1.
...
BIRU
•••••
"Hidupku tanpamu tak kan pernah terisi sepenuhnya karena kau separuh ku, berbagi suka duka saling mengisi dan menyempurnakan, karena kau separuh ku... Terimakasih."
"Anak sekecil itu," gumam Karina tanpa sadar.
Sang kepala keluarga yang berada dibalik kemudi menaikkan kaca mobil setelah lampu berganti hijau. Kendaraan kembali melaju dengan kecepatan sedang.
Wira melempar pandang pada putri sulungnya seraya mengulas senyum tipis. Karina, si perasa yang selalu mengutarakan segala isi hatinya.
"Gada otak orang tuanya itu"
"Makanya ada kata-kata, engga semua orang bisa jadi orang tua." Sahut Wira menyahuti celetukan pedas putri tengah nya.
"Engga semua orang siap jadi orang dewasa, banyak loh yang pikirannya stuck di masa ABG-nya, ada satu kenalan ayah yang udah berumur jauh diatas ayah tiap kali kami ketemu obrolannya selalu tentang ceritanya dan masa kecilnya seakan-akan hidupnya saat ini cuman sekedar hidup untuk masa lalu nya. Kadang ‘waktu’ itu adalah satu hal yang menakutkan dalam hidup entah lampau atau mendatang, akan selalu ada yang dirindukan di dalamnya tapi ngga bakal bisa terulang oleh kita. Hidup di umur 40 ke atas itu ada yang waras, ada yang pinginnya bebas, alias ABG tua." Wira menatap ke tepian jalanan dimana anak-anak kecil itu berkumpul.
"Untung ayah waras ya,"
"Heehh!"
Tawa menggelegar dari ketiga kepala, diantaranya ada satu kepala lagi yang tengah tergolek di pangkuan Karina, memejam sejak awal memasuki mobil. Karina yang menyurai surai legamnya bak kecanduan agaknya membuat lelaki muda itu makin jatuh ke alam mimpi.
"Harus waras dong. Istri seindah bidadari surga, punya tiga anak yang subhanallah cakep-cakep, nyari apalagi coba di dunia?"
Alexa yang biasa disapa Eksa itu, tersenyum tulus, "pantes almarhumah ibu lebih milih ngebela ayah yang galak daripada aku yang lucu ini. Ngga nyangka ayah bisa sekeren ini dimata aku sekarang padahal dulu sejelek Adudu"
Wira tertawa kecil, "kamu dulu nakal banget mba, makanya ayah keliatan galak dimata kamu, coba tanya adek gimana ayah, pasti berbanding terbalik sama kamu, soalnya dia penurut banget walaupun cowok"
Setelah percakapan yang satu itu, di dalam mobil tidak ada lagi yang buka suara. Laju kendaraan lain beberapa kali menyalip saking pelannya Wira mengemudi.
•••
"Bii, udah mau sore nih... Bangun yuk,"
Bola mata itu tampak bergulir gusar sebelum sepasang kelopak matanya membuka dan kembali menutup. Nuansa jingga menyergap ruang kamar, kali ini sore hangat disini sebab ruangnya kembali diisi kehidupan setelah kian purnama tiap sudut temboknya mendingin; entah penyebabnya cuaca ataupun karena ditinggal sang pemilik kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Suka-suka
أدب الهواةBROTHERSHIP not bxb:)) Short story, cerpen, oneshoot. It's up to you what you say. Kadang Korea, kadang China, kadang Japan, tergantung lagi kecantol sama pelet pria manahh🤡 Be a good readers guys. Kalian dapat hiburan, kami penulis dapet vote & co...