Entah sudah berapa lembar tisu yang Sarah gunakan untuk mengusap air mata Gisella.
"Udah gi udahh." Sarah mencoba menenangkan Gisella yang sudah 30 Menit lebih menangis di pelukan nya.
Gisella melepaskan pelukan, "Sar gue bener bener ga nyangka kalo huaa"
Lagi Lagi tangis Gisella pecah. Sarah merasa kasihan kepada sahabat nya itu, diam diam dia menghubungi Aji.
"Sar," Panggil Gisella yang membuat Sarah terkejut sehingga dia melepaskan ponsel nya, "Iya kenapa??"
"Jangan kasih tau Aji ya?"
"Kenapa??"
"Gue malu."
"Gigi?"
Pagi ini Giselle ga sengaja papasan sama Arjuna pas dia lagi mau ke kelas, "Juna?"
"Lo kenapa pake kacamata item dah, tumben amat" tanya Juna yang keheranan.
Tanpa menjawab pertanyaan Juna, Gisella langsung meninggalkan dia sendirian. Juna menatap kepergian Gisella dengan seribu pertanyaan, "Aneh banget tu anak, apa kesurupan ya?
"Woi ngapain?"
Juna tersentak kaget ketika Aji menepuk keras pundak nya, "Anu, gigi kenapa pake kacamata item?"
"Gigi?"
"Iya Gisella gebetan lo, bukan Gigi Mak nya rafathar"
"Lu pagi pagi jangan minta di gaplok ye." kesal Aji.
"Nyinyinyi."
"Kak gigi kenapa manggil aku?"
Saat ini Gisella dan Jira lagi berdua di UKS. Suasana cukup sepi karena Gisella milih buat nemuin Jira pas jam pelajaran masih di mulai.
Gisella rela izin dari kelas nya dan pura pura sakit demi nemuin Jira, begitupun sebalik nya.
"Kakak kenapa pake kacamata item? Kakak sakit mata?" Tanya Jira saat Gisella diam tak ada jawaban.
Mendengar pertanyaan Jira, Gisella langsung membuka kacamata nya yang sontak membuat Jira terkejut.
"ASTAGA, MATA KAKAK BENGKAK??!!!"
Gisella langsung cepat cepat membungkam mulut Jira menggunakan tangan nya, "Syutt, nanti kedengeran guruu."
Jira mengangguk paham lalu menurunkan tangan Gisella yang masih menutup mulut nya, "Mata kakak kenapa? Bengkak?" tanyanya dengan sedikit berbisik.
Gisella mengangguk, "Aku mau nanya sama kamu boleh?"
"Boleh kak, kenapa?"
"Aku kemarin ketemu Abang kamu, dan dia lagi jalan sama cewe. Apa itu pacarnya?"
Jira meremas ujung rok nya, bingung harus menjawab apa.
"Kalo kamu ga tau gapapa, aku ga maksa. Aku cuma mau nyari tau aja apa yang aku denger itu b-"
"Iya kak itu pacarnya." potong Jira cepat sebelum Gisella menyelesaikan kalimatnya.
Keadaan menjadi hening untuk beberapa saat, sebelum akhirnya tangis Gisella kembali pecah. Jira yang melihat itu langsung memeluk Gisella dan menenangkan nya.
"Kak gigi, maaf ya aku ga bisa ngasih tau kakak dari awal. Aku ga mau di cap sebagai adik yang buruk karena ngasih tau kejelekan Abang aku sendiri, tapi aku juga ga mau kakak jadi korban nya."
Gisella melepaskan pelukan mereka, lalu menatap lekat mata Jira, "Kalo aku minta tolong, kira kira kamu mau bantuin ga?"
"Gue udah buat keputusan." celetuk Melvin secara tiba tiba.
Saat ini kedua kakak beradik itu sedang berada di ruangan keluarga sambil memandangi ponsel mereka masing masing.
"Keputusan apa?"
"Setelah di pikir pikir, Gue mau tetep sama Gisella aja. Gue juga udah mutusin semua cewe gue, dan sekarang tinggal sisa Gisella sendirian. Gue jamin dia bakal jadi satu satu nya."
"Kenapa kak Gisella?"
"Entahlah. Gue ngerasa dia beda aja dari yang lain nya. Pas sama dia juga gue ngerasa nyaman."
Jira cuma senyum simpul ngedenger celotehan Abang nya, "Wish you luck ya, Abang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Crime | Jihoon Giselle
Fanfiction"Sekarang kaga jaman lagi ngebohongi perasaan sendiri. Kalo lo suka, ya kejar. Jangan di pendem sendiri, ga ada guna"