hanabi

3.5K 275 12
                                    

baca pelan pelan aja + sabar 😖


_______________________________________

⏭️⏭️⏭️⏭️⏭️

"Gak kerasa besok udah ujian akhir"

"Habis ujian terus lulus!!!"

Haechan menghela nafas. Itu artinya Jeno tak lama lagi akan kembali ke rumah lama pemuda itu sendiri.

"Kenapa?" Jeno seolah tau.

"Bentar lagi kamu balik kan?"

Pemuda itu ber oh ria. "Seminggu setelah liburan aku masih di sini kok"

"Beneran ya!"

Jeno mengangguk.

Cukup untuk membuat hari hari Haechan sedikit berwarna lebih lama lagi.

Yah...

Adik Haechan sudah lahir sekitar 1 tahun yang lalu. Tapi masih sangat kecil dan belum bisa ia ajak bermain seperti adik Jeno.

Hubungan Haechan dan ibunya juga sudah membaik.

Jika kalian tau, ibu ayah Haechan akan bercerai. Mungkin karena mereka memang sudah merasa tak cocok lagi. Hak asuh anak tak menjadi masalah entah nanti siapa yang akan dapat, karena keduanya masih sangat menyayangi Haechan.

Rasa sesal memang selalu datang di akhir. Jika di awal namanya pendaftaran...

"Jeno hyung! Haechan hyung-ie!"

Baru juga di bicarakan. Anak itu sudah muncul dari arah lain.

Jeno terkekeh melihat adiknya yang berlarian kecil.

"Hyung! Jisung dengar kan, 1 minggu lagi ada festival kembang api di lapangan x!"

"Pas banget sama ujian selesai gak sih Jen" ujar Haechan santai.

Jeno mengangguk, "Nanti kita kesana!!"

"Yoooow!!"

~©~

Di hari festival tiba. Haechan, Jeno, juga Jisung berangkat bersama. Suasana hati mereka cukup senang hanya dengan melihat lentera yang terpasang di pintu masuk tempat itu.

Langkah demi langkah. Mereka menatap berbagai permainan dan penjual di setiap sisinya.

"Hyung! Ji mau main itu!" ujar Jisung yang mendapati permainan menarik minatnya.

Jeno tak berbeda jauh. Mungkin karena mereka saudara, jadi minat mereka tak jauh berbeda.

Anggukan Jeno berikan kepada adiknya untuk persetujuan.

"Ahjussi, kami mau coba"

"65won" (ngasal)

Jeno merogoh saku celananya. Tapi Haechan lebih dulu membayar, dan uang Haechan pas. Membuat Jeno mau tak mau meng iya kan karena Haechan menolak agar Jeno tak membayar ataupun mengganti uangnya.

"Makasih"

"Nih" Haechan mengambil pistol air dan memberikan kepada Jeno juga Jisung.

Pistol air itu hanya dua. Haechan lebih memilih melihat orang bermain daripada dirinya yang memainkan.

Walau jika bermain pun akan meledakkan hatinya.

Jeno membidik target.

Crus!

"Yahh" gagal. Jeno gagal untuk menjatuhkan targetnya.

Giliran Jisung. Bagaimana anak kecil itu membidik?

Younger Brother #1 (Jihyuck) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang