chp-10

120 16 0
                                    

"Lan zhan aku pergi ke rumah xichen gege dulu ya" Wei wuxian mengecup bibir sang suami yang tengah menyantap sarapan nya.

"Mn.aku antar" Ucap Lan wangji yang berdiri dari duduk nya namun segera duduk kembali saat tangan sang istri menahan pundak nya.

"Aku pergi sendiri saja, lagian tidak jauh juga, sudah habiskan makanan mu ya, aku berangkat sayang, I love you" Wei wuxian kembali mencium bibir sang suami.

Lan wangji hanya mengangguk sambil melihat kepergian sang istri hingga menghilang di balik pembatas ruang makan dan ruang tengah.

Wei wuxian menaiki sebuah taxi yang sudah ia pesan beberapa menit yang lalu.
"Tolong antar saya ke komplek yanji" Ucap Wei wuxian pada sang supir.
"Baik tuan" Sang supir langsung menancap gas keluar dari komplek sandu menuju komplek yang di tuju.

Setelah pagi tadi Wei wuxian mendapat telpon dari sang adik, ia langsung bersiap untuk datang, hatinya berguncah tidak karuan, takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi pada adik nya, apalagi mendengar suara jiang cheng yang seperti kepanikan.

Hampir 30 menit wei wuxian pun sampai di depan rumah yang lumayan cukup besar, ia langsung turun dan membayar taxi. Setelahnya pria manis itu segera masuk ke dalam gerbang yang sudah di buka oleh satpam.

"A-cheng" Wei wuxian segera berlari menghampiri sosok pria manis bermata ungu yang tengah menyiram bunga di halaman depan.

Merasa ada yang memanggilnya jiang cheng menoleh mendapati sang kakak tengah berlari ke arah nya dan.

Grebbb...

Wei wuxian memeluk tubuh jiang cheng yang untungnya bisa menyeimbangkan tubuh nya agar tidak jatuh.

"Aishhh " Jiang cheng mendesis sambil menepuk bahu Wei wuxian.
"Kau kenapa yatuhan, lepaskan" Ucap jiang cheng dengan nada ketus. Mendengar perkataan jiang cheng sontak wei wuxian melepaskan pelukan nya dan menatap lekat pada pria di depan nya.

Alis wei wuxian menukik heran terus ia tatap wajah sang adik, tidak biasanya pria di hadapan nya itu berwajah ketus setelah ada masalah dengan si sulung Lan, tapi tunggu ada yang aneh dengan pria di depan nya.

"Apa Lan xichen memaksa mu untuk bercinta dengan nya? "

Byurrrrr......

"Shimeiiiiiii" Wei wuxian berteriak lantang kala sang pemilik rumah menyiramnya dengan air dari semprotan tanaman yang di pegang nya.

"Salah mu juga, bicara melantur" Ucap Jiang cheng sambil menaruh selang ke tempatnya dan berjalan ke arah rumah. "Ayo keringkan di dalam" Lanjut nya sambil menatap sang kakak yang tengah misah misuh karena bajunya basah.

Wei wuxian masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke kamar mandi yang berada di dekat ruang tengah, sedangkan Jiang cheng ia pergi ke atas mengambil setelan baju untuk sang kakak dan membawanya kembali ke lantai bawah.

Tok tok...

"Xian gege ini baju nya" Jiang cheng mengetuk pintu kamar mandi.
"Taruh di situ saja" Teriak dari dalam kamar mandi membuat Jiang cheng yang menempelkan daun telinga di pintu sedikit menjauh mendengar teriakan tersebut. Seperti yang di perintahkan Jiang cheng pun menaruh baju di atas tempat sampah di depan kamar mandi.

Jiang cheng kembali ke ruang tengah, pria manis itu mendudukkan diri di depan meja yang sudah tersedia dua gelas jus jeruk dan sepiring pisang goreng.
Tidak lama wei wuxian datang dan bergabung dengan sang adik yang tengah menonton TV.

"Ada apa, pagi-pagi menyuruhku datang? " Tanya wei wuxian sambil mengambil segelas jus jeruk dan meminumnya.

"Hanya ingin saja" Ucap Jiang cheng yang masih asik dengan TV nya.

Second Chance (Xicheng)) book2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang