lantai - satu

15

Laki-laki itu menggenggam erat tangan sang gadis, menariknya menuju tempat tujuan.

Tak terasa, keduanya sampai di depan pintu besi yang bertuliskan 'studio 11'—tempat dimana mereka sudah berjanji akan bertemu.

Gadis itu mendudukkan dirinya di sebuah bangku abu-abu, kemudian lawan mainnya duduk tepat disampingnya. Sebenarnya agak berjarak, tapi tetap terlihat dekat.

"kayanya hari ini kita mau mukbang ya?" tanya Jaehyun.

Gadis itu tertawa kecil mendengar tutur kata laki-laki yang sedari tadi disampingnya.

"mau chips dong," ucap laki-laki itu.

"ngga. makan nasi dulu," jawab lawan bicaranya.

Jaehyun mengembangkan senyumnya, kemudian mengacak pelan pucuk kepala gadis itu.

"you reminds me of my mom, bawel," kata Jaehyun.

Chaeyeon hampir saja menjatuhkan peralatan makan yang sedang ia pegang.

Ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat dibanding sebelumnya karena sang pelaku yang saat ini sedang senyam-senyum menatap raganya.

"sampai kapan kita disini?" tanya Chaeyeon

Jaehyun menjawab, "forever."

"ngelucu?" sarkas gadis itu.

Jaehyun bangkit dari posisinya. Kini ia meraih sebuah gitar akustik yang berada di sudut ruangan.

"iya," jawab laki-laki itu kemudian dilanjutkan dengan kegiatan meng-genjreng gitar akustik yang sedang ia pegang.

Jaehyun memainkan lagu 'somewhere only we know' dari Keane.

Lantunan suaranya beserta suara gitar menyatu dengan baik, membuat sang gadis terpaku.

"keren. you improved a lot, jae," ucap Chaeyeon setelah petikan terakhir dimainkan.

Jaehyun mengembalikan gitar tersebut ke tempat sebelumnya, lalu berjalan menuju tempat gadis itu duduk.

Ia berdiri di depannya, menatap kedua nanar gadis itu lamat-lamat.

"kenapa?" tanya Chaeyeon penasaran.

"kalau gue minta lo untuk bertahan gimana?" tanya Jaehyun balik.

Gadis itu terkejut untuk beberapa saat.

"maaf," jawab Chaeyeon singkat.

Tatapan laki-laki itu melemah, berganti menjadi tatapan yang sendu.

hi! long time no c ~