5. PDH

16 0 0
                                    

•▪︎•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•▪︎•

•▪︎•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•▪︎•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•▪︎•

Dizy mengetuk pintu lab radio, samar-samar dia mendengarkan suara orang-orang mengobrol.

Ketika membuka pintu, beberapa pasang mata melihat ke arahnya. Dizy tersenyum tipis, ini gue telat banget apa yaa?.

"Masuk Zy," ujar salah satu kakak tingkat yang ada didalam lab radio.

"Sorry guys, telat,"

Dizy duduk disamping Rayan dekat pintu masuk, karena hanya tempat itu yang tersisa.

Saat duduk, pintu kembali terbuka menampakkan sosok Bina yang tersenyum lebar.

"Hai everyone!!" Ucapnya dengan lantang, tidak mengubris wajah-wajah yang bosan menunggu kedatangannya,

Langit berdeham, "Jam berapa ni, Bin?" sindirnya,

"Maaf telat, liftnya antri Pak. Eh ada bang Anta, halo bang," Bina melambaikan tangannya pada Anta, anggota senior yang telah lengser dari komunitas radio.

Kemudian, Bina duduk didekat Dizy.

"Kok ada bang Anta si sama antek-anteknya," bisik Bina pada Dizy yang hanya dibalas dengan gelengan kepala, tanda dia juga tidak tahu,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang