Bab: 2

546 37 2
                                    

Aaaah, astagfirullah!

Suara teriakan terdengar cukup kencang dari dapur semua yang mendengar teriakan langsung berlari melihat apa yang terjadi disana.

"Ya Allah, Alisyah kenapa kamu sayang?" Ucap Fauzan.

"Alisyah kamu kenapa? Nak," disusul Tiara dengan raut wajah panik setelah mendengar teriakan putrinya.

Alisyah dengan wajah sedih berbalik badannya melihat kearah kedua orang tuanya sambil memegang sesuatu yang membuatnya berteriak.

"Umma, Abba. Gosong," ucap Alisyah sambil menunjukan ayam goreng ditangannya.

Semua langsung menatap satu sama lain terkecuali Althaf yang malah tertawa melihat masakan adiknya gosong seperti itu.

"Ya ampun dek, kamu masak ayam goreng sampe jadi ayam Negro gitu,"

Alzam langsung mencubit pinggang Althaf, ekspresi tawa Althaf langsung berubah bahkan kini tawanya menjadi tawa tertekan setelah mendapatkan pelototan dari Alzam.

"Ayam Negro, ayam Negro  juga enak. Haha," ucap Althaf penuh paksa.

"Abang Al mau coba?"

Althaf langsung melebarkan matanya mendengar pertanyaan adiknya itu, yang benar saja mana mau seorang Althaf mencoba  ayam gosong seperti itu.

"Tuh Alisyah minta lo coba ayam Negro, buatannya," ucap Alzam dengan tatapan penuh arti.

"Cobain? Abang harus cobain banget ini," kata Althaf sekali lagi.

Alisyah mengangguk dengan semangat senyumnya mulai kembali terlihat.

"Harus banget ya," ucap Althaf sambil melihat kesemua orang berharap ada yang menghentikannya, tapi sepertinya semua mendukung kemauan Alisyah.

"Ini seriusan seorang Althaf tampan rupawan diginiin? Sakit hati mungil ini," batin Althaf.

****

Sebagai kakak tertua tentu tugas gue  untuk menjadi sosok yang baik bagi kedua adik gue itu penting terutama untuk Alisyah adik perempuan gue satu satunya, abba bilang laki-laki harus bisa bertanggung dalam segala hal bisa jadi sosok hiro pelindung bagi keluarga atau bahkan adik perempuannya.

Alzam menatap wajahnya di cermin senyuman dengan lesung pipi terlihat jelas, kalau dilihat banyak yang bilang antara Althaf dan juga Alzam wajah Alzamlah yang nampak lebih mirip dengan wajah Fauzan saat muda.

"Abang!"

"Ya... adek abang, kenapa? Hem." Ucap Alzam.

Alisyah tersenyum manis melihat ketampanan Alzam, kadang Alisyah merasa beruntung memiliki dua abang seperti Althaf dan juga Alzam, pintar tampan dan bisa diandalkan.

"Ya Allah abang aku ganteng banget sih, wangi pula. Pantes aja banyak cewe cewe  SMA Darma Bangsa  yang naksir sama abang, bahkan sampe fans berat abang," kata Alisyah.

Alzam mencubit gemas pipi Alisyah. "Kamu nih Dek, bisa aja bikin orang gemes, ayo kita keluar yang lain udah pada nunggu pasti,"

Ya, siang ini mereka semua memang merencanakan untuk Quality time berasama pergi ke mall yang biasa mereka datangi.

Senyum Tiara tanpa sadar terukir diwajahnya melihat semua orang yang ia sayangi kini ada dihadapannya, hidupnya terasa sempurna bahkan Allah seakan melipat gandakan kebahagiaannya saat ini, saat dimana hidupnya tercukupi menjadi seorang istri dari pria yang memang begitu ia cintai sejak dulu hingga saat ini bahkan sampai nanti saat maut yang memisahkan, apa lagi saat ini hidupnya sebagai seorang perempuan terasa sempurna saat dirinya menjadi ibu dari tiga orang anak yang memiliki cinta yang setara tanpa beda, keluarga harmonis yang selalu ia dambakan sejak remaja.

Fauzan menggenggam tangan Tiara yang berada tepat disampingnya. "Kenapa sayang?"

Tiara menggeleng pelan sambil senyumannya terus terlihat diwajahnya. "Enggak apa apa mas, cuma lagi bersyukur aja aku bisa menjadi istri kamu bahkan Uma dari anak anak."

Tiara menumpuk tangannya diatas tangan Fauzan yang masih menggenggam tangan Tiara.

"Kita akan terus menjadi keluarga yang seperti ini kan mas?" kata Tiara.

"Pasti sayang, kita akan selamanya seperti ini. InsyaAllah," ucap Fauzan diiringi kecupan manis di kening Tiara.

****
Sejak tadi Alzam hanya menunggu dengan bosan, harusnya Alzam tidak percaya begitu saja saat seorang perempuan bilang hanya sebentar memilih barang yang mereka suka.

"Zam, gue ke tempat Umma dulu ya, takut umma butuh bantuan gue," ucap Althaf.

Alzam memilih masuk kedalam toko melihat Alisyah disana siapa tahu Alisyah butuh bantuannya nanti. Alzam berusaha mencari keberadaan Alisyah lumayan banyak pembeli di dalam toko hijab ini.

"Nah itu dia,"

Alzam langsung menemui Alisyah benar saja dugaannya adiknya itu ternyata sedang memilih milih banyak model hijabnya.

"Dek lama banget pilihnya ini nanti umma sama Abba nunggu kita loh," ucap Alzam sambil menepuk pelan bahu Alisyah.

"Astagfirullahaalazim, kamu siapa?"

"Ya Allah maaf saya kira kamu adik saya, hijab yang kamu pakai sama persis dengan yang di pakai adik saya," kata Alzam saat tahu orang yang ia sentuh tadi bukan adiknya.

"Hijab model  gini banyak yang jual ditoko, warna dengan modelnya juga sama. Lagian kamu harusnya lebih teliti lagi, saya bukan orang yang kamu cari," ucap seorang wanita yang mungkin umurnya tidak jauh berbeda dengan Alzam.

"Sekali lagi saya minta maaf, saya benar benar tidak tahu," kata Alzam tulus.

Perempuan itu sama sekali tidak menjawab permintaan maaf dari Alzam bahkan terkesan cuek dengannya, tapi tidak dengan Alzam yang masih terpaku di tempat yang sama ada sesuatu yang aneh Alzam rasakan seakan Alzam pernah bertemu perempuan itu sebelumnya ntah dimana, yang jelas Alzam merasa mengenalnya.

Disisi lain Fauzan yang sedang dengan tenangnya duduk sambil menunggu istrinya berbelanja malah mendapat musibah saat beberapa ibu ibu datang menemuinya bahkan mengerubungi dia seperti seorang selebritis papan atas yang dimintai tandatangan.

"Ya Allah ujian macam apa ini, ya Allah saya takut istri saya lihat, aku berlindung kepadamu ya Allah," ucap Fauzan dengan raut wajah datar namun dalam hati ia panik takut istrinya salah paham.

"Sayang!!"

*****

Happy reading semuaa!!

Jangan lupa vote komen dari kalian semua ajak semua temen kalian untuk baca cerita ini yaa!!!

See you gess di part selanjutnya🙌👐

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tripel ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang