Namaku Reyhan, aku berusia 28 tahun dan aku tinggal di sebuah kota kecil di ujung timur pulau jawa. Aku juga telah memiliki istri yang telah bersama ku sejak 4 tahun lalu, namanya Nery Susiana Rahma dan usianya 25 tahun. Selama kami menikah kami tinggal seatap bersama dengan keluarga dari istri, satu rumah berisikan 4 orang yaitu ibu mertua ku ibu Sri Rahma 49 tahun, adik ipar ku Diah Puspita Rahma 19 tahun, istriku dan juga aku. Segala khilafan bermula saat 3 tahun lalu pertengahan tahun 2019, dan inilah kisah ku...
Pada bulan november 2018 silam aku melamar seseorang yang aku cintai untuk di jadikan pendamping hidup ku dia adalah Nery yang telah mendampingi aku selama 4 tahun ini. Nery memiliki seorang saudari bernama Diah, Diah baru lulus dari Sekolah Menengah Atas dan melanjutkan sekolah nya ke Perguruan Tinggi di kabupaten tempat kami tinggal, Nery dan Diah merupakan putri dari pasangan bpk Abdul Rahman (almarhum) dan ibu Sri Rahma. bpk Abdul sebelum meninggal bekerja sebagai buruh tani di kampung namun sedih nya beliau meninggal pada tahun 2016 di karenakan sakit keras yang telah di idap nya sejak lama, sedangkan ibu Sri ialah seorang ibu rumah tangga biasa namun beliau terkadang juga bekerja sebagai tukang masak dan pembuat kue panggilan apabila ada tetangga yang membutuhkan akan memanggil nya.
Aku sendiri bekerja di salah satu perusahaan rokok lokal di kota sebelah dan menjabat sebagai Chief Promote/Kepala Promotor, dan istri ku membuka usaha kecil kecilan berbasis Online Shop. Setiap hari nya aku bekerja dari pagi hingga malam tak tentu jam nya karena sebagian hari kerja ku adalah di lapangan, terkadang aku bisa pulang hingga larut malam di karenakan jarak tempuh perjalanan pulang dari kantor ku ke rumah istri bisa memakan waktu 1,5 jam dengan mengendarai sepeda motor. Istri ku selalu stand by di rumah karena dia bekerja berbasis online hanya melalui HP saja, sejauh ini aku dan istri masih belum memiliki keturunan selama 4 tahun menikah tetapi kami pun tetap berusaha dan berdoa agar segera di beri keturunan.
Mula nya awal aku ikut istri ke rumah mertua sangat lah normal seperti keluarga pada umum nya tak terlihat sedikit pun di antara aku dan ibu mertua akan terjadi hal yang melanggar norma, apa lagi untuk berbuat khilaf sangat tidak mungkin karena ibu mertua betul - betul seorang ibu rumah tangga yang baik,ramah,pendiam,pemalu, dan terlebih taat beribadah. Beliau pun memakai hijab baik di rumah mau pun di luar, aku sendiri juga tidak pernah berfikir sampai ke arah negatif dan tak pernah sedikit pun niat hati menggoda ibu mertua kerena aku sangat menghormati beliau bahkan aku merelakan diri tinggal di rumah beliau bersama istri kerena beliau seorang 'janda' di tinggal meninggal alm suami. Jadi aku dan istri ber empati kepada beliau dengan komitmen akan merawat beliau di masa tua nya, sedangkan adik ipar agar tetap fokus melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi hingga lulus nanti.
Kurang lebih sepuluh bulan pernikahan kami berjalan hingga pada pertengahan bulan september 2019 awal dari seluruh khilafan bisa terjadi, Situasi saat itu mulai terasa berbeda terutama situasi di rumah saat setiap aku berpapasan wajah dengan ibu mertua. Ketika itu aku sedang di siapkan sarapan pagi oleh ibu mertua ''ibuk'' begitulah panggilan akrab ku kepada beliau, di tengah beliau sibuk menata makanan di atas meja dapur tak sadar aku terus menatap ke pantat beliau sambil hati berkata '' waaahhhhh gede banget bokong mu buk '' namun dengan waktu bersamaan lalu ibuk mertua mencolek tangan ku sambil berkata '' kamu ngelamunin apa le ? terus apa yang kamu lihat, ada yang salah dengan penampilan ibuk ? '' ( Le ) dalam bahasa jawa berarti "Nak". Kemudian aku sangat kaget dan tak dapat menjawab karena aku gugup sekali aku takut ibu mertua tau atas apa yang aku lihat dan aku pikirkan.
Tak lama aku akhir nya menjawab " tak apa buk, aku hanya memikirkan pekerjaan saja... "
" ohh ya sudah segeralah sarapan, lalu jemput istri mu segera sebelum terlalu siang " jawab ibu mertua
" baik buk " jawab ku kembali.
Setelah itu ibu mertua lalu pergi ke kamar mandi yang mungkin saja akan mandi pikir ku saat itu, aku pun segera melahap sarapan pagi ku. Selepas aku sarapan,perut ku terasa sakit seakan ingin BAB tetapi aku tahan dan enggan ke toilet karena masih ada ibu mertua di kamar mandi, 10 menit kira - kira lalu ibu mertua telah selesai dari kamar mandi dan ternyata benar saja beliau baru saja usai mandi pagi. Tanpa berfikir panjang aku pun bergegas masuk ke kamar mandi tersebut karena perut sudah mules - mules ( sakit ) dan baru saja aku masuk kamar mandi, Mata ku langsung tertuju ke arah tumpukan pakaian wanita yang sedang di gantung di dinding. Pikiran ku langsung berkata " seperti nya ini baju bekas pakai ibuk " sambil lalu aku menghampiri nya dan aku mengambil nya, benar saja dugaan ku bahwa pakaian itu adalah milik ibu mertua. Saat aku mengangkat baju itu, di sana ada terselip pakaian dalam wanita dan aku yakin itu adalah celana dalam ibu mertua, seketika pikiran ku kacau terlebih detak jantung terasa kencang 'dag dig dug' karena baru 10 menit yang lalu aku melihat belahan pantat ibu mertua dan sekarang aku melihat langsung wadah nya (celana dalam) tanpa berfikir panjang aku langsung menutup pintu kamar mandi dan mengunci nya lalu aku ambil celana dalam itu untuk aku cium aroma nya. Benar saja baru aku cium, langsung saja aroma nya terasa seperti dalam bayangan ku tadi selagi sarapan.Sambil memegang celana dalam ibu mertua aku melihat - lihat keluar jendela kamar mandi untuk memastikan tidak ada orang lain yang mengintip ku di dalam kamar mandi, setelah menurut ku merasa aman aku langsung melepas semua pakaian ku termasuk celana dalam. tanpa berfikir panjang aku mengelus 'burung' ku sambil lalu mencium aroma celana dalam bekas pakai ibu mertua ku, dalam benak ku hanya terbayang bagaimana diri ku seakan - akan bersetubuh bersama beliau.. dengan sangat meresapi aku membayangkan bentuk tubuh beliau yang sangat 'montok' mulai dari dada hingga kelamin beliau. Semakin lama aku meresapi semakin terasa juga aroma celana dalam nya hingga tak sadar aku sampai pada titik klimaks dan burung ku mengeluarkan cairan berlendir... begitu selesai,aku sempat berkata dalam hati " ternyata aku telah berfantasi dengan ibu mertua ku sendiri " karena mengingat aroma celana dalam ibu mertua, seperti nya beliau adalah wanita yang menyukai kebersihan tubuh. Aroma celana dalam nya benar - benar pesing natural sehingga membuat aku semakin penasaran bagaimana bentuk dari 'kelamin' beliau. Sungguh fantasi ku benar - benar gila.
~bersambung dulu ya teman - teman~
~nantikan kegilaan pengalaman liar ku di bagian 2 nya~
KAMU SEDANG MEMBACA
'' KISAH NYATA '' Skandal Bersama Ibu Mertua
RandomCaution !! kalian boleh baper,tapi tidak untuk "DICONTOH" apa lagi "DITIRU". Kisah ini berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi dalam hidup ku ( Penulis ). Semoga kisah ini bisa menjadi Tolak Ukur Edukasi bagi kita semua agar menjadi pribadi le...