Bab 2: Helpful Guy

2.8K 317 61
                                    

Disclamer: Naruto and all character is belong Masashi Kishimoto

Sasuhina, Gaahina fanfiction
Ooc, typo, & dldr
.
.
.
.
.

Sambil memegang gagang koper ditangan kiri dan pundak yang menggendong tas yang menjadi tempat barang-barang yang tersisa untuk Hinata bawa dari rumah yang sedang dia tatap dengan sedih dan terluka itu, Hinata lagi-lagi hanya bisa menghembuskan nafasnya. Rumah dengan pagar coklat tinggi itu telah menjadi tempat yang penuh kenangan selama 21 tahun hidupnya, rumah itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, rumah nyaman dengan taman luas yang senantiasa dirawat oleh ibunda Hinata yang memang gemar berkebun. Menjalani hidup hanya bertiga dirumah itu tidak pernah membuat Hinata merasa kesepian, dia selalu merasa bahagia karena mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. Meskipun saat kecil Hinata merasa kesepian hingga meminta seorang adik pada orangtuanya, tapi hal itu tak berjalan lancar. Ibunya mengalami keguguran saat mengandung adiknya diusia tujuh bulan sehingga mengakibatkan sang ibunda tidak bisa lagi mengandung. Semenjak saat itu Hinata tidak pernah lagi meminta hal yang macam-macam pada kedua orang tuanya, selama hidupnya dia terus berusaha menjadi anak manis yang penuh kesopanan, kelembutan, dan anak yang selalu menjadi alasan kedua orangtuanya tersenyum, karena Hinata merasa bersalah atas apa yang terjadi pada ibunya. Tapi kedua orang tuanya tidak pernah sekali pun menyalahkannya, mereka memberikan seluruh kasih sayang pada Hinata sebagaimana anak satu-satunya.

Dengan langkah berat Hinata mulai berjalan menjauhi rumah yang sudah diberi segel disita itu secara perlahan. Pikirannya mulai berkelana, bagaimana saat ini dia harus menghadapi kehidupan ini sendirian tanpa seorang pun, meskipun mayat kedua orangtuanya belum ditemukan tapi sangat kecil kemungkinan mereka masih hidup. Hinata hanya memiliki sedikit tabungan dengan uang cetak didalam tasnya, karena rekening tabungannya pun ikut dibekukan oleh pihak perusahaan Uchiha Enterprise. Dengan uang yang ada Hinata harus mencari tempat kontrakan kecil dengan harga sewa yang murah.

Setelah berjam-berjam berjalan dan manaiki bus kota mengikuti instingnya Hinata akhirnya mendapatkan sebuah kamar kontrakan kecil yang cukup jauh dari rumahnya, Hinata bersyukur sang pemilik membolehkan Hinata membayar setengahnya terlebih dahulu dan membayar sisanya dua minggu kemudian, karena sebagai penyewa seharusnya Hinata membayar full untuk sewa kamar satu bulan dihari pertama. Tapi harga sewa itu belum termasuk biaya listrik yang akan dimatikan lima hari lagi jika belum membayar, jadi Hinata harus menghemat uang dan segera mencari kerja.

Setelah membereskan barang-barangnya yang hanya sedikit, Hinata tertegun sendirian di ruang tengah kamar tersebut. Ruangan ini hanya memiliki satu kamar tidur kecil, ruang tengah yang kecil pula, dan kamar mandi sempit, tapi ini semua cukup bagi Hinata yang hanya tinggal sendirian. Pikirannya melayang pada teman-temannya dikampus saat ini, pasti mereka sedang sibuk mengerjakan Tugas Akhir. Ya Hinata seharusnya adalah mahasiswi semester 8 jurusan Hubungan International, tapi sehari sebelum daftar ulang Hinata menerima surat gugatan dari perusahaan Uchiha Enterprise juga berita yang menayangkan bahwa pesawat perusahaan yang sedang ayahnya gunakan dinas meledak dan jatuh tenggelam di pesisir laut Korea Selatan. Hinata yang mendengar hal itu hanya bisa menangis ditemani pembantunya yang bekerja untuk keluarga Hyuga, entah sudah berapa banyak air mata yang mengalir memikirkan nasib kedua orangtuanya. Teman-temannya mencoba menghubungi Hinata dan datang kerumahnya tapi Hinata selalu menghindar karena takut dia akan menangis lagi jika melihat tatapan prihatin dari teman-temannya. Dan juga dia tidak siap jika ditanya mengenai Ayahnya yang telah melakukan kecurangan pada perusahan Uchiha Enterprise. Biarlah saat ini dia menanggung semua ini sendirian, dia hanya tidak ingin menggangu konsentrasi teman-temannya yang harus fokus mengerjakan tugas akhir mereka sebagai syarat mendapat title sarjana dari Tokyo University. Dengan pemikiran kalut yang terus mengganggunya, membuat Hinata jatuh tertidur.

The Truth For The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang