Kenalan

87 8 1
                                    


Udah seminggu sejak Winter main catur waktu itu. Dan seminggu yang biasa-biasa aja.

"monoton banget hidup gue heran."

"coba lo ke rumahnya kak Lucy, terus godain si Bohay." ucap Ryujin.

"ogah! gila kali lu."

"ya kan biar ga monoton banget."

"tapi ga di kejar Bohay juga kali."

Bohay :

"kali-kali di kejar anjing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kali-kali di kejar anjing."

"ga dulu deh, capek."

"mending ngejar anjing, di kejar balik dari pada sama si Aksa ga di kejar balik."

"aduaduadua." ucap Yujin.

"asu."

"belom ada perkembangan?"

"apaan? pohon toge gue? mati si kemaren ga sengaja ke injek."

"bukan itu Wanto." Ryujin nabok tangan Winter, "lo sama dia."

"Rara nih, demen nabok ya."

"bacot ih, gimana? nyerah?"

"kaga, belom." Winter menghela nafasnya, "susah cuy, nomor juga belom dapet, gimana caranya pdkt."

"gue ada nomornya." ucap Yujin.

"gamau ah, nanti dia nanya dari siapa gue jawab apa."

"dari gue."

"iya si, tapi nanti ketauan kalo gue suka gimana? terus-terus nanti dia menjauh dari gue, terus gue gamon, gue galau."

"mikir lo jauh bener, ntar gampang itu mah." ucap Ryujin.

"ga deh, mau pake usaha gue aja."

"apa ya? deketin Jaenal?" lanjut Winter.

"kok abang gue?"

"kan dia temenan, kali aja kan gue deket Jaenal di notice guenya."

"ya si, coba aja, mangat!"

"ya udah minta nomornya." ucap Winter.

"nih."

"sat set sat set."

Ini aksa

hi, save back ya|

|Siapa?

Wanda, kelas sebelah|
temennya adeknya Jaenal|

|Oh, rara?

iyaa|

|Dapet nomor dari rara?

CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang