"Rara kenapa kamu disini kenapa ga masuk ke kelas hah"
"eh pak budi maaf ya pak soalnya saya ga denger bel tadi"kata rara dengan cengirannya
"Sana masuk sekarang ke kelas atau mau bapak hukum bareng rassya disini"tegas pak budi
"pak kenapa si rassya dihukum emang rassya salah apa?"
"gausah nanya"jawab rassya yang masih setia hormat menghadap bendera
"apa sih rassya akukan nanya sama pak budi kok kamu yang jawab si"
"sudah² cepat masuk ke kelas sekarang kamu jangan sampai saya hukum juga disini"
"iya pak"
"nih anak kemana si udah tau bel bunyi tapi ga masuk² pasti nyamperin si ketua uler nih"kesal kania
"Rasyaaaa"teriak rara dari jauh dan berjalan mendekati rassya
"Lo ngapain kesini lagi hah"kata rassya. bagaimana bisa dia kembali lagi bukankah tadi sudah masuk kembali kekelasnya?
"Rassya jangan marah² mulu dong , aku itu mau nemenin rassya tau kasian rassya sendirian di lapangan panas² lagi"
"dari pada lo nemenin gue mending gantiin hukuman gue"
"ga masalah, tapi rassya makan sama minum yang aku bawa tadi ya"
"hm"jawab rassya lalu pergi mengambil makanan yang diberikan rara tadi dan berlalu dari lapangan meninggalkan rara sendiri
"yah kok jadi aku yang sendiri si kan aku niatnya mau nemenin rassya disini malah ditinggal tapi gapapa deh"
"mbok jah es susu satu ya"kata rassya yang saat ini berada di warung pojok dekat dengan markas blacks piton
"Pasti bolos lagi ya den"kata mbok ijah wanita paruh baya umur 50tahun yang sudah lama berjualan sejak pertama kali black piton dibangun
"iya mbok,lagian di sekolah dihukum dan sekarang udah ada yang gantiin hukuman yaudah gue bolos aja mbok"
"ada gitu ya den yang mau gantiin hukuman den rassya"
"buktinya ada kan mbok"
"cewe atau cowo den?"tanya mbok ijah dan meletakkan segelas es susu di meja rassya
"cewe"
"yaampun den kasian atuh den kalo cewe suruh panas²an begini"
"udahlah mbok biarin aja,lagian dia cewe bego"
mbok ijah hanya geleng² kepala dan tidak menanggapinya lagi
"Rassya kemana si kok ga kesini lagi kepala aku juga pusing lagi"kata rara yang masih berdiri hormat menghadap bendera
brukk
"gue cariin gaada ternyata bolos disini bos"kata biggo
"lari dari hukuman ya lo bos"kata gala dengan mencomot satu gorengan
"hm"jawab rassya dengan deheman
"pantes tuh anak pingsan ternyata gara² lo bos"kata marshall
Rassya yang sedang asik memainkan game'nya menoleh menghadap marshall
"pingsan?"beo rassya yang dibalas anggukan kepala oleh marshall
"maksut lo cewe bego itu pingsan?"ulang rassya
"iya emang siapa lagi kan dia yang ganti'in hukuman lo"
"Lo tau dari mana kalo dia yang ganti'in hukuman gue"tanya rassya
"udah ketebak lah bos pasti si bego itu ganti'in hukuman lo lagian kelas kan juga ga jauh² amat dari lapangan"jelas gala
rassya tak memperdulikannya dia kembali memainkan gamenya
"ga jenguk?"tanya lion
"Hah?jenguk apaan yon"tanya gala yang tak mengerti maksut lion
"rassya"
"Lah ngapain jenguk si bos kan dia ga kenape² dia juga di hadapan lo"celetoh gala lagi² yang belum mengerti
"goblok lo"ucap biggo menempeleng kepala gala
"anjing"umpat gala
"maksut lion tuh si bos apa kaga mau jenguk si bego gitu"
"oh bilang dong ya habisnya lion ngomong sepatah dua patah ya mana gue paham"
"lo'nya aja yang tolol"celetuk marshall
"enak aja gue itu waktu pembagian otak gue udah antri tuh nomer ke 9999"
"Pantes tololnya kebangetan"
"eugh"eluhan rara yang baru saja terbangun dari pingsanya
"lo udah sadar raa"tanya leon
"belum"
"hah"kata leon dengan mengerutkan dahinya
"ih leon kan udah tau aku udah sadar kenapa masih ditanya"
"hehe iya juga"ucapnya dengan cengirannya
"Leon kok aku bisa pingsan ya"
"tadi lo mimisan"
"beneran mimisan?"
"Iya bener tuh tisu samping lo darah semua"kata leon dengan menunjukkan tisu di samping brangkar rara
"makasi ya leon kamu udh nolongin aku"
"sama² lagian lo kenapa bisa pingsan sih di tengah lapangan jangan bilang lo gantiin hukuman rassya ya"
"oh iya leon tadi kamu kan gendong aku kesini akunya berat ga?"tanya rara mengalihkan pembicaraan
"emm justru gaada beban si lo kecil"
"syukur deh jadi aku ga ngerepotin kamu karena aku berat"
"kenapa lo bos jadi bengong gitu"tanya biggo
"gausah kepo"kata rassya dengan melemparkan sebiji kacang
"gue duluan"pamit rassya
"jadi gimana si ceritanya lo bisa pingsan dan bisa sama leon"tanya kania
"gapapa mungkin kecapean aja tadi"
"jangan bohong deh lo gue ini udh temen lo jadi gue tau gimana lo kalo bohong"
"emang gimana kalo lagi bohong?"
"Itu hidung lo panjang kaya pinokio"jawab kania dengan cekikikannya
Rara tak habis pikir temannya ini sangat absurd dan sangat peduli padanya walaupun banyak beberapa siswa yang membenci dirinya tapi kania dan keisya selalu menemaninya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.