No one pov
Sudah sekitar satu minggu kamu tinggal bersama dengan sanzu.
Dan sanzu juga terus berusaha meyakinkanmu kalau kamu dan dia memang sudah menikah...bahkan sampai membawa akte nikah segala.
Tapi yg bagimu sangat mencurigakan adalah kenapa dia tidak pernah membiarkanmu bertemu dengan keluargamu?
Itu sangat aneh.
Padahal kalau ingin menikah kadang memang harus disetujui oleh kedua belah pihak dan ini sangat membingungkan kalau kedua orang tuamu saja tidak hadir dalam upacara pernikahanmu.
Sangat jelas sanzu menyembunyikan sesuatu darimu,dia bahkan terus menguncimu dan melarangmu keluar dari mansion.
Sebab itu tidak jarang kalau sering terjadi adu mulut antara kalian berdua.
Kamu yg bersikeras untuk mengingat semua masa lalumu dan berharap mendapat petunjuk tentang hilangnya ingatanmu.
Dan sanzu yg keras kepala dengan terus mengucapkan banyak kebohongan demi menutupi niatnya yg sebenarnya padamu.
Alhasil kalian jadi jarang berkomunikasi dan memilih untuk melakukan tugas kalian masing-masing.
Namun...jauh dilubuk hatimu terdalam entah mengapa kamu tidak pernah menginginkan pernikahan ini,seolah ini semua bukanlah kehendakmu.
Dan karena itulah kamu mengundang dokter yg dulunya menangani kecelakaanmu dan mengajaknya bertemu diam-diam disebuah kafe.
Kebetulan sanzu sedang dinas diluar negeri jadi kamu bisa leluasa mencari informasi yg menurutmu pas dengan kejadian yg menimpamu 1 minggu yg lalu.
"Jadi nyonya ingin tahu tentang bagaimana anda mengalami hilang ingatan ini?"dokter yg kemarin kamu undang sudah hadir didepanmu dengan perlengkapan medisnya untuk memeriksa kestabilan tubuhmu.
"Benar...saya terus merasa kalau sikap suami saya sangat aneh akhir-akhir ini..."katamu curiga.
"Baiklah...sebelum itu apakah obat yg saya beri sudah memberikan efek?"dokter itu menanyakan hal yg tidak masuk akal bagimu.
"Eeeh?obat apa ya?"tanyamu balik.
"Lho?anda tidak meminumnya?!"kaget dokter itu dengan muka masam.
"Bagaimana bisa aku meminumnya kalau kamu bahkan belum memberiku sebutir pun?"tanyamu balik dengan nada yg sedikit meninggi.
"Tidak mungkin nyonya,saya sangat ingat kalau saya selalu rutin mengirimi anda obat untuk rehabilitas anda...tuan sanzu yg sendiri yg menerimanya."jelas dokter tersebut dengan sangat detail.
"Apa kamu bilang?sanzu saja tidak memberinya padaku!"tukasmu yg tak setuju kalau obat terapimu diberikan pada sanzu.
Bisa saja dia membuangnya kan?kita tidak tahu yg si maniak narkoba itu perbuat dibelakang sana.
"Maksud nyonya,beliau tidak memberikan obatnya pada anda?lalu beliau berikan pada siapa obat itu?"dokter tersebut dengan kebingungan bertanya padamu.
"Sekarang bukan itu kan masalahnya...yg terpenting kenapa ingatanku tidak kunjung kembali,ini sudah satu minggu lho."kamu memilih mengalihkan pembicaraan agar tidak curiga.
"Nyonya dengarkan saya...justru karena anda tidak minum obat yg saya berikan ingatan anda jadi memudar dan tidak kunjung kembali...sebenarnya saya berniat melakukan pemeriksaan pada anda untuk mengecek apakah anda sudah minum obatnya atau belum....
Tapi tuan melarang saya karena khawatir kalau nantinya nyonya shock berat karena harus meminum obat hanya untuk mengembalikan ingatan anda."setelah menjelaskan itu dokter tersebut menunjukkan bungkus obat yg sudah diberi resep beserta tata cara minumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
tokyo revengers oneshot
Novela Juvenilrasakan pengalaman menjadi obsesi para karakter tokrev. boleh request asal jangan aneh-aneh. silahkan di isi di kolom komen,boleh request yg mau ada... *fluff *angst *karakter dead/mc dead *lemon *smut *lime *murder *gore *violent jangan harap di la...