?" Bisik Langa
"Hush kalian banyak omong ih, liat tuh liat tuh mereka pelukan lucu banget"
"Iye"

Namun kebahagiaan itu, mungkin akan jadi kebahagiaan terakhir untuk mereka...

Y/n tengah memandang sebuah foto besar di rumah nya yang sekarang sudah lebih besar dari yang dulu
"Pagi Mama! Mama ngapain??" Tanya sang Buah hati
"Ah, pagi sayangku...Mama lagi ngucapin selamat pagi ke papa"
"OHH!! Micha mau juga! Pagii papaaaa! Papa, Apa kabar? Papa, Surga itu gimana?? Pasti seru ya! Papa tenang tenang ya disana!" Ucap sang Buah Hati
Y/n hanya tersenyum tipis namun di dalam hatinya masih tersimpan luka akibat perbuatannya
"Miya, gimana kabar mu? Pasti lagi seneng seneng ya disana?? Micha kemarin Cerita kalau di sekolah dia juara 1 lomba menggambar loh, kamu pasti bangga kan! Ohya.. terima kasih atas yang waktu itu ya..maaf aku malah bikin kamu begini.."
"Mama, kira kira papa lagi apa ya?"
"Mungkin lagi seneng seneng di surga sana, yaudah Micha mandi dulu yuk, mama mandiin"
"Okee mamaaa!

Kejadian ini bermula ketika, Miya yang sedang berjalan berdua dengan y/n menghabiskan waktu berdua, Micha kebetulan sedang bersekolah jadi mereka bisa menghabiskan waktu berdua dulu sebelum menjemput Micha

"Sayang, mau kemana??" Tanya Y/n
"Umm...kita ke toko bunga dulu mau ga??"
"Ngapain???"
"Rahasia"
"Dihh"

Setelah itu, mereka pergi berkeliling lagi namun, saat ingin menyebrang..
"Miyaaa ayoo!!
"Cerewet- Y/n!"
Y/n menoleh ke arah samping dan ia dapat melihat mobil yang hendak menabraknya namun...

Ninuninuninu

"Miya! Miya bangun Miya!"
"Y/n..? Ah syukurlah...kau selamat.."
Miya tersenyum kemudian mengelus pipi sang Istri dengan kondisi berlumuran darah akibat tabrakan tadi
"Miya! Bodoh! Ngapain coba!"
"Setidaknya kau selamat.." miya mengeluarkan bunga yang barusan mereka beli lalu meletakkan nya di rambut sang istri
"Selamat ulang tahun..sayang"
Kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya...

Mengingat kejadian itu membuat y/n merasakan sakit seperti di tusuk oleh benda tajam di bagian dada
Ia juga jadi tidak bisa memaafkan dirinya atas apa yang terjadi

Selang beberapa hari, y/n di suruh oleh pembantu nya untuk mengecek laci Miya.
Seperti kata Pembantu nya, y/n membuka laci Miya, seketika ia terkejut dan menangis sejadi jadinya

Selamat ulang tahun, y/n
Iya, kamu pasti buka ini pas aku udah gada kan?
Udah jangan nangis, istri Miya Chinen ga cengeng
Ohya, maaf karena udah ninggalin kamu dan Micha berdua, pasti berat kan? Tadinya aku mau memeluk mu dulu tapi mungkin ga sempet
Ohya ini ada gelang dan cincin, ku beli waktu kamu jemput Micha waktu itu, semoga suka...love you so much

                                             -Your beloved

'Miya.. Terima kasih...'





















The End



Wah, akhirnya tamat, btw kasian ya
Y/n harus menghadapi cobaan kayak gitu:(
Gimana pendapat kalian?? Tulis dongg
Rules :
- dilarang mencopy atau menyalin cerita cerita saya
- jikalau anda terinspirasi bisa dm saya
- jika suka jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komentar nya
- maaf bila ada kesalahan dalam perkataan alur sifat karakter atau bahkan saya sendiri yang melakukan kesalahan

Terima kasih! Andd byee byeee

❒ you saved me || M. Chinen✰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang