Aksa berdecak sebal ketika jarinya tak sengaja tergores benda yang cukup tajam disekitaran pameran gallery,
Ia menutup luka tersebut dengan kaos hitamnya, namun netranya menatap sepasang sepatu yang tiba-tiba datang didepanya,
"Sorry, Ini. Gue tadi ngga sengaja liat tangan lo luka," seorang perempuan memberikan sebuah hansaplast kepadanya,
"Thanks," Aksa mengambil hansaplast tersebut dan menutup jarinya yang terluka,
Perempuan tersebut membalikkan badannya, berniat kembali ke tempat semula ia berada. Namun, Aksa menahan lengannya,
Perempuan itu menatap tanya pada Aksa ,
"Nama lo siapa?"
"Keisha,"
"Sekali lagi, thanks, Keisha,"
"Sama-sama,"
"Gue Aksa,"
"Sama-sama, Aksa. Kalau gitu, gue duluan." Keisha pamit meninggal Aksa yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan,
Interaksi singkat itu membuat Aksa sedikit terusik.
•▪︎•
Keisha menatap kagum pada gambar-gambar, lukisan dan benda yang ada di pameran gallery, ia tak menyesal datang sendirian kesini,
Walaupun orang-orang yang datang ke pameran gallery kebanyakan berpasangan, hal itu tak membuatnya tidak nyaman,
Suara dehaman mengintrupsi fokus Keisha, ia menatap ke samping,
"Hai, sorry ganggu. Gue yang tadi lo kasih hansaplast,"
Keisha tersenyum manis, "Hai, gimana luka lo?" tanyanya,
Aksa menunjukkan jarinya yang disudah ditutupi hansaplast, "Ngga apa-apa, cuma luka kecil,"
"Syukurlah," Keisha mengangguk kecil,
"Mau gue fotoin? Siapa tau lo mau foto disini, karena sorry dari tadi gue perhatiin lo sibuk motoin gambar sama benda-benda disini aja. Sayang, juga kan ngga foto disini."
"Mau sih, tapi apa ngga ngerepotin lo?"
"Engga kok, kebetulan gue sendirian kesini. Anggap aja sebagai balasan terima kasih karena udah ngasih hansaplast buat luka gue,"
"Ya ampun, gue ikhlas kok ngasih hansaplast."
"I know it, tapi gue emang pengen balas jasa aja." Ujar Aksa tersenyum, "Jadi mau difotoin?" tanyanya sekali lagi,
"Boleh deh," Keisha memberikan handphone-nya pada Aksa, "Sebelumnya makasih yaa," Ucap Keisha berterima kasih,
"Anytime."
Tadinya, Aksa ingin menawarkar memotret Keisha menggunakan kameranya. Namun, karena Keisha memberikan handphone-nya lebih dulu, ia mengurungkan niatnya.
•▪︎•
"Mau pesen apa?" Tanya Aksa ketika mereka berdiri di depan Coffee Shop The Liter,
"Vanilla latte aja," Keisha menyebutkan menu kesukaannya,
"Oke, lo cari tempat duduk aja. Nanti gue yang pesenin,"
"Oke bentar, ini uangnya," Keisha memberikan selembar uang lima puluh ribu rupiah pada Aksa,
"Pakai uang gue dulu aja,"
"Serius?"
"Iyaa,"
Mereka berpisah ketika memasuki Coffee Shop The Liter, Aksa pergi ke meja kasir untuk memesan pesanan mereka. Sedangkan Keisha mencari meja kosong untuk mereka duduki,
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger
Short StoryHanya sebuah cerita pendek Saya menciptakan kisah yang ada dipikiran saya karena di dunia nyata, kisah saya tidak seindah yang ada dihayalan. Terima kasih sudah mau membaca sepenggal kisah yang ingin sekali aku alami.