CHP-8

292 29 6
                                    

Konbanwa minasa~~~~~~~

Don't forget to vote, comment and follow my account.

Happy reading🙃

Typo bertebaran~~~~~~~

*_____

   Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, di ruang tengah terlihat jiang cheng tengah duduk sambil menonton TV di temani segelas susu coklat hangat dan sepiring roti bakar dengan selai coklat. Jiang cheng hanya duduk sendiri,jika kalian bertanya di mana suami nya? Maka jawabanya adalah mandi.
    Ya lan xichen tengah mandi di kamar mereka di lantai dua, sedangkan jiang cheng dia sudah mandi lebih dulu tadi, jadi kini gilirannya untuk bersantai sambil menonton acara televisi kesukaan nya. Keadaan rumah mewah Lan xichen sangat sepi ya sepi karena hanya dua manusia yang menempati rumah ini.

Ting.....

Antes jiang cheng teralihkan  dari TV menjadi ke benda persegi panjang di sampingnya, itu adalah HP milik nya.
Dengan segera jiang cheng mengambil HP nya takut jikalau itu pesan yang di kirimkan oleh kakak nya jiang yanli.

+86***********

[Nikmati masa kejayaan mu, karena kebahagiaanmu mu akan segera berakhir!😏 ]

Jiang cheng hanya mematung, apa maksudnya ini? Dan siapa yang mengirimkan pesan ini?

"Sayang" Jiang cheng segera menyembunyikan HP milik nya saat mendengar suara lan xichen yang mendekatinya dari arah belakang.
Lan xichen mendudukkan dirinya di samping sang istri yang tengah menonton TV, "ada apa? " Tanya lan xichen ketika melihat raut wajah panik Jiang cheng.
"Eh tidak, sudah selesai mandi nya? " Tanya Jiang cheng sambil menyunggingkan senyum manis pada sang suami.
"Sudah, mau tidur? " Tanya lan xichen sambil memeluk pinggang Jiang cheng dan mendudukkan nya di pangkuan.
"Eh? Apa tidak berat? Aku bisa duduk di sofa huan" Ucap Jiang cheng yang mengalungkan tangan di leher lan xichen.
"Tidak apa aku suka seperti ini" Jawab enteng lan xichen sambil menyandarkan punggungnya di bahu jiang cheng.
"Huan apa besok masuk kerja? " Tanya jiang cheng sambil mengelus rambut sang suami.
"Iya sayang, besok aku masuk kerja, apa kau baik-baik saja aku tinggal sendiri? " Tanya lan xichen sebari menikmati  elusan tangan lembut jiang cheng.
"Tidak apa, aku baik-baik saja sendiri lagian xian gege akan datang ke sini" Ucap jiang cheng.

Lan xichen mendongak  menatamenatap wajah cantik jiang cheng, antesnya tetuju pada bibir merah peach jiang cheng. Lan xichen memajukan wajahnya mengikis jarak di antaranya.
"Mmph" Desah jiang cheng di sela ciuman sang suami, tubuhnya menegang, tangan nya melingkar di leher Lan xichen, matanya terpejam menikmati ciuman.

Dengan lihai lan xichen menuntun jiang cheng ke dalam ciuman panas nan memabukan, tangan nya kini sudah meraba tubuh pria bermanik violet itu. Lidah lan xichen melesak masuk ke dalam mulut jiang cheng, bergulat di dalam mulut jiang cheng menentukan siapa yang lebih dominan.

Jiang cheng menepuk pundak suaminya saat merasakan pasokan udaranya mulai menipis, mengerti dengan kode yang di berikan jiang cheng, lan xichen segera melepaskan ciuman nya menyisakan saliva yang terjuntai dari bibir mereka.

Rona merah merekah di pipi kanan dan kiri jiang cheng, hatinya berdegup kencang, wajahnya terasa panas, kepalanya menunduk menyembunyikan semua itu dari pria yang berstatus suaminya itu.

"Sayang" Panggil lan xichen membuat jiang cheng mau tidak mau harus mengangkat kepala nya.
"Umm" Gumam jiang cheng.
Lan xichen menatap wajah pria di pangkuan nya, senyuman terulas di bibir jiang cheng, tangan besarnya mengelus pipi jiang cheng membuat pria di pangkuan nya menatap manik abu-abu nya.

"Sudah malam kita ke kamar ya" Ucap lan xichen sebari menggendong tubuh jiang cheng, dengan refleks jiang cheng segera mengalungkan tangan di leher lan xichen yang kini membawa tubuhnya menaiki anak tangga menuju lantai dua.

Second Chance (Xicheng)) book2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang