Fifth

1.1K 137 7
                                    

Hei Everyone > <

AAAAAAAA Aku seneng bangeeeettt baru hiatus 4 hari yang baca udh 2,3k !!! > <

Thanks banget yaaa yang udh vote cerita aku. Aku bakal usahain buat up tiap hari

Ada yang udh kangen sama XV bersaudara?

Di chapter ini semuanya bagian dari rencana Vio dan Vier yaa Guyss

Okey then let's get started > <

Okey then let's get started > <

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Aku berharap kamu menjadi pelangi yang muncul setelah hujan, tapi nyatanya kamu malah pergi bahkan sebelum hujan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Aku berharap kamu menjadi pelangi yang muncul setelah hujan, tapi nyatanya kamu malah pergi bahkan sebelum hujan datang."

- The Rainy Girl -


Saat ini, Vio sudah berada di depan kelas barunya bersama dengan dua abang kesayangannya. Carl menurunkan Vio dari gendongannya.

" Belajar yang bener, jangan nakal. Dengarkan apa kata kak vier. Mengerti baby ? " Kata Carl

Dijawab oleh anggukan oleh Vio

" Pinteer. Nanti jam istirahat abang jemput yaa. Tunggu aja dikelas sama Kak Vier " Lanjutnya sambil mengusap surai Vio lembut

" Siap bang "

Ia pun mencium kedua pipi Vio sambil tersenyum kecil. Kemudian Dia berbalik dan merubah mimik wajahnya menjadi datar dan dingin dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kelas kedua adiknya menuju ke kelasnya

" Ayo masuk " Ajak Vier sambil menarik tangan Vio dengan lembut

Merasa tidak ada pergerakan dari sang adik, Vier membalikkan badannya. Dia melihat sang adik yang sedang menundukkan kepalanya. Ia mensejajarkan badannya dengan Vio, mengangkat dagunya untuk menatap wajahnya lalu bertanya dengan lembut

" Kenapa sayang "

" I-itu kak V-vio takut " Jawab Vio sambil memilin ujung bajunya

" Ga usah takut sayang kan Vio punya Kak Vier. Ga ada yang bakal nyakitin Vio kok . " Ucap Vier meyakinkan

" T-tapi kan - "

" Udah sini kakak gendong yuk biar Vio ga takut " Kata Vier

Vier menggendong adik kesayangannya itu memasuki kelas

Kriet ( Anggap aja bunyi pintu terbuka ^^ )

Kedatangan mereka membuat suasana di dalam kelas yang awalnya ribut menjadi hening. Mereka bertanya tanya siapa gerangan gadis yang berada di gendongan sang pemilik sekolah yang terkenal dengan sifat dingin. Mereka ingin sekali bertanya namun mereka tak memiliki keberanian. Pada akhirnya mereka hanya mampu melihat keduanya ralat hanya Vier berjalan menuju bangku paling belakang dengan intens sedangkan Vio masih berada di gendongan sang kakak.

Vio merasa tidak nyaman dengan suasana kelas serta tatapan mereka pun bertanya kepada sang kakak

" K-kak k-kenapa kelasnya sepi banget. T-terus kok m-mereka natep Vionya begitu .M-mereka ga suka ya s-sama Vio " Kata Vio dengan mata yang berkaca kaca

Vier yang mendengar perkataan sang adik pun menatap tajam seisi kelas seolah menyuruh mereka untuk berhenti menatapnya. Mereka yang melihat tatapan maut milik Vier mengalihkan pandangan mereka dan mulai sibuk dengan kegiatan masing masing tetapi masih dalam keadaan hening.

" Engga kok sayang, mereka suka kok sama Vio. Udah ya Vio jangan sedih nanti kakak juga ikutan sedih loh. Emang Vio mau kalo kakak sedih ? " Kata Vier menenangkan sang adik yang sudah mulai menangis.

Diusapnya surai lembut milik Vio dengan sesekali mengusap air mata milik sang adik.

" E-engga hiks V-vio ga mau k-kalo hiks b-buat kakak sedih " Kata Vio disela sela tangisannya

Cup

" Makanya Vio berhenti yaa nangisnya. Nanti matanya bengkak loh " Ucap Vier sambil mengecup kedua mata dan pipi Vio.

" Heum " Jawab Vio

Lalu Vio menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Vier dengan terisak kecil. Vier mengelus punggung sang adik dengan lembut. Vio yang merasakan elusan Vier akhirnya tertidur.

Merasa tidak ada pergerakan lagi dari sang adik, Vier melihat Vio sudah tertidur pulas di ceruk lehernya pun tersenyum kecil sambil mengelus punggung Vio.

Mereka yang menyaksikan drama yang dibuat oleh kakak beradik tersebut dibuat ternganga. Bagaimana tidak, Xavier yang notabennya adalah murid terdingin dan cueknya minta ampun berbicara lembut kepada seorang gadis yang notabennya adalah murid baru yang mereka lihat di parkiran. Mereka semakin bertanya tanya apa hubungan yang dimiliki keduanya. Sampai suara dingin memasuki indra pendengaran mereka

" Siapa ? " Tanya Anders dengan singkat

Yaps yang bertanya adalah Anders, ketua dari Devils Advocate

Mendengar pertanyaan dari Anders, mereka pun memasang telinga baik baik guna menjawab rasa penasaran mereka

" Adek " Jawab Vier tak kalah singkat

Mendengar jawaban dari Vier membuat mereka terkejut. Yang mereka tahu bahwa Vier merupakan anak tunggal yang terkenal dengan wajah datar, dingin dan kekejamannya yang melebihi Anders setara dengan Carl.

' Wow, emang bibit keluarga Arathorn unggul semua. Kakaknya gantengnya ga ngotak adeknya cantiknya kayak boneka porselin ' Ucap mereka dalam hati

*

*

*

*

Disisi lain ada seorang gadis ( eh gadis apa wanita itu ) memandang sinis kearah Vio. Mendengar jawaban dari Vier membuatnya panas. Dia saja sudah berusaha keras untuk mendekati Vier yang termasuk kedalam jajaran most wanted boys tapi tak sedikit pun dilirik oleh Vier.

' Ck awas kau ' Ucap ?





Next ?

Buat kalian yang mau request alur ceritanya silakan tulis aja pendapat kalian di kolom komen yaa

Jangan lupa buat mampir di cerita aku yang satu lagi yaaa. Udah aku spill judulnya di bab ' Boleh minta pendapatnya'

Dan juga...

Jangan lupa Untuk tetap Vote cerita aku yaa supaya Makin semangat nulisnya

Good Night all > <







Let's be better in the second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang