Hari ini, hari pernikahan mereka. Mereka akan menjadi satu. Suami istri. Jeno akan memiliki Seo Kyung seutuhnya, tidak ada lagi jarak yang membatasi mereka. Dan satu hal lagi, Seo Kyung akan lebih jauh mengetahui apa pekerjaan Jeno tentunya Seo Kyung akan banyak tahu anak buahnya serta siapa saja yang bertemu dengan Jeno nanti. Petinggi-petinggi muda yang memiliki koneksi dengan Jeno atau bahkan partner gelapnya.
Seo Kyung ingin tahu apa rencana yang Jeno punya. Sejauh apa ia berjalan selama ini, sejauh mana ia akan menunjukkan pada Seo Kyung. Baru saja Seo Kyung memikirkan itu semua, salah satu anak buah Jeno menyuruhnya untuk bersiap-siap. Gaun pernikahan Seo Kyung sangat cocok di badan Seo Kyung, dengan tambahan berlian kecil, gaun yang memperlihatkan punggung dan pundaknya, berlengan panjang, dengan mahkota mewah di kepalanya. Gaun berwarna putih dengan model sederhana tapi entah kenapa jika Seo Kyung yang memakainya terlihat mewah sekali ditambah pinggangnya yang ramping, rambut yang digulung hingga memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus, rahangnya terbentuk sempurna. Cantik sekali.
Ingin tahu reaksi Jeno seperti apa? Dia mematung. Diam. Bahkan pandangannya tidak lepas dari Seo Kyung, wanita yang akan menjadi istrinya sekarang berdiri di hadapannya. Menatapnya dengan manik hazel nya.
Rambut hitam Jeno yang tertata rapi, otot-ototnya masih terlihat meskipun tertutup dengan jas, rahangnya yang tegas, tangan Jeno yang memegang pinggang Seo Kyung. Aroma Jeno sangat candu, bagaimana dengan sopan masuk ke indra penciumannya, feromon Jeno kuat sekali. Membawa hanyut pikiran Seo Kyung.
Saat acara selesai, Seo Kyung melihat ayahnya sedang memeluk Jeno namun sedikit lama.
"Jika nanti, kau sudah tidak mencintai putriku lagi. Tolong bilang padaku, aku akan membawanya pulang. Jangan menyakitinya." Kata ayah Seo Kyung sedangkan Jeno tersenyum sembari mengangguk mendengar ucapan ayah mertuanya.
Di sinilah mereka berada sekarang, rumah Jeno. Lebih tepatnya rumah mewahnya.
"Kau tidak mandi?" Tanya Jeno yang barusan keluar dari kamar mandi. Tidak memakai baju sama sekali.
Sedangkan Seo Kyung, dia tertegun. Melihat rambut Jeno basah berantakan, otot-ototnya terlihat jelas, dadanya yang lebar, mulutnya yang basah terbuka sedikit.
Sial! Sial! Sial! Seo Kyung mendadak lemas dan gugup. Jeno mengetahuinya.
"Mau mandi bersama? Saya bisa menemanimu. Membayangkan saya di atasmu atau kamu di atas saya?" Oh wow! Vulgar sekali. Sukses membuat Seo Kyung salah tingkah.
"A-aku bisa mandi sendiri." Seo Kyung masuk ke kamar mandi dan langsung menguncinya. Kenapa dia jadi selemah ini di depan Jeno? Jika seperti ini, nanti dia akan di dominasi olehnya bukan mendominasi.
Kucuran air membilas tubuh Seo Kyung, harum sabun Jeno masih melekat di kamar mandi. Setelah itu dia memilih untuk berendam sebentar dengan wangi Vanilla, favoritnya. Menutup matanya dengan bermain busa. Seo Kyung bersenandung kecil ditemani musik dari ponsel yang dia bawa. Kamar mandi Jeno mampu membuat Seo Kyung betah berendam, selain warnanya yang tidak gelap, dia juga suka modelnya.
Keluar dari kamar mandi, dia masih berhadapan dengan Jeno.
"Seo Kyung, saya bisa minta tolong?" Jeno berjalan mendekatinya. Posisi Seo Kyung sekarang sedang memakai kimono.
Seo Kyung bingung. "Apa?"
"Jika sedang di kamar mandi, tolong jangan bernyanyi. Terdengar sampai ke telinga saya. Pikiran saya akan berkeliaran dan berpikiran bahwa kamu sedang mandi. Tanpa pakaian. Telanjang." Ok. Ini maklum karena mereka sudah suami istri tapi Jeno terlalu frontal untuk mengatakan ini di depan Seo Kyung yang sekarang wajahnya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If We Break? | LEE JENO [HANG ON]
FanfictionLee Jeno membawa perubahan besar dalam hidup Seo Kyung. Namun sepertinya semesta berencana sebaliknya. Ada yang bermain-main dengan takdir, dari awal sudah diperingatkan bukan? "Saya tidak pernah bermain-main dengan ucapan saya. Sekarang pilih, waja...