CHAPTER 1

122 20 5
                                    

CHAPTER 1

London 1817

Jari-jari yang sedang memegang tempat penyimpanan brandy itu tampak panjang dan halus. Selena Eddington tengah berusaha memainkan tangannya. Dia memamerkannya setiap kali ada kesempatan, seperti yang baru saja dilakukannya. Dia lebih memilih membawa brandy kepada Nicholas daripada mengambil gelas milik Nicholas untuk diisi brandy. Pelayanan ini memiliki maksud lain, seperti, supaya Selena bisa berdiri di depan Nicholas yang tengah berbaring di atas sofa  biru mewah, dengan api di balik punggung Selena, sehingga menampilkan kesan provokatif melalui gaun malam muslin tipis yang dikenakannya. Bahkan seorang berandal keras seperti Nicholas Eden masih bisa menghargai tubuh yang indah.

Sebuah ruby besar berkilau di jari tangan kiri Selena saat dia menuangkan brandy ke dalam gelas Nicholas. Cincin pernikahannnya. Selena masih memakainya dengan bangga, meskipun dia telah menjanda selama dua tahun. Ruby-ruby yang melingkari lehernya tampak lebih banyak, bahkan ruby-ruby yang mencolok itu tidak mengganggu gaun yang dikenakannya, yang memiliki potongan leher rendah, sangat rendah, yang mungkin kainnya hanya berjarak tiga inchi, sebelum tali pinggang yang tinggi dari gaun kekaisaran itu yang jatuh dalam garis lurus ke mata kakinya yang langsing. Gaun itu panjang, berwara magenta gelap, dan sangat serasi dengan Selena dan ruby yang dikenakannya.

″apa kau mendengarku Nicky? ″

Nicholas menampilkan wajah termenung  menjengkelkan yang sering Selena lihat akhir-akhir ini. Nicholas tidak mendengarkan sepatah katapun yang diucapkan Selena, tapi dia sedang berpikir keras dan yang pasti tidak melibatkan Selena di dalamnya. Bahkan Nicholas tidak melirik Selena barang sedetikpun sejak Selena menuangkan brandy untuknya.

″sejujurnya Nicky, caramu pergi dan meninggalkanku saat kita berada di dalam ruangan ini sama sekali tidak menyenangkan ″ Selena berdiri di depan Nicholas sampai Nicholas menengadah memandang Selena.

″ada apa sayang? ″ tanya Nicholas. mata hazel Selena berkilat. Selena akan menginjak kakinya sendiri jika membiarkan Nicholas mengetahui sifat buruknya. Betapa menjengkelkannya Nicholas, betapa tidak pedulinya Nicholas, betapa...sangat mustahil! Jika saja Nicholas bukanlah sebuah tangkapan yang bagus.

Berhati-hati dalam bersikap, Selena berkata dengan datar, ″pesta dansa Nicky. Aku membicarakan itu, tapi kau tidak memperhatikan. Jika kau mau, aku akan mengganti topik, hanya jika kau berjanji tidak akan telat menjemputku besok malam″

″pesta dansa apa? ″

Selena menganga, begitu terkejut. Nicholas tampak tidak mabuk dan dia juga nampak tidak bosan. Laki-laki itu sungguh tidak tahu apa yang sedang Selena bicarakan.

″jangan menggodaku Nicky. Pesta dansa Shepford. Kau tahu betapa aku menunggu pesta dansa itu. ″

″ah, ya″ ucapnya bosan. ″pesta dansa yang melebihi apapun, dan ini barulah di awal musim″

Selena berpura-pura tidak mendengar nada bicara Nicholas.

″kau juga tahu berapa lama aku menantikan sebuah undangan dari  Duchess Shepford. Pesta dansa ini dijanjikan sebagai pesta dansa paling megah tahun ini. semua orang siapapun itu akan berada di sana″

″lalu? ″

Selena menghitung pelan sampai lima. ″lalu aku akan mati jika aku datang sedikit terlambat . ″

Nicholas tersenyum mengejek. ″kau terlalu sering mati sayang. Tidak seharusnya kau meributkan pusaran sosial begitu serius″

″apa aku harus sepertimu? ″

Selena akan membalas lagi jika dia mampu. Kemarahannya hampir terlepas, dan itu akan berdampak buruk. Selena tahu bagaimana Nicholas tidak menyukai orang dengan emosi yang berlebihan—meskipun hal itu tidak masalah bagi Nicholas sendiri untuk melepaskan kemarahannnya, yang cukup tidak menyenangkan.

LOVE ONLY ONCE   [TERJEMAHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang