Disclaimer: Naruto and all characteris belong to Masashi Kishimoto
Sasuhina Gaahina fanfiction
Alternatif Universe
Ooc, Typo, DLDR
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading! :)
Hinata melirik pada samping kanannya dan seketika raut wajah terlukanya tak dapat ia sembunyikan begitu melihat pria yang telah menghancurkan hatinya semalam berada tepat di sebelahnya, keinginan untuk terisak saat itu juga begitu kuat sehingga ia dengan cepat mengalihkan wajahnya dan merunduk semakin dalam.
Demi Kami-sama ia begitu memohon dalam hati setidaknya biarkan ia tenang untuk sesaat, Hinata belum siap bertemu seseorang yang berhasil mempermainkan hatinya begitu dalam.
"Ayo, kau akan merasa lebih nyaman duduk di sana." Sasuke dengan lembut menyentuh tangan Hinata untuk mengajaknya berdiri, tapi dengan cepat gadis itu hempaskan.
"Jangan menyentuhku dan jangan berbicara padaku!" Bisik Hinata dengan nada dingin dan bergetar, matanya menatap tajam Sasuke begitu merah berusaha mati-matian menahan air mata agar tak keluar lagi. Tapi dengan cepat gadis itu alihkan kembali pandangannya, duduk membelakangi Sasuke.
Pria Uchiha itu untuk sesaat terdiam cukup syok, tak mengerti mengapa Hinata terlihat sangat marah dan terluka seperti ini.
"Kau tidak bisa tiba-tiba memintaku melakukan hal itu, aku sedang tak ingin memaksamu." Ujar Sasuke datar berpikir Hinata hanya sedang merajuk seperti biasa.
Terlihat pundak gadis itu menghela napas dengan berat dan hanya mengabaikan ucapan Sasuke. Pria itu bergerak mendekat dan merapihkan sedikit untaian rambut Hinata ke belakang telinga lalu bibirnya berbisik pelan.
"Duduklah bersamaku di depan, aku tak akan membuat perjalanan ini membosankan untukmu." Bibir pria itu begitu dekat seolah berusaha memberikan kecupan kecil pada sisi wajah Hinata. Mendapat perlakuan seperti justru membuat Hinata benar-benar tak bisa menahan air matanya, hatinya begitu ngilu menyadari jika semua ucapan dan sikap pria itu kini benar-benar hanyalah kepalsuan.
"Hentikan! Kumohon hentikan! tak bisakah kau sekali saja mendengarkan apa yang benar-benar aku inginkan..." Hinata dengan cepat berdiri dan berbalik menghadap pada pria itu, satu titik air mata mengaliri tak tertahan di pipinya dan dengan tergesa gadis itu seka. Napasnya sudah terengah-engah menahan sekuat tenaga agar tak menangis.
'Kami-sama kenapa rasanya sesakit ini.' batinnya sudah benar-benar menangis, eksistensi Sasuke di dekatnya langsung berhasil meluapkan kepedihannya.
"Hinata, aku tak bermaksud menyakitimu." Sasuke ikut berdiri dan berusaha mendekat dengan raut wajah tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth For The Love
FanfictionBerjuang mencari kebenaran atas tindakan sang Ayah, membuat Hinata mengalami berbagi cerita kehidupan yang mengajarinya banyak hal. Berjuang hidup dalam kesendirian ditengah sindiran berbagai pihak, dan menghadapi salah satu musuh terbesarnya yang t...