Third

1.3K 126 0
                                    

Merhaba !!!!

TEtap semangat, Keep Spirit, Ganbatte !!!


" Death, like fiction, is brutal in its symmetry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Death, like fiction, is brutal in its symmetry. Take this story and strip it down -all the way back- until you are left with two points. Two dots on a vast, blank canvas, separeted by a sea of white. Here, we have come to the first point, where the batj is drawn and the hand is reachinh for the razor blade. I will meet you at the next, by the axle of a screaming wheel, the revolution of a clock, the closing of an orbit."

- Carl Drake -


Jam telah menunjukan pukul 6 pagi dan alarm telah berbunyi tetapi tidak mengusik Vio yang sedang asyik bergelung didalam selimutnya

Tak lama pintu kamar terbuka menampilkan seorang remaja yang telah siap dengan balutan seragamnya. Ia melangkahkan kaki masuk untuk membangunkan sang adik.

" Vio wake up baby " Ucap Vier dengan deep voice

" Eugh 5 minutes more " Ucap Vio dengan nada khas bangun tidur

" No Baby. Now It's time to wake up. You don't want to go to school hm ?" Tanya Vier

Mendengar kata sekolah Vio pun menjadi semangat. Rasa kantuk yang tadi ia rasakan menguap entah kemana.

" Ayo kak cepet nanti telaat ~ " Ucap Vio

Vier yang mendengar nada semangat sang adik pun terkekeh. Lalu dia menggendong sang adik menuju ke kamar mandi. Dia mengisi bathtub dengan air hangat lalu keluar dari kamar mandi. Dia merapikan kamar Vio serta menyiapkan seragam Vio. Dirasa telah selesai, Vier pun keluar dari kamar Vio dan menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka. Tak lupa ia membuat susu strawberi hangat kesukaan Vio. Kemudian, Vier hendak memanggil Vio.

Bertepatan dengan itu, terdengar bunyi sepatu yang berbenturan dengan lantai

TAP

TAP

TAP

Keluarlah Vio dengan balutan seragam yang pas ditubuh mungilnya tengah menggendong tasnya. Rambut yang ia biarkan tergerai serta riasan tipis di wajahnya menambah kesan imut. Vier yang melihat penampilan sang adik dibuat terpesona, sampai suara lembut yang mengalun di telinganyayang menyadarkannya dari keterkejutannya.


Vio POV On

Setelah aku keluar dari kamar mandi, aku memakai seragam yang telah disiapkan oleh kakak. Setelah itu aku menuju ke meja rias. Aku memakai bedak tipis dan memoles bibirku dengan Lipbalm. Tak lupa memakai Parfum beraroma bubble gum.

" Perfect "

Kemudian, aku mengisi tas ku dengan Hp berlogo apple digigit , power bank serta dompet. Aku memakai sepatuku lalu menuruni tangga.

Let's be better in the second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang