Bab 7: Confusion

3.8K 309 100
                                    

Disclamer: Naruto and all character is belong Masashi Kishimoto

Sasuhina, Gaahina fanfiction

Ooc, typo, DLDR

.

.

.

Di ruang kerja dengan ukuran cukup besar namun berkesan dingin dan gelap karena dekorasi ruangan yang diberi warna hitam dan peralatan yang sama berwarna gelap, terdapat dua orang pria dewasa berbeda status yang sedang berdiskusi dengan serius.

“Jaksa itu berhasil selamat.”

Mendengar kalimat itu seseorang yang duduk di balik kursi kulit hitam besar yang membelakangi anak buahnya itu, langsung mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia kesal atas hasil kinerja anak buahnya yang tidak bisa menyingkirkan orang yang bisa saja menggagalkan rencananya.

“Seperti apa keadaannya?” Terdengar nada dingin dari balik kursi besar hitam itu, sementara sang anak buah mulai merasakan bulir-bulir keringat dingin mengalir dari dahinya karena Ia merasakan gugup setengah mati telah gagal melaksanakan misi dari bosnya.

“Di-dia hanya mengalami luka kecil di kepalanya dan da-dapat beraktivitas seperti biasa.” Balas sang anak buah dengan nada gemetar. Setelah mendengar penjelasan anak buahnya, seseorang tersebut membalikan badannya lalu menumpukan kedua tangan yang saling bertautan ke atas meja untuk berpikir tindakan selanjutnya yang akan dia lakukan.

“Cari cara lain untuk menyingkirkan Jaksa itu.” Sang bos langsung menatap tajam anak buah di depannya yang menundukan kepala. Alhasil kata-kata sang bos berhasil mengangkat wajah tegang itu untuk balik menatap wajah majikannya.

“Tapi jika kita melakukan percobaan yang kedua, Jaksa itu akan semakin sadar jika nyawanya sedang diincar dan bisa saja dia mulai melakukan jebakan untuk menyerang balik kita.”

Lalu terdengar tawa membahana dari sang majikan mendengar penjelasan anak buahnya, setelah beberapa saat raut wajahnya kembali berubah menjadi semakin serius dengan menata tepat pada mata anak buahnya itu. “Lalu apa kau bilang aku harus berdiam diri membiarkan Jaksa itu membongkar semua yang telah aku lakukan hah? Aku tidak akan membiarkan semua perjuanganku sia-sia hanya karena anak muda bodoh itu. Dan sialnya sekarang si tua Hiashi berhasil selamat.” Terdengar suara hantaman meja akibatan kepalan tangan sang majikan, dan anak buah itu hanya dapat diam menanti reaksi selanjutnya dari sang bos.

“Aku ingin sekarang kau dan anak buahmu pergi untuk menyingkirkan kedua pria itu secepatnya, buat kematian mereka senatural mungkin dan aku tidak ingin mendengar kegagalan lagi darimu.” Sang Bos mengakhiri kalimatnya dengan senyum penuh makna yang terlihat mengerikan.

“Baik Bos, kami akan melaksanakan tugas dengan baik kali ini.” Setelahnya sang anak buah membungkuk lalu pamit keluar dari ruangan dengan nuansa gelap itu.

.

.

.

Hinata hanya dapat menggenggam kedua tangan di atas pangkuan pahanya sambil terus melihat keluar jendela mobil yang sesungguhnya hanya menampilkan aliran air hujan yang cukup deras. Dirinya terus mencoba untuk menyamankan diri duduk di kursi mewah mobil Porsche Panamera ini, tapi hal itu selalu gagal jika mengingat siapa pria yang berada di sebelahnya saat ini. Uchiha Sasuke setelah melakukan pemaksaan terhadapnya agar mengikuti pria itu memasuki mobilnya yang entah akan pria itu bawa kemana dirinya, hanya terus sibuk dengan ponsel pintarnya selama 10 menit setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil mewah ini.

The Truth For The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang