CHP 7

585 54 6
                                    

Konbanwa minasa~~~~~~~

Don't forget to vote, comment and follow my account.

Happy reading🙃

Typo bertebaran~~~~~~~

*_

Cklek(anggap saja suara pintu terbuka yah)

Suara pintu terbuka membuyarkan pokus nie mingjue yang tengah melamun di ruang tengah di lantai bawah.

Siluet orang yang di tunggunya dari tadi terlihat dari balik rak pajangan yang menjadi penyekat antara pintu masuk dan ruang keluarga.
"A-sang" Panggil nie mingjue yang langsung berdiri dan berjalan menghampiri pria yang lebih muda darinya.
"Kenapa di sini ge? Aku sudah mengusirmu kan? " Ucap nie huaisang sambil berjalan ke arah ruang tamu menghiraukan sang kakak yang mengekorinya.

"A-sang aku mengkhawatirkan mu" Ucap nie mingjue.
Kekehan terdengar keluar dari pria manis bermarga nie itu.
"Mengkhawatirkan ku? Kau tidak salah ge? " Tanya huaisang membalikan badan menghadap nie mingjue.
"Aku mengkhawatirkan mu a-sang" Ucap nie mingjue.
"Aku tahu aku salah, maafkan aku" Lanjut nya sambil bersujud di depan nie huaisang.
"Aku pergi untuk belajar di LA selama satu tahun itu demi mengejar cita-cita ku untuk menjadi layak bersanding dengan mu ge, aku menahan rinduku selama satu tahun hanya untuk menjadi layak berada di sisi mu, aku sakit bahkan aku bertahan di sana tidak merengek untuk pulang, aku bertahan untuk menjadi lebih baik agar aku bisa bersamamu, tapi apa? Apa yang kau berikan pada ku ge, saat perjalanan ku pulang aku berharap kau menyambutku dengan baik, memeluk ku, mengecup dahi ku, mencumbuku seperti biasa saat aku pulang sekolah. " Ucap nie huaisang mengambil nafas sebelum melanjutkan kata-kata nya.
"Aku pulang dan melihat, melihat orang yang aku sayang ternyata sudah bermain dengan orang lain, parahnya lagi orang itu adalah jin guangyao istri dari sahabat mu sendiri ge, apa kau gila? Apa kau tahu apa yang aku rasakan? Sakit ge sakit sekali" Lanjut nie huaisang, air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi, amarahanya memuncak mengingat kejadian itu, hatinya tercubit belati sangat sakit, bahkan untuk bernafas pun nie huaisang harus berjuang.

Brukk

Nie huaisang menekuk lututnya tepat di hadapan nie mingjue.
"Sakit ge, a-sang tidak kuat ini terlalu sakit hikss" Ucap nie huaisang dengan wajah yang sudah berlinang air mata.

Grepp

Nie mingjue langsung memeluk merengkuh tubuh yang paling kecil darinya.
"Maafkan aku a-sang, maafkan aku" Bisik nie mingjue membuat huaisang semakin menangis kencang.
"Hiksss... Hiksss... Sakit hiksss ge" Ucap nie huaisang sambil memukul-mukul dada nie mingjue.

Nie mingjue memeluk erat tubuh adik kecilnya, tidak salah huaisang marah, ini kesalahannya, seharusnya dia tahu jika ada orang yang lebih mencintainya di bandingkan jin guangyao.

Tik.... Tok... Tik.. Tok.

Sunyi itulah satu kata yang menggambarkan kesunyian di kamar besar milik nie mingjue, hanya dentingan jarum jam yang terdengar di dalam kamar milik si suling nie itu.
Jelas ada dua mahluk yang berada di dalam nya, namun keduanya sama-sama diam dengan pikiran masing-masing, nie huaisang yang baru saja berhenti menangis memilih diam karna tidak bisa bicara atau lebih tepatnya tidak ingin bicara, sedangkan nie mingjue diam karena pikirannya yang melabu mengingatkan pada dirinya, kesalahan apa yang sudah dia perbuat selama ini.

"Ge" Suara kecil huaisang memecahkan kesunyian yang terjadi selama 1 jam lebih itu.
"Iya a-sang? " Jawab nie mingjue, walau sekecil apapun suara adik nya tapi masih bisa nie mingjue dengar dengan jelas.
"A-sang haus" Ucap huaisang sambil memainkan selimut yang menyelimuti mereka berdua.
"Aku ambilkan,duduk dulu yah" Ucap nie mingjue memindahkan nie huaisang yang duduk di pangkuannya menjadi duduk di kasur.

Second Chance (Xicheng)) book2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang