PART 03

417 21 0
                                    

Pukul setengah delapan aku sampai dirumah dan rasanya rumah sudah sepi pasti kak Revan, Kak Arfan sudah pulang ke rumah mereka masing-masing dengan istri dan juga anaknya. Dan aku juga tak melihat mobil Kak Reihan sepertinya dia lembur dikantor kalau engga ya pulang ke apartemannya. Akupun langsung masuk ke dalam rumah dan terlihat Mami sedang menonton televisi dengan Bi Minah yang duduk dibawah dengan tangannya memijat kaki Mami dan mereka sibuk heboh menggosip sinetron yang ada ditelevisi ya tentunya sinetron kekasihku dong, karena Mami melihat Kevin ditelevisi dia merasa bangga

"aku salam engga dijawab ternyata sibuk yah liatin kegantengan kekasih aku" kataku dengan duduk disamping Mami dan menyalaminya

"idih kamu ke Gran banget"

"hahaha kan emang Kak Kevin gantengnya kebangetan"

"iya iya deh, ow hiya kamu baru pulang ngapain aja?"

"ya begitu deh, tanpa aku jawabpun Mami pasti udah tahu kan" kataku dengan manja memeluk Mami dari arah samping, Mamipun hanya memicingkan matanya dan menjawil Hidungku

"kamu ini yah, sebegitu Bucinnya sama Kevin, Mami harus nyuruh Papi untuk segera menikahkan kamu nih" kata Mami membuatku malu dan menyembunyikan wajahku dilengan Mami

"kalau aku sih mau aja Mi, tapi kan Kak Kevin lagi sibuk syuting Mi jadinya ya nikmati aja masa pacarana dulu"

"iya makanya inget pesan Mami dan Papi jangan kebabalasan"

"iya Mami tenang aja aku slalu inget kok"

"harus itu, owh iya Vir itu kok Kevin sama Salsa main sinetronnya mesra banget sih"

"ya gimana lagi Mi, mereka kan Cuma acting, aku percaya kok sama Kak Kevin dan juga Salsa, jadi Mami tenang aja"

"iya Mami juga percaya kok, tapi takutnya kan Salsa malah jadi suka sama Kevin"

"engga mungkin lah Mi, lagian nih ya Salsa juga udah punya Alan, engga mungkin lah suka sama Kak Kevin, udah deh Mami jangan nakut-nakutin aku, aku percaya sama mereka"

"iya iya deh, Mami kan Cuma tanya aja siapa tahu, tapi Mami percaya kok mengingat Kevin juga sama bucinnya kaya kamu" kata Mami dan akupun hanya menyengir tak berdosa

"owh iya Mi, kata Alya Papi nyuruh aku pulang lebih dulu ada yang mau dibicaraain penting sama aku, emang Papi mau ngomong apa sih?"

"Mana Mami tahu Vir, temuin sana Papi ada diruang kerjanya"

"ya udah deh Mi, akum au mandi dulu gerah habis itu nemuin Papi"

"inget jangan lama-lama mandinya"

"iya Mami paling ya tiga puluh menit"

"astaga kamu nih ya, Mandi apa lamanya begitu"

"yak an Mami tahu sendiri kan, ya udah aku ke kamar dulu ya Mi" kataku dengan mengecup pipi Mami dan setelah itu berjalan menuju kamarku yang berada dilantai dua, sungguh badanku sangat Lelah dan setelah mandi rasanya ingin langsung tidur namun aku harus menemui Papi terlebih dahulu karena pasti ada sesuatu yang penting yang ingin Papi katakana kepadaku.

***

Setelah merasa segar mandi, akupun langsung berjalan menuju ruangan Papi, kulihat waktu sudah menunjukan pukul setengah Sembilan dan sepertinya Papi belum ke kamar untuk istirahat mengingat biasanya Papi keluar ruang kerjanya pukul sebelas malam.

Setelah sampai didepan ruangan Papi, aku langsung membuka pintu tanpa ketuk pintu karena memang sudah kebiasaanku, setelah pintu terbuka kulihat Papi sedang sibuk didepan leptop dan setumpukan berkas, merasakan pintu terbuka Papi langsung mendongkak dan menatapku akupun memberikan senyum manisku kepada Papi

DAVIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang