#1

4 3 3
                                    

Mansion Zero Aregan

Pagi yang cerah , cahaya matahari yang menyorot masuk ke tirai jendela, menerangi kamar bernuansa dark blue itu.
Seorang wanita mengetuk pintu milik putra pertamanya .
"Zey, kamu masih tidur?"
Tidak terdengar jawaban ,
"Mommy masuk ya Zey?"
Wanita itu masuk dan melihat putranya yang masih tertidur pulas , sudah tak heran lagi di jam segini masih tertidur.
"Zey, bangun kamu bukannya ada olimpiade nanti siang , sudah kamu persiapkan "
Ia melihat putranya mengangguk dan bertanda sudah benar disiapkan .
"Mommy bantu beresin bukunya ya , kamu pasti lelah semalam belajar dan pastinya kamu juga mengerjakan tugas yang daddy berikan, jangan dipaksakan nak , mommy tidak ingin anak mommy sakit karena kelelahan , nanti mommy akan bilang ke daddy "
Wanita itu berbicara sambil dengan membereskan beberapa buku yang berserakan dilantai dan di ranjang milik putranya .
" Cepat turun dan sarapan , 30mnt lgi makan pagi sudah dimulai , mommy turun dlu "
Tak menunggu putranya menjawab ia turun dan mempersiapkan kebutuhan suaminya , karena ia tau putranya pasti mendengarkan apa yang ia katakan.
Mata biru hidung mancung dan rambut yang sedikit berantakan itu , ia terbangun setelah pintu kamarnya kembali tertutup .
" makasih mom , kau memang selalu menjadi mommy yang perhatian " monolognya
Ia bergegas bersiap dan turun kebawah , menuruni anak tangga dengan pakaian yang sudah rapi .
" morning mom, morning dad " sapa nya sambil mencium pipi mommynya
"Morning too Zey"
" Gimana tugas yang daddy berikan, mudah bukan ? Sudah kamu selesaikan " ucap pria 36th itu
" Sudah dad , Zeylan sudah kirimkan laporannya lewat email , daddy bisa cek "
Senyuman mengembang itu terukir dibibir pria itu .
" Dad , Zeylan pasti lelah dia masih mengurusi Olimpic nya hari ini , jangan terlalu memaksanya "
" Kau lihat anakmu itu dia mirip sepertiku , jika dia tidak berkomentar berarti tidak ada masalah sayang, kau jangan khawatir aku juga memantau nya "
"Mommy percaya sama Zeylan , semua akan berjalan dengan lancar"
" Mommy dan daddy akan selalu bangga sama kamu "
" Mom dad , Zey berangkat dulu ya"
" hati² Zey , uang saku mu sudah mommy transfer jika kurang katakan okey "
" thanks u mom dad "
Zey berangkat dengan mobil sport kesayangannya ,hadiah dari mommy nya .
" Dad, aku nanti ada meeting sama klien diluar jadwal hari ini kau bisa lihat tidak cukup padat tetapi aku tidak bisa mengganti sekretaris ku untuk mengerjakannya , jadi kau tau maksudku bukan ".
"Iya sayang, nanti aku akan menjemput Zidaf dan Zoyha kerumah bunda, apakah kamu butuh bodyguard, untuk keselamatan mu ?"
Senyuman dibibir cantik milik istrinya itu pun terukir
" aku selalu menurut kepadamu jika itu baik untuk ku , terimakasih selalu memperhatikan ku dad"
" kau sudah menjadi mommy dan istri yg baik untuk aku dan anakku Zara, aku akan menjadi suami terbaik yang pernah ada untukmu ".
" aku berangkat dulu , hari ini tidak ada meeting tapi jika ada jadwal yang berubah aku akan mengabarimu "
" sayang, tunggu sebentar kemari lah "
" Ada apa ra "
" kau selalu menyepelakan hal kecil ini setiap pagi , dasimu belum rapi dan ini "
Kecupan singkat itu mendarat dipipi kanan milik Zero
" eummm nonono tidak disini tetapi disini "
Kecupan dan lumatan singkat itu pun mendarat dibibir pink milik istrinya.
" kau selalu seperti ini , hati² dijalan daddy " Zero pergi dengan mobil sport nya dan beberapa bodyguard untuk mengawalnya dan membuka jalan , dengan kecepatan tinggi ia melaju.
Lalu sekarang giliran Zara untuk bersiap mengambil beberapa barang yang tertinggal diruang kerjanya .
"Ahh semua sudah selesai " monolognya
Ia berjalan keluar dan masuk kedalam mobil sport miliknya dan ta lupa bodyguard suruhan suaminya juga stay mengawal perjalanannya untuk kekantor dan pertemuannya nanti .

Mansion Roylan Difo Aregan

Suara gesekan garpu dan sendok terdengar di ruang makan ini , percakapan dirumah ini saat makan sudah hal biasa.
"Opa nanti aku dan abang akan pulang , oma dan opa jangan bersedih" ucap gadis kecil umur 6th itu yang tak lain adalah Zoyha
"Oma tentu akan sedih , Zoyha dan bang Zidaf akan pulang dan mansion sebesar ini terlihat sangat sepi " kata wanita paruh baya itu .
"Benarkan Oma, aku akan tinggal lebih lama dan bilang kepada mommy".
"Tidak sayang , kau boleh datang lagi kesini , libur mu sudah akan berakhir kau harus bersiap untuk sekolah kembali dan bang Zidaf jg akan pergi sekolah ia tak bisa mengambil libur lebih lama lagi "
" baik Opa , Zoyha menurut "
Opanya pun tersenyum begitupun dengan omanya , ia merasa bangga bahwa anak² mereka berhasil mendidik cucu²nya .
" Opa , Oma bolehkan Zidaf naik kekamar , Tugas Zidaf semalam belom selesai karena harus menidurkan Zoyha "
"Baiklah , selesaikan tugas mu dan turun untuk temani Zoyha main , walaupun ia juga diawasi oleh pengasuhnya tetapi opa lebih percaya kepadamu " hal itu diangguki oleh oma.
"Baik Opa Oma idaf naik dlu."
"Abang?"panggil adeknya
"Maafin Zoyha , karena tidak menurut kata abang untuk tidur cepat " dengan mimik sedih adeknya, ia berjalan mendekati Zoyha.
"Sudah menjadi tugas abang buat jagain Zoyha , sekarang tugas mu sudah selesai dan kamu bisa bermain"
" makasih abang , sayang bang Zidaf"
Ia memeluknya.
Opa dan Omanya melihat interaksi cucunya ia benar² merasa bahagia saat ini .







Hii para pembaca Fam Zero Aregan,
Jangan lupa Vote and Komen yah!!
Pliss aku butuh dukungan kalian untuk melanjutkan wp ini , semoga kalian suka💜

FAM ZERO AREGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang