commotion

3K 343 5
                                    

Haechan kini tengah mempersiapkan diri untuk ujian kenaikan kelas.

Belajar di temani secangkir susu dan biskuit di meja belajarnya.

Nomor demi nomor latihan soal ia baca dengan teliti lalu mengerjakannya.

Di malam terakhir dirinya belajar. Bukan mendapatkan ketenangan yang melimpah. Justru sebuah alunan- tidak, suara nyaring dengan teriakan khasnya.

"Aaaaaaa!!! Nono hyung!!!"

Jisung berlarian kesana kemari namun masih di dalam kamar Haechan.

Jeno? pemuda itu sama saja dengan Jisung.

Memang satu darah sama saja.

Sama sama suka mengganggu ketenangan orang tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"JISUNG! JANGAN TERIAKK! INI DI RUMAH ORANG"

Haechan yang mendengar Jeno berkata seperti itu hanya dapat menghembuskan nafas kasar.

Kamu aja teriak teriak, dasar gak ngaca

"Nono hyung!! Jiji capeek"

"Yaudah sini duduk, hyung juga capek"

Dan Jeno akhirnya memilih duduk di karpet bersama Jisung.

Tak lama setelah itu Jeno beranjak dari duduknya mendekati Haechan.

"Anak ambis nih ceritanya?" ejek Jeno dengan tangan berkacak pinggang.

"Aku ambis karena aku butuh buat bisa lanjut ke sekolah yang aku pingin" balas Haechan menatap Jeno.

Jeno sendiri mengangguk saja.

"Amis apa hyung?"

"Am-bis!" koreksi Haechan.

Jisung mendengus mendengar suara dari teman kakaknya itu. Nampak sekali sekarang Haechan sudah berani menampakkan sifatnya di depan anak kecil. Dan itu karena Jisung sendiri yang memancingnya.

"Ambis, ambis dari kata ambisius. Tadi Jisung dengar kan Haechan hyung mau ke sekolah impiannya?"

Anggukan sebagai balasan.

"Nah kayak gitu"

Lagi. Jisung mengangguk dan ber oh ria. Padahal ia masih tak paham dengan penjelasan yang sangat tak berfaedah keluar dari mulut sang kakak.

"Kalau gitu Jiji juga mau amis" ujar si kecil sembari berdiri dari duduknya.

Haechan yang mendengar itu kembali membuka suara "Am... apa?!"

"MBIS! Jiji mau AM-BIS!!" pekik Jisung dengan tangan mengepal di sisi tubuhnya karena kesal.

"Buat apa? kamu mau sesuatu?" tanya Jeno.

Tumben sekali adiknya seperti ini. Biasanya juga akan bodo amat jika mengenai sesuatu yang bersifat serius.

Jeno menatap adiknya yang berjalan mendekat ke sisi lain Haechan.

"Jangan ganggu Haechan lagi belajar, Ji" peringat sang kakak.

Jeno tak mau adiknya mengacau. Walau pada akhirnya anak kecil tetaplah berpikiran seperti anak kecil.

"Jiji mau Chan hyung!" ujar Jisung tegas.

What?!

"Mau apa? mau belajar juga kayak Haechan? apa mau ke sekolah yang sama kaya Haechan?"

Jeno berusaha mendekati adiknya. Tapi Jisung mengibaskan tangan, seolah meminta sang kakak untuk tak mendekat.

"Jiji mau Hae...chan!" ujarnya lagi.

Younger Brother #1 (Jihyuck) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang