Jam berapa kalian baca part 13 ini? Siapkan hati dan pikiran dulu baca part ini yaaaa, pelan-pelan aja bacanyaa... parti ini memang pendek tapi jangan gampangkan part ini hahaha.
Lupakan soal Haechan tadi, saat ini Seo Kyung tengah makan dengan Mirae. Wanita itu sedang membicarakan seorang pria yang kemarin. Lee Haechan. Rupanya Mirae tertarik dengannya. Jika di pikir, siapa yang tidak tertarik dengannya? Pria mapan, tampan, seksi, dan punya presentase keberhasilan yang cukup tinggi. Siapa yang tidak terlena dengan rayuan nakalnya? Haechan bisa membuat pangkal pahamu ngilu.
"Seo Kyung-ah, apa dia tidak punya kekasih?"
"Tidak. Dia masih lajang."
"Ah, kau tahu dari dia berjalan aku tahu bahwa dia menyukai wanita seksi."
Oh ayolah, Seo Kyung tahu kemana arah pembicaraan ini. "Seperti?"
"Seperti kau, misalnya." Mirae menjawab dengan mengangkat satu alisnya.
"Apa? Aku bahkan sudah punya suami, Mirae. Yang benar saja."
Tapi kenyataannya kau pernah tidur dengannya, Seo. Kata Seo Kyung dalam hatinya.
"Kenapa? Kau ingin tidur dengannya?" Tanya Seo Kyung dengan penasaran.
"Bingo! Lupakan pastor yang kemarin, yang ini jauh lebih mendominasi."
"Benarkah? Apa yang membuatmu berpikir bahwa dia pria yang mendominasi."
"Cara bicaranya, kau lihat jarinya? Jari panjangnya. Sepertinya dia pandai memberikan rayuan nakal."
"Ya, kau benar. Jarinya panjang, sampai pangkal pahamu ngilu dibuatnya." Jawab Seo Kyung yang tanpa sadar Mirae tercengang mendengar jawabannya.
"Kau...pernah tidur dengannya?"
"Hah? Apa? Ah, maksudku tadi fingering akan membuatmu terasa ngilu." Hampir saja Seo Kyung membongkar rahasia kotornya. Jika terbongkar, tamat riwayatnya.
Haechan dan Jeno sama-sama berbahaya dan mendominasi, keduanya mampu membawa Seo Kyung larut dalam dimensi mereka. Mengingat bahwa Haechan mengirimnya pesan, Seo Kyung jadi tertarik untuk membalas pesan tersebut yang kira-kira seperti ini.
Seo Kyung
Milikmu benar-benar sudah bangun. Terangsang sekali ya?
Tentu Haechan yang membaca pesan tersebut mengerjapkan matanya. Ada hawa kelam yang menyelimuti. Haechan membayangkan Seo Kyung tersentak dan memohon frustasi padanya agar miliknya dimasukkan, membuat jiwa Haechan tertantang.
Haechan
Seo Kyung, aku tidak akan melepaskanmu.
Seo Kyung tertawa licik seolah pria itu tidak akan bisa memilikinya.
Seo Kyung
Mari kita buat ini menjadi menarik, Lee Haechan. Tanggalkan sisi dominan mu untukku dan aku akan memberikan titik kenikmatan yang belum pernah kau rasakan.
***
Jeno pulang awal hari ini katanya dia rindu dengan istrinya. Rindu sekali. Padahal mereka baru melakukan kemarin malam, kali ini bukan itu. Jeno hanya ingin memeluknya seharian, lupakan soal pekerjaan.
"Aku pulang." Kata Jeno melonggarkan dasinya, melepas jasnya dan membuat otot-ototnya terlihat dalam balutan kemeja hitamnya.
"Tumben sekali? Ada apa?" Tanya Seo Kyung yang bahkan wajahnya tidak tersenyum saat suaminya pulang padahal kemarin dia bingung setengah mati mencari Jeno.
"Aku merindukanmu." Jeno mencium pundak Seo Kyung.
"Aku lelah, Jen."
"Tidak. Bukan itu, bukan seks. Aku ingin memelukmu."
"Ah...omong-omong, apa kau kenal Minjoo, Jen?" Tanya Seo Kyung dengan wajah polosnya, sedangkan suaminya terlihat bingung.
Alisnya bertaut, "Siapa itu?"
"Namanya Ha Minjoo, dia adalah manajer di perusahaan Kim Corp. Apa kau mengenalnya?" Seo Kyung berusaha memperjelas lagi.
Jeno terkejut, namun ia kontrol. Ia berusaha untuk tetap tenang, "Tidak, aku tidak mengenalnya."
Perlu aku bongkar semuanya, Jen?
Jeno pasti sekarang sedang gelisah, darimana istrinya mengenal Ha Minjoo sedangkan mereka tidak pernah bertemu. Tahu pun tidak. Jeno berusaha berpikir positif mungkin saja Ha Minjoo yang lain tapi perusahaan Kim Corp hanya ada satu di Korea Selatan.
Ha Minjoo
Kapan kau sini? Aku merindukanmu.
Seo Kyung tidak sengaja membaca notif pesan tersebut, wanita itu tersenyum kecil. Hati kecilnya terasa sakit sekali mengetahui suaminya menghancurkan ini semua.
Sudah sejauh mana kau bermain, Jeno? Nyatanya semesta tak sebaik itu mengizinkan. Aku pikir, aku sudah mencintaimu tapi aku ingin menarik kembali semuanya.
Arus yang diberikan semesta terlalu kencang hingga Seo Kyung tidak siap. Seo Kyung penasaran seperti apa Ha Minjoo jika ia bertemu langsung? Apa yang membuat Jeno berselingkuh darinya? Sehebat apa dia?
"Ha Minjoo, see you tomorrow." Gumam Seo Kyung sambil mengangkat satu alisnya dan tersenyum licik.
"Seo, kemari sini." Jeno menepuk pahanya.
"Ada apa?" Tanya Seo Kyung yang sudah duduk di paha Jeno.
"Cantik. Cantik sekali. Seo Kyung milik Lee Jeno. Seo, promise me that you never leave me."
Seo Kyung diam sepersekian detik, "Seo, jawab aku."
"Ya." Seo Kyung mengangguk sebenarnya dia juga tidak yakin dengan jawabannya.
"Jika saya membuat kesalahan besar, apa kau mau memaafkan saya?" Jeno mengeratkan pelukannya, seolah takut wanitanya pergi.
'Seperti apa?"
"Intinya kesalahan besar."
"Aku...aku tidak janji, Jeno. Aku tidak janji."
Seo Kyung tahu yang dimaksud Jeno adalah soal perselingkuhannya. Usaha Jeno menutupi rahasinya rapat-rapat sekarang percuma pun Seo Kyung sudah mengetahuinya. Bangkai yang disimpan akan terbongkar.
Kau tidak perlu berusaha menutupinya, Jen. Aku tahu.
"Kau sensitif sekali hari ini." Kata Jeno melihat Seo Kyung menangis tanpa ia sadar.
"Maaf." Seo Kyung menyeka air matanya lalu berniat berdiri namun tangan Jeno menahan pinggang wanita itu.
Jeno menatap lama wajah istrinya, Jeno bersumpah bahwa Seo Kyung adalah ciptaan Tuhan yang sempurna. Tanpa Jeno ketahui, Seo Kyung membaca pesan dari Ha Minjoo yang sedari tadi ponsel Jeno menyala.
Ha Minjoo
Jeno, aku merindukanmu
Kapan kita akan melakukannya lagi? Aku rindu sentuhanmu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
What If We Break? | LEE JENO [HANG ON]
FanfictionLee Jeno membawa perubahan besar dalam hidup Seo Kyung. Namun sepertinya semesta berencana sebaliknya. Ada yang bermain-main dengan takdir, dari awal sudah diperingatkan bukan? "Saya tidak pernah bermain-main dengan ucapan saya. Sekarang pilih, waja...