baji keisuke (predator)

655 33 0
                                    


Name pov

Haah capek bangett!!

Udah kerjaan numpuk, deadline dadakan ditambah tagihan listrik belum dibayar juga...

Malang banget sih nasibku ini.

Tau gitu aku melihara kucing biar ngak stress amat.

Saat tengah asik berkutat dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba kakiku tersandung oleh sesuatu membuat tubuhku yang tersungkur ke tanah.

"Aahhhh apa-apaan sih ini?" Saat aku menoleh aku melihat dibelakang ada seorang pria yang pingsan dan terkubur salju hampir di sekujur tubuhnya.

"Wha- mayat?!" Perlahan tapi pasti aku mendekat dan mengecek nasi serta suhu tubuhnya.
"Masih hidup, mau nolong tapi gimana ngangkutnya?" Setelah berpikir cukup lama aku pun tak berlama-lama menyeret tubuhnya menuju apartemen.

Dengan perlahan aku membawanya menuju kamar dan mendorongnya kesana.
"Harusnya dia tidak terluka hanya dengan diseret, dahlah capek rehat dulu." Aku merebahkan tubuhku di sofa sambil menyalakan televisi serta menyiapkan sebuah camilan.

Saking asiknya menonton, aku tak menyadari bahwa lelaki yang kupungut itu sudah bangun, dan berdiri di belakangku.
"Fuhh..." Tiupan hangat yang menerpa telingaku sontak membuatku menoleh melihat lelaki itu tersenyum lebar sambil menujukkan taringnya.

"Yo, kau yang menolongku?"

"Haah?"

Name pov end

"Tidak! Tidak, tidak bagaimana mungkin kau bilang ingin menatap! Pergi!!" Setelah kejadian tadi jelas name tidak akan tinggal diam dia menyeret lengan lelaki asing itu dan menyuruhnya pergi.

"Tunggu! Tunggu dengarkan aku!!" Lelaki itu tampak menahan gagang pintu dengan kakinya dan tangannya berusaha membuka paksa pintu apartemen name.

"Ngak ada yang bisa didengerin pergi ngak lu?"

"Ayolah, bawa aku masuk atau aku akan masukan secara paksa!"

"Ra urus! Ngaleh su!" Emosinya sudah menderajat, name tidak mau mendengar ocehan apapun dari lelaki asing didepannya ini.
"Tck baiklah kau yang meminta." Dalam hitungan detik tubuh name sudah terdorong kebelakang dan lelaki asing tadi menahan pintunya sambil membelakanginya.

"Oke, dengar dulu aku bukan pria jahat atau apapun..." Lelaki itu perlahan  mendekat, name yang tantrum langsung melempar perabotan apartemen miliknya secara brutal dan tak terarah.

Tapi dengan mudah lelaki itu menangkap semua perabotan miliknya tanpa meleset sedikitpun.
"How?!"
"Kan sudah kubilang dengarkan dulu...." Tubuh name ditarik oleh lelaki itu ke dalam dekapannya.

Name yang bingung, langsung memerah berusaha melepas dekapannya yang semakin erat. Bahkan tangannya yang kekar terus menekan pinggangnya dengan posesif.
"Aku bukan orang jahat jadi diamlah." Bisiknya seduktif, name bisa merasakan ada sesuatu yang mengganjal diantara pahanya.

Merasakan itu entah kenapa bagian bawahnya menjadi gatal dan basah saat merasakan benda itu menggosok miliknya yang masih terbalut rok dan cd.

"Kau lihat? Kau juga menginginkannya kan?" Jemarinya yang panjang menggoda mulut vagina name dengan lincah, tanpa sadar roknya sudah tersingkap dan menunjukkan cdnya yang basah.

Name reflek menahan tangan lelaki itu dengan cepat dengan muka memerah dia melotot kearah lelaki yang melecehkannya.
"Kau, jangan kelewatan!"
Senyum tipis disunggingkan dengan jari-jarinya yang setia menggoda bibir vaginanya dengan sensual.

"Tidak sia-sia aku menunggumu akhirnya tiba saatnya aku memiliki tubuh ini name!" Sambaran secara ugal-ugalan langsung menerobos bibir mungilnya.
Name meronta sambil memukul dada lelaki itu dengan kuat, tapi ciumannya malah semakin ganas.

Bibirnya di gigit, dijilat bahkan dihisap olehnya. Gigi taringnya menjadi aspek utama bibir mu memerah saat ini.

"Lepaskan anj!"

"Keisuke, desahkan nama itu." Ucapnya mendorong name ke sofa dan kembali mencumbunya dengan brutal dan frontal, tangannya dengan mudah melucuti seluruh pakaian nya menyisakan tubuhnya yang telanjang bulat di hadapan Keisuke.

"Tu- hei!!" Name menutup tubuhnya dengan kedua tangannya tapi langsung di cekal oleh Keisuke, tatapan elangnya yang sangat menggoda membuat name mengurungkan niat untuk memberontak.

"Patuhlah." Tangannya kembali bergerak, menjelajah kearah dada semakin turun kearah perutnya. Sesekali ia mencium dan menjilat lubang perutnya dengan hasrat tinggi membuat name merinding dibuatnya.

Kedua paha name dilebarkan menunjukkan lubang vagina miliknya yang masih segar, sehat dan bersih.
Sedikit cairan bening mengalir keluar dari lubang akibat ulang Keisuke sebelumnya.

"Lihatlah! Kau susah terangsang duluan." Keisuke mencolek cairan yang keluar tadi lalu menyodorkannya ke hadapan name, kemudian menjilatnya sampai bersih.
"Kamu ngak jijik?" Name yang melihat lelaki di hadapannya ini tampak menikmati sekali langsung istighfar berkali-kali.

"Mengapa? Manis kok." Santainya sambil menjulurkan lidahnya.
Tanpa aba-aba Keisuke memasukkan kedua jarinya dan mulai menggerakkannya dengan tempo yang cepat, name yang tidak sempat beradaptasi sontak terlonjak dan pinggulnya terangkat saking nikmatnya tusukan jarinya.

"Aahh...aahhhh...ohhhh!!" Pinggulnya semakin terangkat dan bergetar karena Keisuke menambah kecepatan dan jarinya di dalam, membuat name mendesah tak karuan dibawahnya.

"Aahhhh...keluarrrr!!" Name memejamkan kedua matanya dengan erat saat cairan maninya muncrat ke seluruh jari Keisuke, tak terkecuali wajahnya.
"Enakk? Lanjut." Keisuke melepas resleting celananya menunjukkan joni nya yang perkasa siap menembus lubang kereta milik name.

"Gila! Segede itu mana muat?" Name berniat kabur dengan berguling kesamping tapi tubuhnya ditahan oleh Keisuke.

"Alah alesan, sini cepetan." Pinggulnya ditarik dan terlihat Keisuke yang memosisikan penisnya yang berurat dan berisi itu ke dalam lubangnya.
"Uhh...aahh...pelan-pelan ..." Keisuke awalnya tampak kesusahan untuk mendorong masuk penisnya tapi kemudian dengan sekali hentak, penisnya berhasil sepenuhnya menerobos lubang vagina milik name.

"Chotto-
Name hendak menahan keisuke untuk menggerakkan pinggulnya tapi dengan cepat keisuke mulai memaju mundurkan penisnya sampai menabrak dinding vaginanya berkali-kali.

Gerakan yang cepat, membuat Keisuke iseng ingin melakukan sesuatu yang lebih.
Kedua tangannya mencekik leher mulus name dengan gerakan yang sama cepatnya membuat tekanan di lehernya semakin kuat.

"Haah...k-kau mau membunuhku kah?" Nama berusaha melepaskan cekikan di lehernya tapi tenaganya bukanlah tandingannya kali ini.

"Kau tidak akan mati hanya dengan ini!" Ucapnya menambah tempo kecepatan, pandangan name memburam lidahnya menjulur keluar dengan sekali hentak seluruh sperma miliknya berhasil memenuhi rahimnya.

"Bajingan lu!"

"Sama-sama~" bisiknya memeluk tubuh mungil itu tak butuh waktu lama Keisuke tertidur dengan cepat.

"Nyink."

tokyo revengers oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang