Setelah kami sedikit berbincang, akhir nya ibu mertua menuju ke kamar nya untuk mengeringkan badan dan bersalin pakaian. Entah mengapa dengan reflex yang begitu kuat,aku tanpa sadar beranjak dari ranjang tidur ku lalu mengikuti ibu mertua yang menuju kamar nya. Sesampai nya di pintu kamar lalu beliau menoleh pada ku dan bertanya, " mau kemana le ? " Ucap ibu mertua.. sambil lalu beliau masuk kamar. " Ngga ada buk, hanya ingin mengobrol dengan ibuk saja kok " sahut ku dengan nada sedikit terbata - bata dan salah tingkah.. aku tak bisa memberi alasan lain karena jawaban ku itu hanya reflex saja.
Sejenak aku berdiri di depan pintu kamar ibu mertua dengan gugup, " ibuk mau kemana kok mandi pagi-pagi ? " Tanya ku kepada ibu mertua.. " endak kemana - mana kok le " jawab beliau dengan logat jawa nya..
Mertua : " Oyaaa ibuk minta tolong bisa ya ? "
Aku : " Ngeh buk, apa ya buk ? "
Mertua : " tapi ibuk ndak enak,sungkan.. ndak papa wes le endak jadi "
Aku : " Loh buk ngga apa - apa kok,jangan sungkan "
Mertua : " Mau minta tolong ambilkan pakaian ibuk di kamar mandi,tapi pakaian dalam.. apa ndak berlebihan ? "
Aku : " Oalahhh yaa ngga apa - apa toh buk,baik saya ambil dulu ya buk.. "Fikiran ku langsung berhalusinasi kemana - mana namun juga bertanya - tanya,kenapa ibu mertua kok minta tolong hal seperti ini pada ku..? Padahal pakaian dalam itu merupakan hal privasi yang sangat intim sekali. 'sempat terlintas kecurigaan dalam benak ku,ibuk sedang menguji ku apa sedang menggodaku atau kah ibuk memang sedang meminta tolong..?'. Tetapi ah aku tidak mau overthinking sendiri, kemudian aku langsung menuju kamar mandi untuk mengambil pakaian ibu mertua. Sesampai nya di sana aku terkejut, karena di luar dugaan ku sebelum nya. Aku kira hanya pakaian dalam seperti BH,TangTop atau kaos daleman wanita namun ternyata juga ada celana dalam bekas pakai nya. Hati ku langsung berkata 'untuk ke sekian kali nya aku melihat langsung wadah kemaluan dari ibu mertua yang juga baru saja di buka nya'. Nampak jelas ada sedikit bercak segar berwarna kekuningan di celana dalam nya. Tanpa sadar nafsu yang mula nya mereda akhir nya kembali meningkat, burung ku yang loyo langsung saja mengeras bagai kan baja.
Waktu selang berlalu hingga membuat ku lupa untuk mengambil nya dan membawa nya kepada ibu mertua sebagai mana permintaan tolong beliau pada ku. Hasrat ku yang menggebu - gebu membuat ku berhalusinasi kembali, rasa nya ingin sekali bermasturbasi.Tanpa berfikir panjang, aku langsung melihat ke arah luar pintu kamar mandi untuk memastikan bahwa ibu mertua tidak sedang berada di luar kamar nya. Mengingat kamar beliau berada tidak jauh dari kamar mandi, kira - kira 5 meter kurang lebih nya.
Setelah ku rasa keadaan aman, lalu aku menutup dan mengunci pintu kamar mandi, aku buka pakaian dalam ku kemudian ku ambil celana dalam ibu mertua dengan penuh semangat dan hasrat yang kuat. Di saat aku mulai menghirup nya, hmmmm jelas terasa betul aroma kemaluan ibu mertua yang sangat amat terasa masih segar. Karena hanya beberapa menit yang lalu sesaat beliau mau mandi baru di buka nya celana dalam ini. Aroma pesing,kecut yang khas bercampur dengan aroma lendir nya yang seperti aroma pandan serta aroma wangi dari celana dalam nya membuat ku berhalusinasi sangat dalam. Semakin dalam aku menghirup nya,semakin terasa pula kenikmatan dari aroma nya. Dengan penuh hasrat, aku mengambil sabun cair yang tersedia di kamar mandi lalu ku oles kan pada kemaluan ku, dengan perlahan aku mulai mengocok burung aku yang sangat tegang. Entah kata apa yang cocok untuk di ungkapkan dalam ekspresi pada saat aku mengocok nya, seperti nya tiada kata sebab terlalu nikmat.Tubuh ku mulai bergetar dan menggeliat tak karuan, aku mulai tidak tahan dengan kenikmatan nya, terasa burung ku ingin sekali memuntahkan cairan sperma hingga akhir nya aku telah sampai pada titik klimaks. 'Cratttt cretttt crotttt' begitulah kira - kira bunyi nya di waktu itu. Begitu puas nya hasrat ini.
6 menit berlalu kira nya, kemudian aku bergegas merapikan pakaian ku kembali lalu bergegas keluar dari kamar mandi menuju kamar ibu mertua dengan membawa pakaian dalam beliau. Setiba nya di pintu kamar ibu mertua, beliau langsung bertanya " kenapa lama sekali le ? " Tegas nya pada ku.. " anu buk,saya masih bab tadi karena perut terasa mules sekali " jawab ku.. " oh begitu " pungkas nya beliau sambil tersenyum..
Aku langsung memberikan pakaian itu kepada ibu mertua, " ibuk salinan dulu ya le " kata beliau.. " ngeh buk,saya mau nonton tv dulu " jawab ku sambil menutup pintu kamar beliau..
Aku pun duduk di ruang tengah sambil lalu menghidupkan tv, namun aku tidak menonton nya. Aku hanya duduk bersantai dengan bermain hp sekedar menenangkan fikiran dan tubuh selepas bermasturbasi tadi. Tak lama kemudian ibu mertua keluar dari kamar tidur nya dan menghampiri ku yang duduk di sofa.Mertua : " sudah sarapan belum le ? "
Aku : " belum buk, ibuk sendiri sudah ? "
Mertua : " ibuk juga belum "
Aku : " ibuk sarapan lebih dulu kalau lapar "
Mertua : " nanti saja le, masih belum lapar "Mertua : " ibuk senang melihat kamu dan nery begitu akur dan harmonis,kalian yang sabar saja yaa soal keturunan mungkin masih belum rejeki kalian saat ini "
Aku : " iya buk ngga apa - apa kok,kami tidak masalah dengan hal itu toh kami juga sedang berusaha ".Seperti layak nya orang tua terhadap anak nya, ibu mertua memberikan beberapa nasehat serta semangat pada ku. Beliau begitu santun dengan tutur kata nya memberikan dukungan mental,moral dan do'a untuk rumah tangga ku dan nery, semakin lama semakin dalam perbincangan aku dan ibu mertua, entah bagaimana awal mula nya sampai pada obrolan yang menurut aku sangat privasi dan sensitif.
Mertua : " dalam satu bulan kamu berapa kali memberi istri mu nafkah batin le ? "
Aku : " ( tersenyum malu )... Saya memberikan nery nafkah batin tiap minggu mungkin 2 sampai 3x buk.. ".
Dengan terkejut hati ku berkata 'kenapa sampai pada topik yang se privasi ini ya..?'
Mertua : " tapi istri mu masih selalu melayani mu kan untuk urusan ranjang ? "
Aku : " iyaa kok buk,masih..bahkan terkadang nery yang minta duluan "
Mertua : " ya syukur kalau begitu,poko nya tetap berusaha dan berdo'a juga jangan lupa "
Aku : " ngeh buk "
Mertua : " cuma ibuk berpesan ya le,kalau kalian sedang sunnah rasul jangan sampai kelepasan "
Aku : " maksud ibuk gimana ya ? Saya kurang faham ? "
Mertua : " ibuk dengar dua hari lalu tengah malam nery teriak - teriak seperti mendesah dengan suara lantang,begitu lama ibuk mendengar nya sampai - sampai ibuk tidak bisa tidur "
Aku : " (dengan sangat malu dan segan menjawab) waduhhh mohon maaf ya buk kalau kami membuat ibuk kurang nyaman,nanti akan saya beri masukan nery buk agar tidak seperti itu lagi "
Mertua : " tidak usah di beri tahu istri mu,tidak apa - apa kok le,hanya saja kalau mendengar kalian bermain ibuk jadi rindu almarhum bapak "
Aku : " maksud ibuk ? "
Mertua : " ehh enggak,sudah sudahh tidak apa - apa.. oya nanti kalau ibuk punya cucu mudah - mudahan anak nya seperti kamu ya le "
Aku : " kenapa seperti saya ya buk ? (Sambil mikir keras tentang pernyataan ibuk) "
Mertua : " karena ibuk ingin punya cucu yang putih,tinggi dan bersih le.. badan kamu tinggi sekali begitu ideal menurut ibuk "
Aku : " ahh ibuk bisa aja muji nya "Kami pun tetap mengobrol begitu lama nya sampai - sampai ibu mertua lupa bahwa kaki dan paha nya sedang mengangkang terbuka begitu lebar, entah beliau sedang sadar atau tidak?.. aku yang menyaksikan langsung di depan mata hanya terpaku dalam diam, seolah - olah mata ku hanya ingin menikmati pemandangan itu. Terlihat begitu jelas bagian bawah tubuh ibu mertua, celana dalam yang tadi aku nikmati di kamar mandi ternyata masih di pakai lagi oleh beliau. Nampak belahan kemaluan beliau terlihat berbentuk di celana dalam nya, ujung kaki sampai ujung paha bagian dalam juga nampak begitu jelas, putih dan mulus. Di saat tatapan ku hanya tertuju pada bagian intim itu, aku mulai berkeringat dan tubuh terasa tidak karuan. Karena kemauan dari hawa nafsu masih melekat untuk berhasrat tetapi tenaga sudah terasa tidak ada. Nafsu yang bergejolak tidak mampu membangkitkan ketegangan burung ku, padahal di saat itu juga aku sangat ingin sekali bercinta dengan ibu mertua yang berada di depan mata.
Seiring obrolan yang tetap berlangsung, aku berusaha memalingkan pandangan ku ke arah tv demi meng kontrol hawa nafsu yang memuncak namun tiada tenaga bagi burung ku untuk tegang.
Entah apa yang sebenar nya ibu mertua maksudkan dari segala perbincangan dan segala tingkah laku yang ibu mertua lakukan di pagi itu..? Apa ibu mertua mulai menggoda ku,apakah beliau sedang menguji kesetiaan ku.. ? Ataukah memang ibu mertua tidak sengaja melakukan nya. Mulai dari tidak mengunci pintu disaat mandi,menghampiri ku di kamar dengan sehelai handuk tipis,meminta ku mengambil pakaian dalam nya serta membuka topik obrolan yang intim dan sensitif juga membuka tumpuan paha nya dengan mengangkangkan kaki.. ? Entahlah ?
Aku sangat sulit menyimpulkan hal itu semua.Bersambung dulu ya teman - teman :)
KAMU SEDANG MEMBACA
'' KISAH NYATA '' Skandal Bersama Ibu Mertua
RandomCaution !! kalian boleh baper,tapi tidak untuk "DICONTOH" apa lagi "DITIRU". Kisah ini berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi dalam hidup ku ( Penulis ). Semoga kisah ini bisa menjadi Tolak Ukur Edukasi bagi kita semua agar menjadi pribadi le...